Blog post

Humor di Tempat Kerja: Risiko dan Batasannya

14/05/2024Dwi

Secara umum, menggunakan humor dengan tepat dapat meningkatkan kerja sama tim serta melepaskan stres yang dirasakan. Namun sebaliknya, jika tidak tepat atau tidak pantas, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi.

Risiko Humor yang Tidak Tepat di Tempat Kerja

Menyinggung perasaan orang lain

Perlu diingat bahwa humor bersifat subjektif. Artinya, mungkin kamu dan beberapa orang menganggap bahwa candaan yang diberikan sebenarnya biasa saja atau lucu. Namun, hal tersebut bisa dinilai berbeda bagi orang lain, mereka bisa menganggapnya sebagai hinaan atau menyinggung perasaan mereka. Oleh karena itu, kamu perlu berhati-hati dalam melontarkan suatu candaan. Perhatikan kontennya dan sesuaikan dengan audiens yang ada.

Memengaruhi profesionalitas

Terkadang, candaan yang diberikan bisa bersifat ambigu sehingga mungkin saja disalahartikan. Jika ini terjadi, dapat memicu konflik dengan orang lain yang dapat mengganggu kondusivitas dan kelancaran proses bekerja.

Selain itu, humor juga bisa memengaruhi profesionalitas dalam bekerja jika dilakukan secara berlebihan atau tidak tepat. Karena menganggap sudah terlalu akrab atau dekat dengan rekan kerja lain, tanpa disadari mungkin kamu akan memperlakukan mereka secara berbeda sehingga mereka akan merasa kurang dihormati. Bahkan, tingkat kepercayaan antara rekan kerja juga bisa semakin menurun yang nantinya bisa memengaruhi kinerja.

Pelanggaran hukum

Ada beberapa candaan yang bisa memicu individu terkena sanksi atau dinilai melanggar hukum. Misalnya saja candaan yang bersifat pelecehan atau diskriminasi terhadap ras maupun etnis tertentu yang dianggap tidak pantas.

Beberapa Hal yang Perlu Dipertimbangkan sebelum Melontarkan Humor

Agar tetap bisa membuat suasana kerja menjadi lebih sehat dan menyenangkan, humor menjadi salah satu hal yang diperlukan. Namun untuk mendapatkan manfaatnya, perlu dipastikan bahwa kamu melontarkan humor secara tepat. Nah, berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.

  • Ketahui siapa saja audiens atau orang yang mendengarkan kamu. Beberapa rekan kerja yang sudah kamu kenal baik mungkin memiliki preferensi humor yang sama dengan kamu. Namun, hal ini tentu saja tidak bisa digeneralisasi. Oleh karena itu, kamu perlu memperhatikan siapa saja yang berada di dekat kamu dan sesuaikan konteksnya dengan preferensi dan kepekaan mereka.
  • Perkirakan bagaimana budaya kerja organisasi kamu. Jika budaya kerja organisasi bersifat open-minded atau kreatif, mungkin lebih mudah untuk melontarkan humor yang dapat diterima banyak orang. Namun jika sebaliknya, kamu pun perlu memperkirakan humor seperti apa yang kemungkinan dapat diterima dengan baik. Sebagai gambaran umum, kamu perlu menghindari komentar atau candaan dengan topik yang sensitif, seperti politik, agama, ras, maupun karakteristik pribadi.
  • Manfaatkan humor secukupnya dengan cara yang tepat. Ingatlah segala sesuatu yang berlebihan tidak baik, termasuk candaan atau humor. Kemudian, jangan sampai hal ini menurunkan profesionalitas atau semangat kerja kamu. Selain itu, jangan lupa untuk tetap menghormati orang lain dan berkomunikasi secara terbuka agar humor yang disampaikan dapat diterima dengan tepat.

Demikian beberapa risiko dari humor yang tidak tepat serta beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan sebelum melontarkan humor di tempat kerja. Semoga informasi ini bermanfaat. Good luck, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.