Blog post

Task-Driven Vs. Purpose-Driven Meaning Making

02/06/2022Nadine K

Sejauh apa kamu dapat menemukan makna di balik situasi yang sulit?

Meaning Making dibutuhkan untuk menghadapi situasi yang tak menentu dan penuh tantangan, agar kamu dapat terus bersemangat menjalankan tugas-tugas karena kamu memahami maknanya bagi hidupmu. Ia dapat digunakan untuk mengukur kemampuanmu dalam memaknai peristiwa, situasi yang menantang, atau penuh ketidakpastian, kepada nilai-nilai pribadi dan tujuan (purpose) yang kamu miliki. 

Dengan mengetahui sifat meaning making-mu, kamu dapat mengetahui kapasitasmu dalam tetap bersemangat, khususnya dengan cara melihat kesinambungan antara peristiwa-peristiwa yang sedang kamu hadapi dengan tujuan (purpose) yang kamu miliki. Disini, kamu akan dikenalkan dengan 2 tipe meaning making yang berbeda. Semua orang pasti terletak diantara dua tipe ini: Task-driven, dan Purpose Driven.

TASK DRIVEN

Orang-orang yang task-driven cenderung kurang mampu memaknai peristiwa-peristiwa yang mereka alami sehingga kurang dapat menjaga semangat di saat menghadapi situasi yang kompleks.

Kamu mungkin adalah seorang yang task-driven jika kamu:

  • Menjalankan aktivitas sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku.
  • Tidak melakukan evaluasi dan refleksi terhadap berbagai situasi yang dihadapi sehari-hari dan belum memetakan hal-hal yang bermakna dalam hidupmu.
  • Tidak mengaitkan berbagai situasi yang kamu hadapi sehari-hari dengan nilai-nilai pribadi dan tujuan hidup yang ingin kamu capai.
  • Fokus utamamu dalam beraktivitas adalah menjalankan sesuai arahan dan ketentuan yang berlaku, termasuk dalam bekerja. Oleh sebab itu, ketika dihadapkan pada situasi kerja yang kamu anggap menyulitkan ataupun kurang menyenangkan, kamu cenderung mengalami kesulitan untuk menjaga fokus maupun semangat kerjamu.
  • Merasa tidak nyaman dengan situasi kerja yang berubah-ubah dan penuh ketidakjelasan. Oleh karena itu, kamu cenderung menanggapi perubahan maupun situasi yang ambigu dengan respon-respon yang negatif, karena kamu tidak memahami makna dan tujuan dari perubahan yang diberlakukan.
  • Mudah merasa tidak puas dengan pekerjaanmu dan membuat dirimu berpikir untuk mengganti pilihan pekerjaan/tempat bekerja.

Untuk terus bertumbuh:

Sebagai langkah awal pertumbuhan, kenalilah nilai-nilai hidup dan tetapkan purpose hidupmu. Luangkan waktu untuk senantiasa melihat keterkaitan dan kesinambungan peristiwa-peristiwa yang kamu alami dengan nilai-nilai dan tujuan hidupmu sehingga kamu dapat lebih bersikap positif di dalam menghadapi situasi yang menantang dan dapat tetap mempertahankan semangatmu.

PURPOSE DRIVEN

Orang-orang yang purpose-driven mampu memaknai peristiwa-peristiwa yang mereka alami sehingga tetap bersemangat menjalani tugas-tugasmu di dalam situasi yang tidak menentu.

Kamu mungkin adalah seorang yang purpose-driven jika kamu:

  • Meluangkan waktu khusus untuk melakukan refleksi terhadap situasi dan kejadian yang kamu hadapi sehari-hari dan melihat keterkaitannya dengan nilai-nilai pribadi dan tujuan hidup yang ingin kamu capai. Hal ini membantu dirimu di dalam mengelola diri, baik dalam hal motivasi, fokus maupun optimisme dalam beraktivitas, agar dapat tetap fokus mencapai sasaran.
  • Memahami aktivitas-aktivitas yang membuat hidupmu lebih bermakna dan menjadikannya sebagai prioritas.
  • Upaya untuk memaknai situasi membantumu tetap mampu menjalankan aktivitas sehari-hari secara efektif ketika dihadapkan pada situasi sulit, termasuk situasi kompleks dan ambigu maupun situasi yang terus berubah.
  • Bersikap positif terhadap situasi yang ambigu atau situasi yang tak terduga karena kamu memahami maknanya sehingga kamu punya kegigihan di dalam menghadapi situasi yang menantang dan cenderung terbuka menerima perubahan baru di lingkungan pekerjaan.

Untuk terus bertumbuh:

Pertahankan kemampuanmu dengan senantiasa menyadari purpose dan nilai-nilai hidupmu sehingga kamu dapat selalu bersikap positif dan mampu memaknai peristiwa-peristiwa yang kamu alami.

Kemampuan membangun makna (meaning making) dan menghubungkan peristiwa sehari-hari dengan kerangka nilai-nilai pribadi berhubungan positif dengan kinerja dan kemauan individu untuk berubah. Meaning making dapat menjadi sumber daya yang membantu karyawan untuk mempertahankan kinerja di tengah situasi ambigu yang terjadi karena perubahan, khususnya membantu individu tetap dapat bertahan ketika dihadapkan pada perubahan organisasi. Ketika karyawan memaknai situasi (meaning making), mereka dapat memahami apa yang terjadi disekitar mereka, dan dapat menghubungkan perubahan dalam lingkungan kerja mereka dengan tujuan dan nilai-nilai pribadi. Jadi Klobbers, apakah kamu task atau purpose driven?

Berikan Komentar

Your email address will not be published.