Blog post

Pentingnya Job Fit dan Culture Fit

15/06/2022Nadine K

Hi Klobbers!

Menurut kamu mana yang lebih penting saat mencari pekerjaan: cocok dengan deskripsi pekerjaan, atau cocok dengan budaya perusahaan? Ada banyak faktor yang dilihat oleh rekruter ketika mencari kandidat terbaik untuk mengisi sebuah posisi. Kualifikasi, pengalaman, latar belakang pendidikan, kepribadian, dan faktor psikografis mereka, semuanya menambah “Fit” kandidat.  

Fit mengacu pada ukuran seberapa baik seorang kandidat akan bekerja dalam peran dan perusahaan yang mereka lamar. Selebihnya, fit dapat dibagi menjadi dua kategori: Job Fit dan Culture Fit.

Apa itu Job Fit?

Job fit atau kesesuaian pekerjaan adalah konsep yang meliputi seberapa cocoknya seorang kandidat untuk posisi tertentu. Hal-hal yang berkontribusi pada job fit seorang kandidat antara lainnya adalah: pengalaman, latar belakang pendidikan, keahlian, kepribadian, dan minat mereka. Kandidat dengan tingkat job fit yang tinggi biasanya siap untuk melakukan pekerjaan mereka dengan pelatihan tambahan minimal.

Untuk meningkatkan job fit kamu beberapa hal yang dapat kamu lakukan adalah:

  • Memiliki pengalaman yang sama atau serupa dengan yang dicara di lowongan yang kamu lamar.
  • Membangun network dengan orang-orang dalam bidang atau posisi yang serupa dengan yang kamu lamar.
  • Ikuti kursus memenuhi skill-skill yang dibutuhkan oleh lowongan pekerjaan yang kamu lamar.

Memastikan seorang kandidat memiliki job fit untuk suatu posisi penting bagi rekruter karena dapat menurunkan biaya pelatihan serta meningkatkan retensi karyawan dan meminimalkan pergantian.

Apa itu Culture Fit?

Culture fit atau kesesuaian budaya adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan seberapa cocok nilai-nilai pribadi satu kandidat dengan nilai-nilai dan budaya perusahaan. Hal-hal yang dapat mempengaruhi culture fit seorang kandidat termasuk: kepribadian, nilai, gaya interaksi, dan tujuan hidup mereka. Kandidat dengan tingkat culture fit yang tinggi dapat lebih mudah berasimilasi dan menyatu dengan tim yang sudah ada serta lebih gampang menerima budaya perusahaan. 

Untuk meningkatkan culture fit kamu beberapa hal yang dapat kamu lakukan adalah:

  • Lakukan riset dan pastikan perusahaan tempat kamu melamar memiliki nilai-nilai yang selaras dengan nilai kamu sendiri.
  • Dapatkan referensi dari anggota tim yang sedang atau pernah bekerja untuk perusahaan yang kamu lamar.
  • Secara aktif mencari perusahaan yang budaya dan nilainya cocok dengan kamu.

Menerima kandidat dari basis culture fit adalah ide yang masih relatif baru dibandingkan dengan perekrutan berdasarkan job fit tetapi banyak rekruter mulai terbuka dengan konsep ini. Melalui culture fit, rekruter lebih gampang menemukan anggota tim yang bisa terpenuhi secara emosional di pekerjaannya, berkomitmen dan setia pada perusahaan, dan juga mengurangi tingkat pergantian karyawan.

Apa yang lebih penting?

Kandidat yang ideal untuk sebuah peran adalah seseorang dengan job dan culture fit yang tinggi. Namun, jika ditanya mana yang lebih penting, jawabannya akan berbeda bagi masing-masing rekruter. Di satu sisi, lebih mudah melatih karyawan baru dalam keterampilan daripada mengubah nilai seseorang. Tetapi memprioritaskan kecocokan budaya juga dapat menyebabkan tim yang terdiri dari orang-orang yang terlalu mirip dengan keragaman yang terbatas. Keseimbangan antara keduanya harus dipenuhi untuk membentuk tim yang ideal. Bagaimana menurut kamu Klobbers, apakah kamu lebih pilih cocok dengan pekerjaan atau perusahaan?

sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.