Blog post

Intip Pro dan Kontra Menjadi Vegetarian

08/03/2024Dwi

Halo Klobbers!

Banyak orang yang semakin aware mengenai pentingnya gaya hidup sehat. Menerapkan gaya hidup sehat sebenarnya cukup luas, mulai dari memperhatikan waktu istirahat, olahraga rutin, hingga yang paling umum ialah memperhatikan pola makan atau diet. Sebenarnya ada berbagai macam pola makan yang mungkin diterapkan oleh seseorang, namun salah satu yang cukup popular ialah menjadi vegetarian.

Alasan menjadi seorang vegetarian pun bisa beragam. Mungkin karena kepercayaan yang dianut, mungkin karena kamu merasa tidak setuju apabila hewan dijadikan sebagai bahan makanan, atau mungkin juga karena alasan lainnya. Meskipun demikian, salah satu harapan atau tujuan umum seseorang menjadi vegetarian ialah demi menjaga dan meningkatkan kesehatan. Kemudian, apakah hal tersebut benar? Yuk simak pro dan kontra menjadi vegetarian dalam ulasan berikut ini!

Pro

Menurunkan Risiko Terkena Penyakit

Ada berbagai manfaat baik untuk kesehatan individu jika menjadi vegetarian. Namun, tentu saja kunci utamanya ialah pemilihan makanan yang tepat untuk kamu. Buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan merupakan inti dari pola makan vegetarian yang sehat dan seimbang karena mengandung banyak vitamin, mineral, antioksidan, dan serat yang baik untuk menjaga kesehatan.

Lebih lanjut, makanan ini juga bisa membantu kamu untuk menurunkan risiko dari berbagai penyakit kronis. Beberapa di antaranya yaitu menurunkan risiko terkena penyakit jantung, menurunkan risiko penyakit kanker, mencegah diabetes tipe 2, dan menurunkan tekanan darah.

Ada Berbagai Tipe Vegetarian

Ada beberapa tipe vegetarian yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan diri kamu. Beberapa di antaranya yaitu:

Vegetarian: tidak mengonsumsi daging, unggas, atau ikan. Kemudian, bisa dibagi lagi berdasarkan produk hewani yang dipilih untuk dikonsumsi:

Lacto-ovo : mengonsumsi telur dan produk olahan susu (dairy)

Lacto: mengonsumsi produk dairy tetapi tidak mengonsumsi telur

Ovo: mengonsumsi telur namun tidak mengonsumsi produk dairy

Vegan: tidak mengonsumsi daging, unggas, atau ikan. Kamu juga tidak mengonsumsi produk dairy, telur atau produk hewani lainnya, termasuk madu.

Flexitarian/Semivegetarian: umumnya mengonsumsi makanan nabati, tetapi kadang dapat mengonsumsi daging, produk dairy, telur, unggas, dan ikan dalam jumlah yang kecil/sedikit.

Kontra

Risiko Mengalami Kekurangan Nutrisi

Beberapa nutrisi penting (misal: vitamin B12 dan vitamin D, kalsium dan zat besi) mungkin tidak tersedia dalam berbagai makanan nabati. Namun nutrisi-nutrisi tersebut bisa tetap didapatkan tubuh selama kamu bisa merancang dengan tepat bagaimana pola makan yang diterapkan atau suplemen apa yang diperlukan. Sebagai contohnya yaitu:

  • Vitamin B12: umumnya bisa didapatkan dalam produk hewani seperti telur dan susu. Namun vitamin B12 juga bisa ditemukan dalam beberapa produk sereal yang telah diperkaya maupun produk makanan lain pengganti daging serta susu kedelai
  • Vitamin D: pada umumnya vitamin D bisa didapatkan dari produk susu, telur, dan ikan. Namun kamu juga bisa mendapatkan vitamin D dari paparan sinar matahari.

Harus Lebih Selektif

Mungkin kamu bisa menemukan beberapa makanan olahan atau camilan yang nampaknya sehat dan sesuai dengan diet vegetarian kamu, seperti keripik, kukis, dan lain sebagainya. Meskipun terlihat praktis dan sehat, namun kamu perlu lebih selektif sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.

Coba lihat kembali bagaimana kandungan nutrisi dalam makanan kemasan tersebut. Apakah produk tersebut mengandung gula tambahan atau lemak dalam jumlah tinggi namun nilai gizinya sangat sedikit? Atau bahkan mungkin hampir tidak ada sama sekali? Jika demikian, kamu bisa mempertimbangkan ulang apakah akan mengonsumsinya atau tidak. Harap diingat bahwa tidak semua yang terlihat “sehat” atau vegetarian berarti benar-benar sehat atau sesuai dengan kebutuhan diri kamu.

Nah Klobbers, demikian informasi seputar pro dan kontra menjadi vegetarian. Harap diingat bahwa apapun pola makan atau diet yang kamu pilih dan terapkan, jangan sampai lupa untuk mempertimbangkan asupan gizi keseluruhan diri kamu. Pastikan bahwa asupan gizi kamu terpenuhi untuk menjaga kesehatan secara optimal.

Lebih lanjut, setiap orang mungkin memiliki kondisi dan kebutuhan diri yang berbeda. Oleh karena itu, apabila merasa tidak yakin, silakan konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional agar mendapatkan rekomendasi pola makan yang tepat sesuai dengan kebutuhan diri kamu. Semoga informasi ini bermanfaat. Stay safe and healthy, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.