Blog post

Mendiskusikan Beban Kerja Berlebih dengan Atasan (1)

14/12/2023Dwi

Halo Klobbers!

Dalam dunia kerja, mungkin sekali bagi seseorang untuk lembur demi menyelesaikan tugas maupun tanggung jawabnya. Hal ini bisa terjadi beberapa kali dalam seminggu maupun sebulan atau bahkan lebih sering dalam masa-masa tertentu di mana beban kerja semakin meningkat untuk sebuah organisasi. Namun, mungkin saja ada masa atau kondisi tertentu sehingga kamu mendapatkan peran atau tanggung jawab yang melebihi dari seharusnya.

Sebenarnya, hal ini wajar terjadi sesekali dalam suatu organisasi. Namun, bagaimana jika kamu mendapatkan limpahan tanggung jawab yang terlalu besar sehingga merasa terlalu banyak bekerja (overworking)? Terlebih lagi apabila hal tersebut menjadi suatu ketetapan atau berlangsung hingga seterusnya.

Jika terjadi demikian, bukan rahasia lagi bahwa overworking akan berdampak negatif pada diri kamu, baik secara fisik maupun mental. Misalnya, kamu mengabaikan kesehatan karena terlalu lama bekerja sehingga terlalu sering melewatkan waktu makan. Kemudian, kurang beristirahat yang dapat memengaruhi mood dan kesehatan hingga minimnya waktu untuk diri sendiri maupun menjalin relasi sosial.

Apa yang Dapat Dilakukan untuk Mengatasinya?

Langkah pertama ialah mengevaluasi kembali bagaimana strategi atau cara kamu dalam bekerja. Apakah kamu sudah berusaha untuk menerapkan manajemen waktu yang efektif? Apakah kamu sudah berusaha meminimalisir berbagai distraksi atau interupsi yang dapat memengaruhi fokus bekerja? Atau mungkin juga berbagai strategi lain yang bisa membantu kamu untuk menyelesaikan berbagai tugas yang ada secara efektif dan efisien.

Jika langkah-langkah tersebut sudah dilakukan namun kamu masih merasa kewalahan, maka langkah selanjutnya ialah mengomunikasikan hal tersebut pada atasan, Klobbers. Namun, hal ini mungkin dihindari oleh sebagian orang.

Mengapa Demikian?

Jika menyampaikan bahwa kamu memiliki tanggung jawab yang terlalu banyak, mungkin kamu khawatir akan dianggap sebagai karyawan yang malas, tidak berkomitmen, atau mungkin bukan karyawan yang sesuai untuk organisasi tersebut. Sebagai konsekuensinya, kamu khawatir akan kehilangan pekerjaan tersebut. Atau mungkin kamu akan merasa bahwa tidak cukup baik atau tidak kompeten menjalani peran tersebut sehingga harusĀ  memberikan usaha lebih dan berjuang dalam diam.

Walaupun kamu memendam semuanya sendiri dan memberikan usaha lebih untuk memenuhi ekspektasi dari atasan, jangan lupa untuk memikirkan dampaknya dalam jangka panjang. Bukan hanya berdampak pada kesehatan, namun juga berisiko pada hasil pekerjaan atau karier kamu. Bagaimana jika kamu sudah bekerja keras namun ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan? Mungkin saja kamu akan merasa down atau kecewa hingga diberikan penilaian yang kurang baik oleh atasan yang nantinya dapat memengaruhi karier kamu.

Tips Mendiskusikan Beban Kerja Berlebih dengan Atasan

Jika tidak tahan dengan situasi yang kamu alami dan ingin mendiskusikannya dengan atasan, berikut ini beberapa tipsnya:

1. Jadwalkan waktu berdiskusi dengan atasan

Langkah pertama ialah menjadwalkan waktu berdiskusi dengan atasan. Sebisa mungkin, pilihlah tempat yang tenang dan sepi sehingga kamu bisa berdiskusi secara private dan minim distraksi. Kamu bisa menawarkan beberapa pilihan waktu dimana kamu benar-benar senggang sehingga tidak merasa stres karena dikejar oleh deadline pekerjaan atau agenda lainnya.

2. Persiapkan apa yang ingin kamu sampaikan

Setelah mendapatkan slot waktu untuk berdiskusi dengan atasan, selanjutnya ialah mempersiapkan apa yang akan disampaikan. Coba bayangkan bagaimana kamu akan memulai percakapan. Kemudian, ceritakan apa saja tugas atau deadline yang menurut kamu sulit dikerjakan hanya oleh satu orang.

Saat akan menceritakannya, ingatlah kembali bagaimana detail pekerjaan tersebut dan apa saja poin penting yang perlu disampaikan. Misalnya, apa saja persiapan yang perlu dilakukan untuk satu tugas, berapa lama durasi pengerjaannya, tantangannya, dan lain sebagainya. Berikan contoh secara spesifik tantangan yang dihadapi sehingga atasan kamu dapat lebih memahami situasinya dan memberikan solusi atau bantuan yang dibutuhkan.

Jika diperlukan, kamu bisa berlatih atau simulasi dengan orang-orang terdekat dan terpercaya agar nantinya di pertemuan aktual bisa berjalan lebih lancar. Selain itu, bisa juga menanyakan pendapat mereka mengenai penyampaian yang kamu lakukan. Mungkin saja kamu mendapat insight mengenai poin tertentu yang perlu lebih ditekankan atau mungkin hal penting lain yang terlewatkan.

3. Berikan solusi terbaik

Selain memikirkan tentang situasi dan tantangan yang dihadapi, persiapkan juga bagaimana solusi terbaik atas situasi tersebut. Misalnya, mendelegasikan tugas tersebut pada rekan kerja lain yang mumpuni atau mengerjakan tugas tersebut secara kolaboratif. Apabila mendelegasikan tugas pada rekan lain yang ternyata belum bisa mengerjakannya secara mandiri, kamu bisa menawarkan bantuan untuk membantu atau memimpin pengerjaannya. Dengan memikirkan berbagai alternatif solusi, kamu menunjukkan profesionalitas dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.

Nah Klobbers, demikian pembahasan seputar beban kerja berlebih dan risikonya, serta tips untuk menyampaikan kepada atasan bahwa kamu mengalami overworking. Selain tips di atas, masih ada beberapa tips lainnya yang akan kita bahas dalam artikel part 2. Sampai jumpa dalam artikel berikutnya, Klobbers. Good luck!

Referensi:

Sumber

Sumber

 

Berikan Komentar

Your email address will not be published.