Resign Sebelum Dapat Kerja, Apa yang Perlu Diketahui?
Hi Klobbers!
Beberapa dari kamu mungkin ada yang sedang berpikiran untuk resign. Namun dalam kondisi yang ideal, ada baiknya kalau kamu sudah mendapatkan pekerjaan baru sebelum resign dari kantor. Tapi pada kenyataannya, tidak menutup kemungkinan kamu resign dari kantor meskipun belum mendapat pekerjaan baru. Inilah beberapa alasan yang mendorong seseorang untuk resign sebelum mendapatkan pekerjaan baru.
Lingkungan Kerja Tidak Memadai
Salah satu alasan seseorang ingin resign sebelum mendapatkan kerja karena sudah tidak betah di pekerjaan yang sekarang ia jalani. Baik karena pekerjaan yang tidak sesuai jobdesc, load pekerjaan yang berlebihan, atau pekerjaan yang tidak dihargai oleh pihak management. Alasan lainnya juga bisa juga karena kamu melihat adanya ‘politik’ di kantor, atau berjalannya praktik yang illegal atau tidak etis.
Intinya, traits atau suasana yang dianggap toxic dalam pekerjaan dapat mempengaruhi keinginan seseorang untuk resign. Entah itu karena rekan kerja yang menyusahkan, bos yang diktator, hingga manajemen yang tidak menghargai pekerjaanmu. Begitu pula jika kamu tahu ada sesuatu yang ilegal atau tidak etis sedang terjadi di tempat kerja dan khawatir akan berdampak buruk pada dirimu. Sebagai contoh terburuknya adalah jika kamu mendapatkan bullying, pelecehan seksual, maupun teror atau ancaman dalam bentuk apa pun.
Burnout yang Berlebihan
Berdasarkan data tentang pekerja dari The New York Post, sekitar 43% milenial memutuskan resign dalam dua tahun karena burnout. Burnout ini pun juga bisa terjadi meski jenis pekerjaannya menjanjikan. Beberapa orang merasa amat sangat jenuh dengan pekerjaan mereka yang monoton dan menghabiskan banyak tenaga serta pikiran, tapi tidak ada perkembangan jenjang karier yang jelas. Tidak lepas juga dengan adanya tuntutan dan load kerja yang melebihi gaji yang dibayar, atau pekerjaan tambahan yang tidak sesuai jobdesc.
Kelelahan kerja alias burnout bahkan dapat sangat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Kesibukan ini juga membuat seseorang tidak sempat mencari pekerjaan baru di tengah kesibukan mereka. Jika pekerjaan begitu berat sampai membuat kamu merasa “terjebak” dan bahkan sakit, secara fisik, mental, atau lainnya, resign mungkin adalah solusi terbaik. Ingat, kesehatan jiwa dan raga kamu lebih penting daripada kelangsungan riwayat karier saat ini.
Hilangnya Work-Life Balance
Masih berhubungan dengan burnout, terkadang burnout terjadi karena banyak pekerjaan sehingga tidak ada waktu istirahat. Terkadang hal tersebut juga terjadi karena waktu bekerja yang mengganggu waktu pribadi kamu. Urusan dan waktu pekerjaan seharusnya terpisah dari kehidupan pribadi.
Pekerjaan yang bercampur dengan waktu pribadi secara terus menerus, lama kelamaan akan mengganggu work-life balance. Hilangnya work-life balance ini akan membuatmu semakin jenuh dengan pekerjaan. Namun, ketika dua dunia ini jadi tercampur aduk tanpa batasan yang jelas, semakin tinggi risiko kamu merasa jenuh bekerja dan terpisah dari kenyataan. Apabila kerjaan sudah sampai merusak kehidupan pribadi, tidak perlu menunda-nunda untuk resign.
Itulah dia beberapa alasan seseorang bisa memutuskan resign meskipun belum mendapatkan pekerjaan pengganti, Klobbers! Semoga dalam jenjang kariermu, kamu tidak pernah menemukan kejadian seperti ini ya, agar saat kamu resign, alasan yang perlu kamu berikan adalah untuk mengembangkan kesempatan karier atau mencari peluang baru.