Sudah Gajian? Kenali Tanda-Tanda Impulsive Buying
Hi Klobbers!
Siapa yang di sini habis gajian? Atau lagi menunggu-nunggu waktu gajian? Kalau sudah gajian, pasti langsung semangat dan ingin segera membeli barang atau makanan yang disukai. Tentunya hal ini merupakan salah satu cara untuk menyenangkan diri atau memberi rewards atas hasil kerja keras yang telah kita lakukan selama satu bulan. Tetapi jika hal tersebut dilakukan secara berlebihan, akan menjadi kebiasaan yang buruk dan mengarah pada perilaku impulsive buying.
Menurut lovelife daily, impulsive buying merupakan kecenderungan untuk membeli barang secara impulsif atau tanpa adanya perencanaan. Biasanya perilaku membeli secara impulsif ini dilakukan secara tiba-tiba atau mendadak dan dipicu oleh perasaan atau emosi tanpa adanya pertimbangan yang logis.
Berikut merupakan beberapa contoh perilaku impulsive buying yang sering tidak kita sadari sehabis gajian.
Tergoda Promo dan Diskon
Perilaku yang sering terjadi jika kita menemukan orang yang memiliki kecenderungan untuk impulsive buying adalah sering tergoda dengan promo dan diskon yang ada. Tentunya ketika kita membeli barang saat promo, kita akan mendapatkan keuntungan dibandingkan kita membeli barang saat harga normal. Namun, kita harus mengetahui apakah kita memang benar-benar membutuhkan barang tersebut. Jangan sampai kita membeli semua barang yang promo namun sebenarnya kita tidak membutuhkan barang tersebut.
Belanja untuk Kepuasan Sementara
Terkadang keinginan kita bersifat sementara dikarenakan kita hanya ingin menghilangkan rasa bosan, stres, dan sedih. Pada saat perasaan tersebut muncul, kita cenderung mengikuti kata hati dan keinginan kita, sehingga kita membeli barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan, namun dapat memuaskan rasa penasaran yang ada pada saat itu.
Tidak Mempertimbangkan dengan Baik
Jika kita membeli barang tanpa mempertimbangkan kondisi keuangan kita dan juga kegunaan barang tersebut, tandanya kita mengarah pada perilaku impulsive buying. Sehingga, ketika kita hendak membeli sesuatu, kita harus mempertimbangkan kebutuhan, kegunaan, dan juga kondisi finansial kita.
Nah, setelah melihat beberapa contoh perilaku impulsive buying, berikut merupakan cara untuk mengurangi atau mengontrol perilaku tersebut.
Membuat Catatan Keuangan
Ketika sudah gajian, ada baiknya ketika kita mencatat pemasukan dan pengeluaran per-bulannya. Dengan mencatat pengeluaran, tentunya akan meningkatkan awareness kita ketika hendak membeli barang. Kita lebih mempertimbangkan pengeluaran kita sendiri dan dapat mengetahui dimana saja kita menghabiskan pengeluaran kita.
Memberikan Batasan dan Self-Reward
Dengan melatih diri sendiri terhadap bagaimana mengelola uang yang baik, kamu juga dapat memberikan reward atau hadiah terhadap keberhasilanmu. Reward yang diberikan tidak selalu harus berbentuk barang ataupun uang. Kamu dapat memberikan batasan keberhasilanmu, dan menganggap keberhasilan tersebut sebagai langkah awal untuk lanjut ke tahap selanjutnya dalam mengelola uang. Self-reward dapat berupa kepuasan terhadap dirimu sendiri karena telah berhasil mengatasi perilaku impulsive buying.
–
Berikut merupakan tanda-tanda dari impulsive buying sehabis gajian, dan beberapa tips untuk mengontrol perilaku tersebut. Tentunya setiap orang memiliki limit terhadap keuangannya sendiri. Klobbers juga bisa mengontrol perilaku impulsif tersebut dengan cara menentukan tujuan atau goals hidup kamu, agar pengaturan keuangan lebih terencana. Good Luck dalam mencoba ya!