Blog post

Pro dan Kontra Bekerja Selama 6 Hari

12/01/2023Sandy Patricia

Hai Klobbers!

Kementerian Ketenagakerjaan telah membuka suara, bahwa pekerja memiliki waktu libur satu hari dalam satu minggu. Dikutip dari CNBC Indonesia, ketentuan tersebut ditulis dan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Dengan adanya hal tersebut, tentunya banyak menimbulkan kegelisahan bagi para pekerja saat ini. Meskipun hari bekerja bertambah, jam kerja juga mengalami perubahan. 

Mengacu pada pasal 77 mengenai Waktu Kerja:

  1. Setiap Pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja.
  2. Waktu kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
    a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau
    b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

Sehingga, meskipun hari kerja bertambah, namun jam kerja yang dimiliki dalam sehari dapat berkurang. Klobbers bisa menggunakan sisa waktu untuk pulang lebih awal dan beristirahat atau bepergian dengan rekan kerja. 

Melihat perubahan tersebut, kita bisa mempertimbangkan apa saja pro dan kontra yang didapatkan ketika bekerja selama 6 hari. Apakah hal ini baik? Apakah ada keuntungan yang didapatkan? Untuk menjawab keresahan tersebut, mari kita simak pernyataan di bawah ini. 

Pro dalam 6 Hari Bekerja

Dampak baik bagi perkembangan ekonomi yang lambat

6 hari bekerja berarti memberikan produktivitas yang lebih bagi perusahaan. Hal ini penting dan dapat menjadi keuntungan bagi perusahaan yang memiliki perkembangan ekonomi lambat. Bagi pekerja yang mendapat upah harian, bekerja selama 6 hari juga memberikan mereka pendapatan lebih, sehingga mereka bekerja lebih produktif dan juga menambah keuntungan bagi perusahaan. 

Peluang karier

Bekerja lebih banyak hari dalam seminggu dapat memberikan peluang lebih banyak untuk terlibat dalam proyek-proyek yang lebih besar atau lebih prestisius, yang dapat meningkatkan peluang kamu untuk naik pangkat atau promosi.

Pemahaman yang lebih dalam tentang pekerjaan

Bekerja lebih banyak hari dalam seminggu dapat memberikan kamu kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang pekerjaan kamu dan meningkatkan pemahaman kamu tentang bagaimana segala sesuatu bekerja.

Kontra dalam 6 Hari Bekerja

Kekurangan waktu luang

Bekerja lebih banyak hari dalam seminggu dapat mengurangi waktu luang kamu untuk menikmati hobi, olahraga, atau bersantai dengan keluarga dan teman-teman.

Tekanan dan stres tambahan

Bekerja lebih banyak hari dalam seminggu dapat meningkatkan tekanan dan stres, terutama jika kamu juga harus mengelola kewajiban-kewajiban di rumah atau di tempat lain.

Risiko kelelahan dan sakit

Bekerja terlalu banyak hari dalam seminggu dapat menyebabkan kelelahan dan meningkatkan risiko sakit, seperti masalah tulang belakang atau gangguan tidur.

Kesimpulan
Jadi, sebelum memutuskan untuk bekerja 6 hari dalam seminggu, pertimbangkan baik-baik manfaat dan risikonya, dan pastikan kamu memiliki dukungan dari orang-orang terdekat untuk mengelola tambahan beban pekerjaan tersebut. Beberapa industri juga mendapat manfaat ketika bekerja 6 hari seminggu, sebagai contoh: Industri medis, Industri keuangan, dan Restoran. 

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.