Digitalisasi Mendorong UMKM Hadapi Tantangan
Ada tiga faktor kenapa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian Indonesia: penyerapan tenaga kerja UMKM yang besar, kontribusinya terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB), dan jumlahnya tersebar luas di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2018, UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap PDB pun diproyeksikan masih akan lebih dari 50% hingga tahun 2024. Tapi, secara sepintas kontribusinya menurun karena kontribusi yang lebih besar oleh perusahaan besar.
Apa yang merupakan tantangan dari sektor UMKM? Bagaimana caranya agar UMKM dapat tumbuh lebih baik?
Riset terbaru Daya Qarsa menemukan lima tantangan yang dihadapi oleh pebisnis UMKM di Indonesia, yaitu proses pendanaan, manajemen terhadap tenaga kerja, proses perencanaan dan produksi, administrasi bisnis, dan pemasaran & penjualan.
Bagaimana digitalisasi menjawab tantangan UMKM?
Solusi tercepat dan paling efektif untuk menjawab tantangan tersebut adalah melalui digitalisasi. Teknologi digital memungkinkan UMKM untuk berinovasi, misalnya dengan meningkatkan proses bisnis, dan mengotomatisasi tugas rutin tertentu. Penggunaan teknologi digital tidak terlalu membutuhkan interaksi manusia yang signifikan, sehingga menghemat waktu dan tidak rentan terhadap human error. Digitalisasi menjadi kunci untuk memanfaatkan produktivitas bisnis.
Berikut adalah 5 tantangan UKM dan digitalisasi yang dapat dilakukan sebagai solusi:
1. Pendanaan (Funding)
Pendanaan yang menjadi tantangan bagi UMKM adalah termasuk proses pencarian pembiayaan, seperti modal kerja, gaji karyawan, dan tujuan pendanaan lain yang berhubungan dengan usaha. Apakah solusinya? Penyedia layanan finansial secara daring, seperti P2P Lending, Equity Crowdfunding, atau Supply Chain Financing dapat menjadi alternatif UMKM menemukan penawaran pembiayaan dengan suku bunga rendah, persyaratan jaminan yang tidak rumit, proses pendaftaran yang tidak rumit, dan memenuhi jumlah pembiayaan yang dibutuhkan. Solusi digital ini akan memudahkan proses pendanaan UMKM dibandingkan dengan cara yang konvensional, seperti melalui kenalan maupun bank. Namun, masing-masing penyedia tentu menawarkan kebutuhan dan memiliki risiko yang berbeda-beda ya!
2. Manajemen Tenaga Kerja (Workforce Management)
Salah satu solusi digital yang tersedia untuk membantu pengelolaan tenaga kerja UMKM adalah melalui HR Software. Perangkat lunak tersebut dapat digunakan untuk mengelola kebutuhan sumber daya manusia, seperti sistem penggajian, data karyawan, kehadiran, cuti, dan lain-lain. UMKM akan dapat mengelola tenaga kerja dengan cara yang lebih terorganisir dan otomatis. Pemilik bisnis tidak perlu lagi merasa pusing dan dapat gunakan waktunya untuk fokus pada hal lain.
3. Perencanaan Produksi (Production Planning)
Untuk memudahkan UMKM dalam menyimpan data dan mencari data, serta menghindari kesalahan kalkulasi data, UMKM dapat menggunakan E-Procurement. Dengan digitalisasi tersebut, UMKM dapat mengatur aktivitas bisnisnya dalam satu dashboard yang terpusat. Singkatnya, E-Procurement adalah pengadaan barang atau jasa yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik dan berbasis web atau internet. Hal ini dapat membuat proses pengadaan berjalan lebih cepat dan efektif, serta memudahkan UMKM dalam menyusun dan menganalisis laporan bisnisnya.
4. Administrasi Bisnis (Business Administration)
Untuk membantu proses administrasi bisnis UMKM, ada banyak solusi yang tersedia di pasaran, seperti Software Akuntansi, e-Faktur, dan Aplikasi Pajak. Sedangkan untuk memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan nyaman dengan pelanggan, UMKM dapat menggunakan Sistem Point of Sale (POS), Payment Gateway, dan Sistem Pembayaran Digital.
5. Pemasaran dan Penjualan (Marketing and Sales)
Seiring dengan pengguna e-commerce yang meningkat, UMKM dapat memanfaatkan e-commerce untuk melakukan pemasaran dan menjual barang. E-commerce dapat membantu pemasaran dan promosi digital yang ditargetkan melalui algoritma tertentu untuk menjangkau target audiens. UMKM dapat membuat pesan khusus, promo yang dipersonalisasi, dan berbagai penawaran menarik lainnya yang seluruhnya dapat dilakukan dalam e-commerce. Hal ini juga membuat UMKM dapat dijangkau oleh pasar yang lebih besar.
Lalu, bagaimana dampak digitalisasi terhadap internal maupun eksternal bisnis UMKM?
- Dampak internal
Secara keseluruhan, UMKM akan dapat mengoptimalkan proses bisnisnya sehingga dapat mempercepat pengambilan keputusan yang tepat pula. UMKM juga dapat mengurangi jumlah pekerja yang dapat digantikan dengan teknologi, seperti yang berurusan dengan administrasi. Data-data penting pun dapat disimpan lebih aman sehingga mengurangi resiko kehilangan atau kerusakan data.
- Dampak eksternal
UMKM dapat mendapatkan keputusan bisnis yang lebih baik untuk penjualan, pemasaran, dan customer relations. Selain itu, UMKM juga dapat memperluas jangkauan pasar.