Meningkatkan Penjualan UMKM Lewat Pemasaran Digital
Riset Daya Qarsa yang berjudul “Mendorong Produktivitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Melalui Digitalisasi” menyebutkan bahwa bisnis UMKM di Indonesia mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya, karena COVID-19. Kesulitan tersebut adalah permintaan produk/jasa berkurang, UMKM alami kesulitan terkait transaksi akibat kebijakan social distancing. UMKM dan mempertahankan pelanggan serta menjaga loyalitas mereka. Kesulitan ini disebabkan oleh pemasaran dan penjualan yang mencakup proses mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang atau jasa UMKM belum optimal.
Daya Qarsa menemukan solusi untuk kesulitan UMKM tersebut, yaitu melalui digitalisasi menggunakan online commerce. UMKM di Indonesia dalam menjual produk/jasanya masih didominasi dengan cara memanfaatkan toko milik sendiri. Selain itu, ada juga yang telah menggunakan sosial media dan menggunakan online commerce. Model bisnis e-commerce memungkinkan pemilik bisnis dan calon konsumen membeli dan menjual barang melalui internet. Pada umumnya, E-commerce memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
-
- Feeds: Untuk menampilkan produk UMKM yang dijual.
- Broadcast chat: Untuk menghubungi calon pembeli atau pelanggan secara personal dengan pesan yang yang kita siapkan, misalnya menginformasikan promo dan launch produk baru.
- Live streaming: Untuk mempromosikan produk karena UMKM akan terhubung secara langsung dengan calon pembeli atau pelanggan.
- Iklan: Untuk mempromosikan produk dengan anggaran yang telah ditentukan.
- Laporan Penjualan: Untuk mengetahui performa bisnis sehingga UMKM dapat merancang strategi yang optimal.
Bagaimana Cara Kerja Penjualan di E-Commerce?
Dalam memahami proses penjualan dan pemasaran bisnis dalam e-commerce, Daya Qarsa menganalisa perjalanan pemilik bisnis dan pelanggan, mulai dari tahap mencari hingga membeli suatu produk di e-commerce.
Perjalanan calon pelanggan biasanya dimulai dari pencarian produk di mesin pencarian dalam platform e-commerce. Pada tahap pertama ini, UMKM dapat mendaftarkan produknya secara online dan menggunakan kata kunci, lokasi, dan informasi relevan lainnya secara spesifik agar produk dapat muncul dalam hasil pencarian. Jika ingin menjangkau target audiens yang lebih luas, UMKM juga dapat menggunakan fitur promosi/iklan untuk meningkatkan kehadiran produk secara online.
Selanjutnya, calon pelanggan yang telah menemukan produk akan mempertimbangkan apakah akan membeli/tidak. Mereka akan terlebih dahulu menambahkan produk ke dalam keranjang online dan pada akhirnya melakukan pembayaran. Pada tahap ini, UMKM dapat mempersiapkan produk untuk dikirimkan kepada pelanggan serta memberikan informasi pengiriman yang memungkinkan mereka untuk melacak pesanan barangnya.
Setelah produk diterima oleh pelanggan, mereka dapat menilai dan memberikan ulasan tentang produk di dalam fitur yang disediakan platform e-commerce. Penilaian dari pelanggan tersebut dapat berguna dan menjadi masukan bagi UMKM dalam membangun produk dan strategi penjualan dan pemasarannya di masa mendatang.
Bagaimana E-Commerce Membantu Pemasaran dan Penjualan UMKM?
Terdapat tiga (3) fungsi dalam e-commerce yang dapat digunakan oleh UMKM untuk memaksimalkan pemasaran dan penjualan produknya.
- Targeted Digital Marketing: Fungsi ini dapat dimanfaatkan ketika bisnis UMKM mengalami masalah dalam hal kurangnya permintaan dan kesulitan mempertahankan pelanggan. Melalui fungsi ini, UMKM dapat melakukan praktik digital marketing dengan target yang spesifik yang dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan.
- Digital Marketing Analytics: Fungsi ini dpaat dimanfaatkan ketika bisnis UMKM memiliki kesulitan mencari channel yang tepat dalam melakukan promosi. Fungsi digital marketing analytics ini akan menampilkan iklan bisnis UMKM dalam berbagai macam situs dengan menggunakan sistem bayar iklan pay per click.
- Last-mile Delivery: Fungsi last-mile delivery ini dapat bermanfaat ketika UMKM mengalami keterbatasan untuk memasarkan produknya (restriction to transact). Dengan memanfaatkan fungsi dari e-commerce yang satu ini, UMKM bisa mengembangkan area yang bisa dijangkau untuk menjual produknya.
Selain mengalami kesulitan dalam pemasaran dan penjualan, UMKM juga kerap kali mengalami kesulitan dalam pendanaan, manajemen tenaga kerja, perencanaan produksi, dan administrasi bisnis. Kunjungi artikel kami untuk mengetahui solusi digital yang dapat dimanfaatkan UMKM.