Blog post

Bagaimana Cara Menghadapi Ketidakpastian?

10/10/2024Dwi

Halo Klobbers!

Pernahkah kamu mendengar ungkapan “satu-satunya yang pasti adalah ketidakpastian”?

Jika dipikirkan kembali, sebenarnya ungkapan ini bisa dikatakan sesuai dengan realitas kehidupan yang dijalani. Sebagai contoh, pandemi Covid-19 yang dihadapi beberapa waktu lalu. Berbagai aktivitas yang biasanya bisa dilakukan tanpa harus merasa cemas, menjadi hal yang sulit untuk dilakukan saat masa pandemi.

Saat itu semua orang dilanda kecemasan dan ketidakpastian akan masa depan. Sampai kapan pandemi akan berlangsung dan bagaimana cara bertahan di tengah situasi yang tidak mudah. Meskipun situasi tersebut tidak pernah dibayangkan sebelumnya, namun pandemi telah terjadi dan tetap harus dihadapi.

Begitu juga dengan kehidupan, ada berbagai rencana yang mungkin sudah disiapkan dengan baik dan kita berharap dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Misalnya dalam hal pekerjaan, kehidupan pribadi, dan lain sebagainya. Namun jika mengingat bahwa ada faktor ‘ketidakpastian’, bagaimana cara menghadapinya?

Mencoba untuk Menerimanya

Mungkin kamu berusaha untuk terus menyangkal bahwa ada ‘ketidakpastian’ dalam hidup yang dapat memberikan berbagai kemungkinan. Namun, pikiran-pikiran tersebut mungkin saja akan terus datang kembali. Lama-kelamaan, rasa khawatir atau cemas tersebut menjadi penghambat diri untuk melangkah maju dan melakukan suatu tindakan.

Jika berusaha untuk terus memikirkan ketidakpastian, ini bisa menjadi hal yang hampir tidak ada ujungnya dan energi kamu bisa habis begitu saja. Oleh karena itu, daripada terus menyangkalnya, kamu bisa berusaha untuk belajar menerimanya. Artinya, kamu menerima bahwa ada faktor ketidakpastian sebagai bagian dari hidup. Jika dapat menerimanya, kamu pun bisa memanfaatkan energi yang ada untuk melakukan berbagai hal yang lebih bermanfaat.

Melatih Diri agar Fokus pada Hal yang Bisa Dikontrol

Perlu diingat bahwa tidak semua hal bisa kita kendalikan. Nah, dibandingkan dengan terus-menerus mengkhawatirkan berbagai hal yang tidak bisa dikontrol, kamu bisa mengalihkan fokus pada hal yang dapat dikontrol.

Sebagai contoh, kamu sedang tidak bekerja dan khawatir akan kondisi finansial yang tidak stabil. Kamu pun merasa cemas akan biaya hidup, kebutuhan, dan lain sebagainya yang perlu dipenuhi. Daripada hanya menyibukkan diri dengan memikirkan hal tersebut sehingga tidak melakukan usaha apa pun untuk mengubahnya, kamu bisa melakukan hal lainnya. Misalnya dengan berusaha mengasah skill yang ada dan belajar dari mana saja untuk meningkatkan kemampuan. Selain itu, kamu juga bisa mengevaluasi kembali perencanaan keuangan dan berusaha lebih hemat sebagai langkah untuk mempersiapkan diri ke depannya.

Pada intinya, wajar saja jika kamu merasakan cemas, namun jangan sampai berlebihan. Kemudian, fokuskan diri pada hal yang bisa dikontrol, yaitu perilaku diri sendiri.

Merawat Diri Sendiri

Satu hal penting yang jangan sampai terlewatkan yaitu merawat diri sendiri. Jika dalam keadaan yang sehat (baik fisik maupun mental), kamu juga akan lebih siap untuk menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi. Kamu dapat berpikir dengan lebih jernih dan nantinya lebih baik dalam mengambil keputusan.

Merawat diri bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu contohnya yaitu memperhatikan pola tidur, pola makan, dan lain sebagainya. Kemudian, kamu bisa mengisi waktu luang dengan melakukan hal yang menyenangkan sebagai cara untuk relaksasi dan mengapresiasi diri atas usaha yang sudah dilakukan. Namun, jangan sampai berlebihan hingga nantinya membawa kamu pada kesulitan dan kerugian ya.  

Memiliki tujuan besar atau goals dalam hidup sangat penting agar bisa menjadi penyemangat kamu untuk terus maju. Namun, harap diingat bahwa ketidakpastian juga merupakan bagian dari kehidupan. Mungkin ada kalanya kamu berusaha untuk menepis hal tersebut dan mencari kepastian. Akan tetapi, kamu juga bisa melatih diri untuk menghadapinya dengan coba menerapkan beberapa tips di atas.

Meskipun demikian, jangan sampai kehilangan motivasi untuk mencapai tujuan karena terlalu pesimis dengan kenyataan yang akan dihadapi. Oleh karena itu, silakan optimis namun tetap realistis (realistic optimism). Artinya, kamu memiliki harapan baik akan masa depan, namun tetap realistis agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Semoga informasi ini bermanfaat. Good luck, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.