
Malas vs Prokrastinasi: Apa Perbedaannya?
Hi Klobbers!
“Malas” dan “prokrastinasi” merupakan dua istilah yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Malas sendiri sering diartikan saat seseorang sedang tidak mau beraktivitas atau mengerjakan sesuatu. Sedangkan prokrastinasi merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk menyebut individu yang sering menunda-nunda pekerjaan.
Terkadang, prokrastinasi yang cukup lama akan membuat seseorang dinilai malas juga. Padahal, dua istilah ini berbeda. Kemudian, apa perbedaannya?
Malas vs Prokrastinasi
Rasa malas biasanya mengacu pada tidak adanya motivasi individu untuk memikirkan atau mengerjakan suatu tugas. Sementara prokrastinasi dilakukan karena adanya hal tertentu yang membuat seseorang merasa kesulitan saat mengerjakan tugasnya sehingga sulit menyelesaikannya. Meskipun kedua hal tersebut sama-sama disebabkan oleh kurangnya motivasi, namun orang yang prokrastinasi masih memiliki motivasi untuk menyelesaikan tugasnya.
Bagaimana jika menunda pekerjaan karena ada tujuan strategis untuk menyelesaikan tugas secara lebih efektif? Jika demikian, hal ini tidak dapat dihitung sebagai prokrastinasi. Namun jika perencanaannya buruk atau ternyata pelaksanaannya tidak efektif sehingga mengakibatkan kerugian, hal ini dapat dikatakan sebagai prokrastinasi.
Penyebab prokrastinasi pun bisa beragam, namun yang umumnya terjadi ialah seringnya mendapat distraksi saat mengerjakan tugas atau keinginan untuk mengerjakan tugas dengan sempurna. Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu penyebabnya agar bisa mencari cara untuk mengurangi prokrastinasi.
Dampak Prokrastinasi
Prokrastinasi tentu bisa memberikan dampak negatif jika kamu tidak segera mengatasinya. Beberapa gambaran dari dampak negatif yang mungkin dialami yaitu:
1. Menurunkan produktivitas
Di dunia kerja, produktivitas menjadi hal penting yang disorot dari seorang karyawan. Jika rasa malas menyerang dan sering menunda pekerjaan, produktivitas juga dapat menurun. Pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan dalam kurun waktu relatif cepat bisa selesai dalam waktu yang relatif lama jika seseorang merasa malas atau menunda mengerjakannya. Jika demikian, produktivitas bisa menurun dan nantinya akan berdampak pada penilaian kinerja individu yang bersangkutan.
Selain di dunia kerja, malas dan prokrastinasi bisa memengaruhi keberhasilan kamu dalam mencapai goals pribadi. Bukan hanya goals besar dalam jangka panjang, namun dapat juga memengaruhi kamu dalam mencapai goals kecil atau menyelesaikan tugas sehari-hari.
2. Memengaruhi hubungan sosial
Bayangkan jika kamu dituntut untuk menyelesaikan tugas yang nantinya akan berkaitan juga dengan orang lain, namun kamu menunda-nunda mengerjakannya. Mungkin saja tugas tersebut tidak dapat selesai tepat waktu yang nantinya dapat berdampak negatif juga pada orang lain. Jika sampai merugikan orang lain, hal ini pun dapat memengaruhi hubungan kamu dengan mereka.
3. Memengaruhi kesehatan
Kebiasaan menunda pekerjaan juga berisiko memiliki dampak negatif pada kesehatan. Misalnya kurang tidur, mengalami kecemasan atau stres, dan kurangnya melakukan aktivitas fisik. Mengapa demikian?
Bayangkan jika kamu sering menunda pekerjaan dan akhirnya harus mengejar deadline sehingga bergadang untuk menyelesaikan berbagai tugas yang ada. Mungkin kamu akan merasa stres dan cemas hingga kurang tidur untuk mengejar penyelesaian tugas. Nah, kondisi ini yang nantinya bisa memengaruhi kesehatan kamu apabila menjadikannya kebiasaan.
–
Demikian informasi seputar malas dan prokrastinasi serta dampak negatif yang bisa dirasakan oleh individu. Memang, wajar saja jika terkadang motivasi seseorang menurun sehingga tidak ingin melakukan apa pun untuk sementara waktu atau menunda pekerjaan sementara. Namun jika tidak bisa mengatasinya, mungkin saja kamu akan merasakan kerugiannya.
Pada akhirnya, keinginan mengatasi rasa malas atau menghilangkan kebiasaan prokrastinasi merupakan pilihan kamu sendiri. Dan keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan tentu saja memerlukan usaha. Semangat dalam mencapai cita-cita, Klobbers!