Beberapa Tanda Sudah Saatnya Kamu Resign
Hi Klobbers!
Memutuskan untuk mengundurkan diri atau resign dari pekerjaan kamu bukanlah keputusan yang mudah. Namun ada waktu dimana keinginan kamu untuk resign sudah tidak tertampung dan kamu sudah tidak bisa mentoleransi pekerjaanmu lagi. Salah satu tanda sudah waktunya kamu resign adalah jika kamu merasa benar-benar sudah sangat benci dan tidak tahan lagi dengan pekerjaanmu saat ini. Namun, bila kamu masih ragu untuk mengambil keputusan tersebut, beberapa kondisi di bawah ini mungkin bisa membantumu mengenali saat yang tepat untuk resign.
Kehilangan Motivasi Kerja
Hilangnya motivasi kerja biasanya akan berdampak pada produktivitas dan performa kerja. Kamu akan merasa karier dan pekerjaan kamu stagnan dan tidak ada kemajuan. Hilangnya motivasi kerja bisa disebabkan banyak hal, beberapa di antaranya seperti tidak ada kenaikan gaji setelah bertahun-tahun bekerja dan tidak pernah mendapat kesempatan promosi jabatan. Tidak adanya bonus tahunan dan bonus kinerja juga dapat menyebabkan hilangnya motivasi.
Selain yang berhubungan dengan benefit, ada juga penyebab lain seperti pekerjaan yang terlalu monoton. Tidak adanya kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan tidak ada keterampilan baru yang bisa dipelajari juga bisa mempengaruhi motivasi kerja. Selain itu , lingkungan kerja yang tidak sehat dan pekerjaan dengan bidang yang bukan minati juga berpengaruh.
Jika kamu mengalami salah satu atau lebih dari hal di atas, diskusikan lebih lanjut dengan orang terdekat seperti teman atau keluarga untuk mendapat solusi sebelum mengajukan surat resign. Kalau atasan kamu cukup terbuka, kamu juga bisa membicarakan dengan mereka terlebih dahulu.
Sering Menunda Pekerjaan
Menunda satu atau dua pekerjaan karena memprioritaskan pekerjaan lain dengan kepentingan yang lebih tinggi merupakan hal yang biasa. Yang menjadi tidak biasa apabila kamu secara terus-menerus menunda pekerjaan sampai menumpuk. Apalagi kalau kamu menunda karena melakukan prokrastinasi. Penundaan tersebut bahkan dapat menyebabkan kamu kesulitan mengatur jadwal kerja. Jika demikian, bisa jadi itu adalah bahasa bahwa kamu tidak lagi menyukai pekerjaan yang biasa kamu kerjakan sehari-hari dan mungkin saja itu tanda harus resign dari kantor.
Kesehatan Fisik dan Mental Mulai Terganggu
Apapun pekerjaanmu, dan di kantor manapun pasti kamu akan menemukan beragam masalah. Tidak bisa dipungkiri ada beberapa hari atau pekerjaan yang bisa membuatmu merasa lelah. Namun, jika kesibukan tersebut sudah mulai mengganggu kesehatan fisik dan mentalm, hal ini sebaiknya menjadi salah satu tanda kamu harus resign. Contohnya adalah apabila bila kamu merasa sering sakit akhir-akhir ini, atau bahkan mengalami kecemasan yang berlebih terhadap pekerjaanmu.
Namun, bila hal ini masih belum cukup membuatmu yakin, cobalah untuk membicarakan hal ini kepada atasanmu dan mengambil cuti sebisamu. Dengan waktu cuti kamu bisa beristirahat dan memikirkan kembali mengenai keputusan resign. Tapi ingat, hal ini tentu juga perlu diikuti dengan perubahan pola hidup dan istirahatmu.
Pekerjaan memang hal yang penting, namun kesehatan jiwa dan ragamu tetap jauh lebih penting untukmu di masa mendatang. Jika atasanmu memahami kondisimu, mereka akan memberikanmu izin cuti untuk beristirahat. Ingat, tidak ada pekerjaan yang layak merengut kesehatan fisik dan mentalmu.
Tidak Cocok dengan Nilai dan Budaya Perusahaan
Terkadang beberapa alasan yang menjadi tanda kamu ingin resign bisa lebih personal. Kamu sebagai individu pastinya memiliki nilai kerja atau working values yang kamu pegang. Saat nilai tersebut bertabrakan dengan nilai perusahaan, kamu bisa merasa tidak nyaman karena kamu merasa bekerja untuk suatu nilai yang bertentangan denganmu. Maka dari itu tidak ada salahnya kamu mencari tahu nilai-nilai kerjamu sendiri, agar cocok dengan pekerjaan. Lalu bagaimana ini terjadi? Bukankah nilai perusahaan bisa terlihat di awal sebelum kamu masuk dan dipastikan agar cocok? Bisa jadi hal ini terjadi karena ada perubahan dalam dirimu, atau terjadi pergeseran nilai dalam perusahaan. Namun intinya, rasa tidak nyaman dan tentangan tersebut bisa membuat kamu ingin keluar dari perusahaan tersebut.
Selain nilai, budaya perusahaan juga bisa tidak cocok denganmu. Contoh paling sederhana adalah jam kerja. Beberapa perusahaan biasanya mempunyai jam kerja yang lebih fleksibel. Jika jam kerja fleksibel justru merugikan kamu serta mengganggu keseimbangan hidup atau work-life balance, maka sebaiknya kamu mencari pekerjaan dengan jam kerja tetap dan lebih pasti.
Potensi Tidak Dihargai
Terkadang kamu sudah berusaha semaksimal mungkin, namun bakat dan potensimu tidak pernah dihargai perusahaan. Di sisi lain, terkadang kamu memiliki potensi di bidang tertentu, namun pekerjaan yang kamu dapatkan tidak sesuai dengan bidang tersebut. Hal ini tentu membuat kamu merasa ilmu dan kemampuan yang kamu miliki tidak dioptimalkan. Bahkan kejadian ini bisa membuat ilmu dan potensi yang awalnya kamu miliki menjadi tumpul karena tidak digunakan. Hal ini bisa menyebabkan rasa jenuh dan ingin resign dari kantor, atau mencari pekerjaan atau perusahaan lain yang bisa lebih menghargai potensimu.
Apabila satu atau lebih dari hal-hal di atas terjadi kepadamu, mungkin sudah saatnya kamu mempertimbangkan untuk resign dari pekerjaanmu. Dalam jangka panjang, hal-hal di atas apabila disepelekan bisa menyebabkan kerugian kepada dirimu juga. Namun, mengambil keputusan tersebut memang tidak ringan. Jika kamu belum mendapatkan tawaran pekerjaan lain, tidak ada kepastian juga ke depannya kamu akan bisa mendapat pengganti pekerjaan apabila kamu berniat bekerja lagi. Maka dari itu kamu periu berpikir secara matang terlebih dahulu.