Blog post

4 Tips Memberikan Feedback yang Membangun

01/08/2022Dwi

Hi Klobbers!

Dalam kehidupan sehari-hari dan dunia profesional, akan ada masanya kamu menerima atau memberikan umpan balik atau feedback. Terlebih lagi jika kamu memegang posisi yang lebih tinggi sebagai leader dalam suatu organisasi, maka akan ada kondisi dimana kamu perlu memberikan feedback  kepada anggota tim terhadap hasil kinerjanya. Jika memberikan feedback yang positif seperti pujian atau memberikan ucapan selamat kepada orang lain karena  telah berhasil menyelesaikan tugas dengan baik memang mudah. Namun, bagaimana jika perlu memberikan feedback negatif atau kritikan?

Mungkin tidak mudah bagi seseorang untuk menerima kritikan. Tapi, ada beberapa manfaat penting dari memberikan feedback, terutama dalam dunia kerja, jika ingin membangun tim yang dapat berkinerja dengan optimal. Beberapa manfaat memberikan feedback antara lain: memicu terjadinya perubahan dan mendorong pertumbuhan, meningkatkan employee engagement, hingga membantu meningkatkan hubungan kerja. Bukan hanya saat penilaian kinerja yang biasanya dilakukan oleh organisasi secara berkala, tapi feedback bisa diberikan secara teratur sesuai dengan kebutuhan atau kondisi yang terjadi.

Memberikan feedback secara reguler dapat mencegah konflik besar terjadi. Jika bisa mengidentifikasi isu kecil yang muncul, lebih baik segera diselesaikan untuk mencegah isu tersebut berkembang menjadi lebih besar. Jika merasa bahwa ada hal yang perlu diperbaiki dari kinerja seorang karyawan atau anggota tim, maka feedback bisa diberikan segera agar mereka dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya.

Selain dari feedback yang diberikan, cara menyampaikannya juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Memberikan feedback yang membangun merupakan salah satu hal terbaik yang bisa diberikan kepada karyawan atau anggota tim. Hal ini bisa mempertahankan atau memperkuat perilaku positif dan memperbaiki kinerja yang negatif. Nah, bagaimana caranya? Melansir dari HR Central, berikut ini beberapa tipsnya!

Berikan Feedback Sesegera Mungkin

Sebaiknya, feedback diberikan segera setelah kamu mengobservasi suatu perilaku atau peristiwa. Kamu perlu melihat seberapa mendesak feedback tersebut perlu diberikan. Jika sangat penting, maka kamu perlu menyampaikannya sesegera mungkin. Namun, harap diingat bahwa kamu juga perlu memastikan kalau diri kamu siap untuk memberikan feedback yang solid dan dapat ditindaklanjuti. Begitu juga saat kamu ingin memberikan apresiasi terhadap kinerja karyawan, berikanlah apresiasi dengan tepat waktu sehingga mereka dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja yang baik.

Memilih Tempat dan Waktu yang Tepat

Salah satu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu memilih tempat dan waktu yang tepat jika ingin memberikan feedback kepada karyawan atau anggota tim. Kamu perlu memahami seberapa penting atau serius feedback yang akan disampaikan sehingga bisa menentukan tempat dan waktu yang tepat. Apakah kamu perlu menjadwalkan meeting formal untuk berdiskusi atau bisa menyampaikannya di tempat yang lebih kasual? Dimana pun tempat yang kamu pilih, harap pastikan bahwa tempat tersebut memungkinkan kamu untuk bisa berdiskusi secara private tanpa diganggu atau didengar oleh orang lain. Hal ini menjadi penting agar kamu bisa mendapatkan sesi diskusi yang terbuka dan jujur dengan karyawan atau anggota tim yang menerima feedback tersebut.

Berikan Feedback Secara Spesifik dan Gunakan Contoh

Sebelum memberikan feedback, pastikan bahwa kamu telah menyiapkan beberapa contoh spesifik dari perilaku atau peristiwa yang telah kamu observasi. Selanjutnya, berikan penjelasan mengenai dampak dari hal tersebut pada kamu, tim, atau organisasi. Memberikan penjelasan yang terperinci mengenai hal yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan serta saran untuk melaksanakannya bisa membuat mereka lebih memahami dengan jelas sasaran perilaku serta ekspektasi yang diberikan.

Menggunakan Bahasa yang Positif

Bahasa yang positif dapat menstimulasi otak untuk menggunakan cara-cara baru dalam belajar. Sebaliknya, jika kamu menggunakan bahasa yang negatif seperti, “Kamu seharusnya tidak …” bisa membuat individu menjadi defensif sehingga cenderung mengabaikan feedback yang diberikan. Oleh karena itu, kamu bisa mencoba menggunakan kalimat yang bersifat mendorong, seperti diawali dengan “Mungkin kamu bisa mencoba untuk …” atau “Apakah kamu sudah mempertimbangkan untuk mencoba …?”.

Meskipun demikian, bukan berarti kamu tidak boleh memberikan feedback yang negatif sama sekali. Hal yang penting ialah pastikan bahwa kamu memberikan feedback yang disertai dengan saran solusi atau hasil yang diharapkan. Selain itu, sangat penting juga untuk memberikan pemahaman di awal bahwa feedback yang disampaikan bertujuan untuk menolong individu agar bisa menjadi lebih baik, bukan untuk mempermalukan atau menyudutkan mereka.

Itulah 4 tips untuk memberikan constructive feedback atau feedback yang membangun. Selain di dunia kerja, tips ini dapat diaplikasikan juga dalam kehidupan sehari-hari lho, Klobbers! Harap diperhatikan siapa yang akan kamu ajak diskusi untuk menyampaikan feedback tersebut, misalnya kepada adik, teman, atau keluarga. Kemudian, kamu bisa menyesuaikan tata bahasa yang digunakan agar tetap sopan, namun feedback atau saran yang ingin disampaikan tetap bisa jelas dipahami. Semoga tips ini dapat bermanfaat ya Klobbers, good luck!

Berikan Komentar

Your email address will not be published.