Ikigai dalam Bekerja: Yuk, Ketahui 4 Aspeknya!
Ditulis oleh: Servasia Petra
Hi, Klobbers!
Meningkatnya popularitas buku berjudul “Ikigai: The Japanese Secret to a Long and Happy Life” yang terbit pada 2016 lalu membuat kata “Ikigai” menjadi tidak asing untuk didengar. Meskipun demikian, apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan Ikigai, dan apakah benar menjadikan Ikigai sebagai dasar dalam menentukan karir mampu membuat hidup menjadi lebih bahagia? Simak pembahasan berikut ini, ya!
Dalam artikel yang ditulis oleh Jeffrey Gaines pada laman positivepsychology.com, Ikigai (生き甲斐 atau dibaca “ee-key-guy) merupakan filosofi Jepang yang berasal dari istilah iki yang berarti “kehidupan” dan gai yang berarti “nilai”.
Secara harfiah, Ikigai berarti nilai-nilai yang memberikan kebermaknaan, tujuan, dan alasan seseorang untuk hidup. Dikatakan bahwa Ikigai adalah “alasan seseorang untuk bangun di pagi hari”, atau “alasan seseorang merasa bahagia ketika bangun setiap harinya”. Secara umum, terdapat empat aspek yang membentuk diagram Ikigai, yaitu:
Apa yang Kamu Sukai
Aspek ini dapat diartikan sebagai hal-hal atau kegiatan yang membuat kita merasa bahagia saat melakukannya, entah itu bersepeda, menulis, travelling, dan sebagainya. Kita tidak perlu menjadi ahli atau expert dalam kegiatan-kegiatan tersebut, namun yang pasti, kita merasa fulfill atau “hidup” ketika melakukannya.
Apa yang Kamu Kuasai
Coba kita pikirkan kembali, pasti ada hal-hal yang kita kuasai dimana kita mampu melakukan hal tersebut dengan sangat baik. Hal-hal tersebut dapat diperoleh karena pengalaman, pembelajaran melalui kursus, maupun pendidikan formal di sekolah. Misalnya saja, kemampuan mengajar, berbicara di depan umum, atau bermain musik. Meskipun mungkin tidak menyukainya, namun kita memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan hal tersebut.
Apa yang Dibutuhkan Dunia
Apa sih yang saat ini dibutuhkan orang-orang atau lingkungan disekitar kita? Kita bisa menemukan jawaban dari pertanyaan ini dengan melakukan observasi, dimulai dari lingkungan terdekat kita terlebih dahulu. Misalnya saja, kebutuhan akan kualitas pengajar yang baik, pemahaman mengenai kesetaran gender, atau kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Apa yang Membuat Kamu Dibayar
Setiap orang tentunya perlu memiliki penghasilan agar mampu bertahan hidup. Aspek ini mengacu pada profesi atau pekerjaan, dimana seseorang mau membayar kita untuk melakukan suatu kegiatan. Hal ini juga dipengaruhi oleh keahlian yang kita punya, seberapa dibutuhkannya kemampuan yang kita miliki, dan keadaan ekonomi suatu perusahaan/lembaga tempat kita bekerja.
Jika ditelaah secara lebih mendalam, keempat aspek tadi akan menghasilkan empat irisan yang bernama mission (kamu melakukan hal yang kamu sukai dan bermanfaat bagi banyak orang), vocation (hal yang kamu lakukan bermanfaat bagi orang lain, namun kamu belum mendapatkan bayaran dari hal tersebut), profession (kamu menguasai dan mendapatkan bayaran ketika melakukan kegiatan tersebut), dan passion (kamu menyukai dan menguasai kegiatan yang kamu lakukan).
Menemukan keseimbangan dari empat aspek Ikigai tadi tentunya dapat membantu kita untuk menjalani hidup yang bermakna, termasuk dalam menentukan karir kedepannya. Misalnya saja, kamu adalah seseorang yang menyukai dunia pendidikan dan anak-anak, kamu memiliki kemampuan yang baik dalam mengajar, kamu menyadari bahwa saat ini dibutuhkan tenaga pengajar yang berkualitas, dan kamu memiliki pekerjaan sebagai seorang guru. Tentu kamu merasa bahwa pekerjaanmu adalah hal yang bermakna dan memiliki value besar, bukan?
Dalam artikel yang ditulis oleh Jack Kelly di laman Forbes, menemukan kebermaknaan dari pekerjaan yang kita lakukan dapat membuat hidup menjadi lebih bahagia, bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan, dan mendorong kita untuk meningkatkan skill setiap harinya.
Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi kesehatan mental, dimana kita benar-benar melakukan apa yang kita anggap bermakna. Disisi lain, peningkatan karir dan bertambahnya koneksi karena melakukan yang terbaik dalam pekerjaan kita, juga bukan merupakan hal yang mustahil untuk dicapai.
Karena itu, yuk, Klobbers, kita belajar untuk mengenal diri sendiri dan menemukan Ikigai dalam hidup kita! Kalian juga bisa mengunjungi Blog by Klob untuk mendapatkan pengetahuan baru dan mendapatkan Ikigai versi terbaik kita masing-masing!
Source:
Gaines, Jeffrey. 2022. The Philosophy of Ikigai: 3 Examples about Finding Purpose. Diakses dari https://positivepsychology.com/ikigai/
Kelly, Jack. 2021. How To Find Your Own Personal ‘Ikigai’ To Get The Job You Love And Live Your Best Life. Diakses dari ttps://www.forbes.com/sites/jackkelly/2021/01/27/how-to-find-your-own-personal-ikigai-to-get-the-job-you-love-and-live-your-best-life/?sh=84503e34f60c