Intip Perbedaan Ahli Gizi dan Dokter Gizi (2)
Hi Klobbers!
Makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari akan memengaruhi kondisi kesehatan. Dengan demikian, pola makan pun perlu diperhatikan untuk mendukung terjaganya kondisi kesehatan secara optimal. Saat membicarakan tentang pola makan dan kesehatan, umumnya sering dihubungkan dengan profesi yang berkaitan, seperti ahli gizi dan dokter gizi.
Meskipun mungkin sering dianggap sama, namun ternyata kedua profesi ini berbeda. Jika dalam artikel sebelumnya kita membahas tentang ahli gizi dan peranannya, sekarang kita akan lanjut membahas tentang dokter gizi.
Dokter Gizi
Dokter gizi merupakan dokter umum yang kemudian melanjutkan pendidikannya ke magister di bidang spesialis ilmu gizi klinik. Mereka bergelar Dokter Spesialis Gizi Klinik (Sp.GK) dan menangani kondisi medis pasien yang berkaitan dengan gizi. Secara ringkas, dokter spesialis gizi klinik menguasai bagaimana cara mencegah, mengobati, dan memberikan terapi terkait kondisi kesehatan pasien.
Lebih lanjut, perbedaannya dengan ahli gizi ialah dokter gizi tidak hanya memiliki wewenang untuk memberikan konseling mengenai pola makan dan gizi. Mereka juga dapat memberikan resep obat-obatan hingga terapi sesuai dengan kebutuhan pasien. Beberapa contoh masalah gizi yang ditangani oleh dokter spesialis gizi klinik antara lain seperti:
- Obesitas: berat badan pasien yang melewati ambang batas normal
- Bulimia: penderita bulimia memiliki kebiasaan makan yang terlalu banyak atau berlebihan (binge eating) namun sering merasa bersalah atas perilakunya sehingga melakukan cara untuk mengeluarkan lagi makanan tersebut
- Kondisi pasien yang mengalami malanutrisi (kekurangan nutrisi)
Apa saja peran dokter gizi?
Beberapa di antaranya yaitu:
- Berfokus untuk menangani dan memperbaiki status gizi pada pasien
- Memberikan penyuluhan kesehatan, terutama mengenai takaran gizi individu
- Memberikan evaluasi terkait status gizi dan kesehatan pasien secara menyeluruh
- Memberikan terapi nutrisi sesuai dengan kondisi serta riwayat penyakit pasien
- Bekerja sama dengan dokter spesialis lainnya, misalnya dokter bedah, dokter penyakit dalam, maupun psikiater untuk menangani masalah nutrisi pasien.
Bagi orang yang ingin menjalankan program diet, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter gizi agar bisa mengetahui bagaimana kondisi tubuh kamu. Dengan demikian, kamu bisa mendapatkan rancangan program diet yang tepat dan sehat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan diri.
Kesimpulan
Sebenarnya, ahli gizi, ahli diet, dan dokter gizi sama-sama bergerak dalam bidang gizi. Hal yang membedakan ialah pendidikan yang ditempuh serta wewenang yang dimiliki.
–
Pada dasarnya, memperhatikan pola makan agar mendapatkan gizi seimbang menjadi hal yang penting karena bisa memengaruhi kondisi kesehatan kita. Jika merasa tidak yakin, silakan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional agar bisa mendapatkan saran yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu.
Dengan menjaga kesehatan bisa mendukung kamu untuk produktif dan melakukan berbagai aktivitas yang diperlukan. Artinya, kamu bisa selangkah lebih dekat untuk mencapai goals atau cita-cita yang diharapkan. Apakah ada Klobbers yang ingin menjadi ahli gizi atau dokter gizi? Atau mungkinkah kamu belum tahu apa sebenarnya minat dan potensi kamu?
Jika iya, jangan khawatir. Yuk, manfaatkan Klob karena ada berbagai psikotes yang bisa membantu kamu untuk menggali minat dan potensi diri! Semoga informasi ini bermanfaat. Good luck, Klobbers!