Blog post

Mendiskusikan Beban Kerja Berlebih dengan Atasan (2)

14/12/2023Dwi

Hi Klobbers!

Overworking bisa berdampak negatif pada kesehatan hingga karier kamu. Jika sudah melakukan berbagai cara untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut secara efektif namun ternyata gagal, kamu punya pilihan untuk menyampaikannya pada atasan. Meskipun terdengar “berisiko”, namun langkah ini bisa kamu pertimbangkan.

Sebelumnya kita sudah membahas seputar overworking dan dampaknya serta beberapa tips mendiskusikan beban kerja berlebih dengan atasan. Sekarang kita akan lanjut membahas beberapa tips lainnya. Yuk, simak ulasan berikut ini!

4. Tentukan goals kamu

Mengingat kamu akan mendiskusikan tentang beban kerja berlebih, mungkin saja ada berbagai tugas berbeda dengan masing-masing goals yang berbeda juga. Dengan demikian, jangan lupa untuk mengetahui apa goals dari diskusi yang akan berlangsung. Apakah kamu ingin meminta agar beberapa tugas dapat didilegasikan pada rekan lain? Atau kamu ingin mendapatkan dukungan untuk menyelesaikan berbagai tugas yang ada?  Atau mungkin ada goals lainnya?

Mengetahui goals berdiskusi akan membantu kamu membuat estimasi waktu untuk mencapainya. Dengan demikian, diskusi bisa berjalan dengan efektif dan efisien serta semua poin diskusi dapat disampaikan. Ingatlah bahwa atasan kamu mungkin hanya memiliki sedikit waktu untuk berdiskusi. Oleh karena itu, aturlah strategi untuk bisa memanfaatkan kesempatan yang ada dengan sebaik mungkin.

5. Berdiskusi dengan orang lain

Mungkin kamu tidak akan mendapatkan bantuan atau tindak lanjut sesuai dengan yang diharapkan. Jika demikian, kamu perlu menyiapkan plan lain agar dapat bertahan dan melaksanakan tanggung jawab yang dimiliki. Kemudian, apa alternatifnya?

Jika memungkinkan, kamu bisa melihat sekeliling. Coba temukan, siapa yang kira-kira berpotensi untuk membantu kamu menemukan titik terang atau strategi menyelesaikan berbagai tugas yang ada secara efektif. Bisa dengan rekan kerja atau orang terdekat yang kamu percayai dan mintalah pendapat mereka terkait situasi yang sedang dihadapi. Mungkin saja mereka pernah mengalami pengalaman serupa dan bisa memberikan saran yang dapat kamu pertimbangkan. Selain itu, kamu juga bisa menanyakan pada atasan kamu tentang ekspektasi dari hasil tugas yang dikerjakan serta saran agar dapat menyelesaikannya dengan efektif dan efisien.

6. Belajar mengatakan “tidak”

Terkadang salah satu hal yang membuat seseorang merasa kewalahan dalam mengerjakan berbagai tugasnya ialah karena merasa sungkan untuk mengatakan “tidak” saat orang lain meminta bantuan. Sebenarnya tidak salah untuk memberikan bantuan, namun kamu juga perlu mempertimbangkan kemampuan dan kondisi yang dialami. Apabila menyadari bahwa sudah banyak deadline atau tanggung jawab lain yang menanti, tidak masalah jika kamu menolaknya.

Kamu dapat menolaknya secara baik dan tetap menghormati orang tersebut. Mungkin sulit untuk mulai menerapkannya jika kamu tidak terbiasa. Namun, kamu perlu belajar mengatakan “tidak” agar bisa menjalani hidup dengan lebih baik ke depannya, baik di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari. Meskipun mungkin berisiko untuk membuat orang lain kecewa, namun tidak apa jika kamu memang sedang tidak bisa memberikan bantuan. Pada intinya, sesuaikan dengan kesanggupan diri dan coba refleksi kembali apa yang sebenarnya menjadi prioritas kamu, Klobbers.

7. Sampaikan dengan tenang dan jelas

Harap diingat juga bahwa sangat penting untuk tetap tenang saat berkomunikasi dengan atasan kamu. Hal ini menunjukkan bahwa kamu mampu memahami dengan baik tentang kondisi yang dirasakan dan kamu menyampaikannya karena ingin memberikan output terbaik bagi organisasi (bertanggung jawab dan profesional).

Nah Klobbers, demikian beberapa tips jika kamu ingin mendiskusikan beban kerja berlebih dengan atasan. Ingatlah bahwa orang lain (terutama atasan) mungkin tidak mengetahui dengan jelas bagaimana situasi dan beban kerja yang kamu miliki jika tidak mengomunikasikannya. Oleh karena itu, jujurlah dalam menyampaikan kondisi terkait pekerjaan atau isu pribadi yang dialami sehingga berdampak pada pekerjaan atau bagaimana beban kerja yang terlalu banyak memengaruhi kondisi dan kinerja kamu secara keseluruhan.

Selain itu, jika atasan ternyata tidak dapat memahami bahwa kamu mengalami kesulitan karena beban kerja yang berlebihan dalam jangka waktu panjang, silakan pertimbangkan lagi bagaimana dampaknya. Apakah kamu akan bertahan dengan segala kelebihan maupun kekurangannya atau mungkinkah kamu ingin mencari kesempatan lain dengan mempertimbangkan risikonya? Apapun pilihan kamu, silakan pikirkan baik-baik, ya. Pastikan bahwa kamu tidak akan menyesali apapun keputusan yang diambil, Klobbers. Semoga informasi ini bermanfaat. Sampai jumpa!

Referensi:

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.