Blog post

Tanda-Tanda Lingkungan Kerja Toxic

29/08/2022Dwi

Hi Klobbers!

Lingkungan kerja yang tidak sehat atau toxic work environment merupakan salah satu alasan karyawan resign atau ingin berpindah tempat kerja. Tapi, apa sih sebenarnya toxic work environment? Mengutip dari Satu Persen, toxic work environment merupakan kondisi lingkungan kerja di mana budaya perusahaan, situasi, rekan kerja, atau kombinasi dari hal-hal tersebut dapat membuat individu merasa terganggu sehingga memengaruhi kondisi kesehatan mental.

Jika kamu merasa  kelelahan yang amat sangat di penghujung hari atau tidak bisa berhenti memikirkan semua hal yang harus kamu lakukan atau hadapi di tempat kerja, mungkin saja kamu mengalami reaksi fisik atau emosional yang meningkat di tempat kerja. Nah, hal ini bisa saja menjadi tanda-tanda bahwa kamu berada di lingkungan kerja yang toxic. Kemudian, apa saja sih tanda-tanda lainnya dari toxic work environment? Yuk, simak informasi berikut ini!

Kurangnya Antusiasme dan Kesempatan untuk Berkembang

Apakah kamu sudah sejak lama atau bertahun-tahun berada dalam posisi kerja yang sama? Ataukah mungkin kurang diberikan kesempatan untuk meningkatkan skill dan mengembangkan potensi diri? Selain itu, jika kamu merasa tidak ada semangat atau antusiasme dari diri kamu maupun rekan kerja kamu, mungkin saja kamu berada di lingkungan kerja yang tidak sehat.

Work-Life Balance yang Sangat Tidak Seimbang

Apakah ada Klobbers yang masih bekerja dari rumah atau melakukan Work From Home (WFH)? Pada masa transisi WFH, batasan antara jam bekerja dengan waktu di luar jam kerja semakin tipis. Akan tetapi, apakah jam bekerja yang dilakukan menjadi lebih banyak dibandingkan dengan yang seharusnya? Apalagi jika hal ini terjadi berulang kali dalam waktu yang berdekatan. Sesekali bekerja lembur dikarenakan mengejar deadline tertentu merupakan hal yang mungkin dilakukan dalam rangka menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan. Akan tetapi, bagaimana jika hal ini ternyata sangat sering terjadi sehingga kamu hampir tidak memiliki waktu untuk beristirahat yang cukup?

Begitu juga dengan Klobbers yang bekerja di kantor atau Work From Office (WFO). Apakah kamu sering harus terjaga dan bekerja hingga larut malam? Ataukah sering harus membawa pulang pekerjaan ke rumah kemudian mulai bekerja lagi di besok paginya hingga malam lagi, dan seterusnya? Di saat libur pun, apakah kamu masih diminta untuk mengurus pekerjaan? Jika iya, mungkin saja tempat kamu bekerja memiliki budaya kerja yang tidak sehat untuk para pegawainya. Apabila hal ini terjadi dan sudah menyita banyak waktu pribadi sehingga mengganggu kebahagiaan atau kesehatan mental kamu, mungkin saja ini menjadi tanda bahwa kamu berada di lingkungan kerja yang toxic.

Rekan Kerja yang Tidak Profesional

Selain dari budaya kerja di suatu organisasi, lingkungan kerja yang tidak sehat juga bisa disebabkan oleh perilaku pegawainya yang tidak profesional. Jika rekan kerja Klobbers terlihat tidak antusias dalam bekerja, sering mengeluh, mengabaikan tanggung jawab dalam bekerja, bergosip, bahkan mungkin memiliki perilaku bersaing yang tidak sehat sehingga berusaha menjatuhkan bahkan mengkhianati rekan kerja lainnya, ini menjadi tanda-tanda bahwa rekan kerja tersebut tidak profesional dan supportive. Untuk membangun lingkungan kerja yang sehat, perlu didukung juga oleh rekan kerja yang profesional dan supportive sehingga bisa membuat kamu merasa lebih menikmati kehidupan bekerja.

Dampak dari Lingkungan Kerja yang Toxic

Karyawan yang bekerja di dalam lingkungan kerja yang toxic dapat mengalami stres dan burnout. Beberapa tanda lainnya individu berada di lingkungan kerja yang tidak sehat ialah sering merasa khawatir atau bahkan takut datang ke kantor, gelisah dan tidak nyaman dengan lingkungan kerja, hingga kurangnya minat kerja. Bahkan, jika stres yang dirasakan sudah dalam tingkat tinggi, bisa juga memengaruhi kesehatan fisik. Beberapa contohnya ialah dapat mengalami kurang tidur, kelelahan, dan lain-lain.

Nah Klobbers, itulah beberapa tanda lingkungan kerja yang toxic serta dampaknya terhadap diri individu. Kamu bisa coba merefleksikan kembali, apakah ada tanda-tanda di atas yang terjadi di lingkungan kerja kamu? Jika iya, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu menghadapi situasi tersebut. Salah satunya ialah kamu bisa mencari rekan kerja yang supportive dan terpercaya sehingga mendapatkan dukungan dan tidak merasa sendirian. Kemudian, kamu bisa meluangkan waktu untuk diri sendiri dan melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan setelah bekerja. Selain itu, jika kamu sudah merasa bahwa situasi atau kondisi lingkungan kerja semakin memburuk sehingga kamu tidak sanggup untuk menjalaninya lebih lama, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk pergi atau resign dari tempat tersebut.

Meskipun begitu, jika kamu memilih resign, kamu juga perlu mempertimbangkan baik-baik apa saja hal yang perlu disiapkan. Idealnya, kamu sudah mendapatkan pekerjaan baru sebelum memutuskan resign. Akan tetapi, ada kondisi atau situasi tertentu yang bisa membuat individu memutuskan untuk resign sebelum mendapat pekerjaan baru, salah satunya ialah lingkungan kerja yang tidak sehat. Jika kamu memutuskan demikian, coba cari tahu apa saja hal yang perlu disiapkan dengan membaca artikel berikut yang berjudul “Resign Sebelum Dapat Kerja, Apa yang Perlu Disiapkan?” Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk kamu ya. Stay safe and healthy, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.