4 Hal yang Membuat Bisnis Kuliner Sulit Bertahan
Hi Klobbers!
Bisnis di bidang kuliner, baik makanan dan minuman memiliki peluang untuk dijalankan oleh hampir semua orang. Tidak selalu dalam skala besar seperti membuka restoran atau kafe, namun membangun bisnis di bidang makanan dan minuman bisa dimulai dalam skala yang kecil. Misalnya dengan membuka gerai kecil di depan rumah atau membuka gerai sederhana di satu lokasi tertentu.
Saat sudah mendapatkan pelanggan setia dan bisa menjalankan usaha secara stabil tentu akan sangat menyenangkan. Namun bukan hanya sampai di tahap mempertahankan saja. Jika tidak dapat mengembangkannya, mungkin saja usaha tersebut bisa gulung tikar. Kemudian, apa saja yang biasanya membuat sebuah bisnis kuliner sulit bertahan atau berkembang?
Tidak Memiliki Goal yang Jelas
Memiliki tujuan atau goal sangat penting dalam sebuah bisnis. Dengan adanya goal, mengarahkan seseorang untuk memberikan usaha agar bisa mencapai tujuannya. Semakin jelas dan spesifik goal yang kamu buat, akan semakin terarah langkah-langkah apa saja yang perlu ditempuh agar bisa mewujudkannya. Artinya, akan semakin besar potensi kamu untuk meraih kesuksesan yang diharapkan. Sebaliknya, jika tidak memiliki goal yang jelas, usaha yang kamu lakukan mungkin tidak akan terarah atau mendukung kemajuan bisnis kamu.
Tidak Memiliki Perencanaan dan Kontrol Keuangan yang Baik
Selain memiliki rencana bisnis, memiliki perencanaan dan kontrol keuangan yang baik juga menjadi hal penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Misalnya, alokasi dana yang digunakan dalam berbagai pengeluaran seperti modal, biaya operasional, pemasaran, dan lain sebagainya. Dengan mengetahui berapa alokasi dana untuk setiap pos pengeluaran, bisa membantu kamu dalam memperkirakan berapa kira-kira pendapatan yang mungkin akan dihasilkan. Dengan demikian, kamu bisa menghindari risiko terjadinya lebih besar pengeluaran dibandingkan pendapatan.
Selanjutnya, perlu diingat bahwa keuangan merupakan hal yang sensitif dalam suatu bisnis. Oleh karena itu, sebaiknya kamu sendiri yang mengatur dan mengelola hal tersebut. Pastikan bahwa kamu sebagai pendiri bisnis memiliki kontrol secara solid serta pastikan setiap pengeluaran yang dilakukan benar-benar diperlukan dan sesuai dengan yang sudah direncanakan sebelumnya.
Tidak Menjaga Konsistensi Kualitas Produk
Menjaga konsistensi kualitas produk tentu sangat penting dalam sebuah bisnis, termasuk bisnis kuliner. Jika orang lain tertarik membeli produk dan minuman yang kamu jual karena kualitas dan rasanya, maka pertahankan hal tersebut.
Sebenarnya sah-sah saja jika nantinya kamu ingin mengembangkan bisnis agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Mungkin dengan menambah jumlah produk yang dihasilkan setiap harinya atau membuka cabang baru. Namun, pastikan bahwa kamu memang sudah siap dengan hal tersebut.
Jangan sampai karena ingin memperbesar keuntungan, tanpa sadar kamu memaksakan keinginan dan malah menurunkan kualitas produk yang dihasilkan. Jika demikian, bisa membuat pelanggan merasa kecewa dan akhirnya berhenti menjadi pelanggan setia. Oleh karena itu, jagalah kualitas produk kamu, bahkan tingkatkan kualitasnya jika bisa.
Tidak Mengontrol Persediaan Bahan
Selain menjaga kualitas, kamu juga perlu mengontrol persediaan bahan, baik dari kualitas maupun ketersediannya. Jika penyimpanan bahan bakunya tidak tepat, kondisi bahan makanan dan minuman bisa terpengaruh atau bahkan rusak. Jika demikian, kualitas produknya juga bisa menurun.
Di samping itu, perhatikan juga persediaannya. Apabila menyimpan stok dalam jumlah terlalu banyak, ada kemungkinan stok tersebut tidak akan terpakai sepenuhnya dan menurun kualitasnya jika disimpan terlalu lama. Namun jika tidak menyimpan stok, kesempatan kamu untuk menjual sebuah produk bisa saja menghilang. Dengan demikian, kamu perlu menghitung perkiraan kebutuhan harian secara bijaksana dan melakukan kontrol persediaan.
–
Setiap pebisnis tentu mengharapkan agar bisnisnya bisa bertahan dan bahkan berkembang. Oleh karena itu, penting sekali untuk memiliki rencana dan menetapkan tujuan bisnis agar bisa mencapai goal yang diharapkan. Kemudian, diperlukan juga komitmen dan konsistensi dalam menjalankannya karena ada proses yang harus dilalui untuk mencapai kesuksesan.
Apakah ada Klobbers yang juga ingin membangun bisnis di bidang kuliner? Atau mungkin sudah menjalankan bisnis di bidang kuliner dan berencana untuk mengembangkannya? Jika iya, silakan pertimbangkan beberapa hal di atas dan persiapkan strategi untuk mengatasinya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Good luck, Klobbers!