Blog post

Mengelola Bisnis Keluarga: Apa Tantangannya?

10/10/2023Dwi

Hi Klobbers!

Setiap usaha atau bisnis pasti ada tantangannya tersendiri. Tantangan yang dihadapi pun bisa sangat beragam, mulai dari kondisi finansial, sumber daya, hingga terkait dengan rekan dalam menjalankan bisnis. Nah, memilih rekan bisnis tentunya perlu dilakukan dengan sangat hati-hati karena akan berdampak pada keberlangsungan atau masa depan dari bisnis yang dibangun. Kamu bisa membangun bisnis secara mandiri atau bersama dengan rekan yang bisa dipercaya, seperti teman, sahabat, maupun keluarga.

Mungkin kamu memilih keluarga (baik keluarga inti maupun keluarga besar) karena sudah mengenal mereka sejak lama dan menganggapnya sebagai pihak yang paling dapat dipercaya. Sebenarnya, hal yang wajar jika kamu memilih keluarga sebagai rekan kerja, apalagi untuk menduduki posisi-posisi yang cukup krusial dalam bisnis atau perusahaan mengingat adanya berbagai pertimbangan atau penilaian pribadi yang kamu miliki. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai masalah atau konflik bisa terjadi yang nantinya berpengaruh terhadap bisnis hingga hubungan keluarga. Kemudian, apa saja tantangan jika kamu bekerja di bisnis keluarga? Yuk, simak informasi berikut ini!

Hak (Entitlement) untuk Mengelola Bisnis

Istilah hak (entitlement) digunakan untuk menggambarkan individu yang sebenarnya kurang berkontribusi namun meminta manfaat (benefit) melebihi dari kontribusi yang diberikan serta kurang menghormati pihak yang berkontribusi dalam mencapai kesuksesan bisnis. Biasanya, hal ini bisa terjadi kepada pihak-pihak yang potensial untuk mewarisi bisnis keluarga namun kurang berpengalaman dalam mengelola bisnis serta tidak terlibat dalam kegiatan operasional sehari-hari. Selain itu, masalah lain yang mungkin terjadi ialah para pendiri (founder) bisnis mungkin memiliki keyakinan bahwa merekalah yang memiliki hak untuk mengelola bisnis keluarga dan dapat mengontrolnya seumur hidup mereka.

Jika tidak dapat mengatasi rasa “hak” atas bisnis tersebut, mungkin saja akan terjadi konflik yang berdampak negatif pada hubungan keluarga maupun bisnis yang berjalan. Masalah ini tentunya rumit dan berpotensi membuat kamu lelah secara emosional apabila terjadi. Oleh karena itu, salah satu cara mengatasinya ialah dengan memiliki kesadaran untuk memprioritaskan keberlangsungan bisnis dibandingkan mementingkan power pribadi dalam pengelolaan bisnis.

Agar bisnis dapat berjalan dengan baik dalam jangka waktu panjang, para pewaris tentu memerlukan persiapan dan pembekalan yang cukup sebelum mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar dalam pengelolaan bisnis. Selain itu, penting juga untuk membuat serta menerapkan secara ketat struktur tata kelola perusahaan dan rencana suksesi yang jelas. Dengan demikian, langkah ini dapat membantu menjaga profesionalitas dalam menjalankan bisnis keluarga.

Persaingan antar Saudara

Meskipun dibesarkan oleh orang tua yang sama, namun pengalaman yang dimiliki setiap anak bisa saja berbeda. Dengan demikian, nilai atau belief yang dimiliki setiap individu pun bisa berbeda. Sementara itu, salah satu hal yang berpotensi menimbulkan masalah ialah ketika bisnis sudah diturunkan pada generasi berikutnya dan terjadi konflik antar pewaris bisnis karena adanya nilai, tujuan, maupun gaya manajemen yang berbeda.

Jika demikian, bisnis keluarga yang sudah dibangun oleh generasi sebelumnya bisa goyah karena terjadinya konflik. Bahkan juga bisa menghadapi risiko yang lebih besar, yaitu kehancuran. Selain itu, konflik antar saudara juga mungkin terjadi karena disebabkan oleh berbagai faktor lain. Namun, salah satu langkah mengantisipasinya secara umum adalah dengan membuat rencana bisnis yang solid dan detail serta menerapkan peraturan dan struktur tata kelola keluarga yang kuat. Ini akan menjadi arahan bagi jalannya bisnis serta meminimalisir potensi terjadinya konflik karena ambiguitas atas peran dan tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing pihak.

Pemilihan Sumber Daya

Mungkin saja ada saat di mana orang lain (selain keluarga inti) masuk dan menjadi bagian dari bisnis keluarga. Misalnya saja pasangan dari saudara kamu, sahabat kamu, dan lain sebagainya. Apabila orang tersebut memang mumpuni, bertanggung jawab, dan profesional dalam mengerjakan perannya, maka dapat membawa hasil positif bagi bisnis. Namun jika sebaliknya, maka bisa berdampak negatif pada bisnis dan kehidupan pribadi kamu.

Bahkan juga bisa berdampak pada siapa pun yang terlibat karena batasan antara kehidupan pribadi, keluarga, dan profesionalitas menjadi tidak jelas. Oleh karena itu, keluarga perlu terlibat dalam diskusi terbuka mengenai aturan dalam pemilihan sumber daya serta memikirkan bagaimana kemungkinan yang akan terjadi. Jika diperlukan, guideline yang spesifik mengenai kebijakan ketenagakerjaan juga perlu dibuat dan diterapkan sehingga dapat dipatuhi oleh semua pihak yang terlibat.

Nah Klobbers, demikian informasi seputar konflik yang mungkin saja terjadi dalam mengelola bisnis keluarga. Harap diingat bahwa bisnis dalam skala kecil maupun besar pasti memiliki tantangannya tersendiri, begitu juga dengan siapa pun pihak yang menjadi rekan kerja kamu. Hal yang penting ialah bagaimana kamu mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin untuk menghadapi berbagai situasi yang dapat terjadi di masa mendatang.

Mungkin saat ini kamu sedang berencana untuk membangun bisnis bersama keluarga atau mungkin akan menjadi penerus dalam bisnis keluarga. Meskipun tidak menyenangkan, namun berbagai konflik tersebut mungkin saja terjadi sehingga kamu perlu mengetahui dan mempersiapkan berbagai tindakan preventif untuk mengantisipasinya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya. Sampai jumpa di artikel berikutnya, Klobbers!

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.