Blog post

Intip Perbedaan Ahli Gizi dan Dokter Gizi (1)

02/09/2024Dwi

Halo Klobbers!

Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari semakin ramainya masyarakat yang menerapkan pola hidup sehat, seperti berolahraga dan memperhatikan pola makan untuk memastikan tubuh mendapatkan asupan gizi yang cukup.

Sementara itu, setiap orang mungkin saja memiliki kondisi yang berbeda-beda sehingga pola makan atau diet yang dibutuhkan bisa berbeda. Terkait hal ini, mungkin kamu sering mendengar tentang profesi ahli gizi atau dokter gizi sebagai tempat untuk berkonsultasi terkait asupan gizi seseorang. Meskipun sering dikira sebagai profesi yang sama, ternyata ahli gizi dan dokter gizi merupakan dua profesi yang berbeda, lho. Kemudian, apa perbedaannya?

Ahli Gizi dan Ahli Diet

Ahli gizi disebut juga dengan istilah nutrisionis, yaitu tenaga spesialis yang berperan untuk memberikan informasi, konseling, penyuluhan terkait gizi dan pola makan. Namun perlu diketahui bahwa ahli gizi berbeda dengan ahli diet berlisensi (RD/registered dietitian).

Setelah menempuh pendidikan sarjana di perguruan tinggi atau mengikuti kursus seputar nutrisi, mungkin kamu bisa dipanggil sebagai ahli nutrisi. Akan tetapi, untuk menjadi ahli diet berlisensi, kamu perlu mengikuti penyetaraan formal yang terdiri dari pelatihan tambahan serta pengalaman kerja selama beberapa tahun di institusi kesehatan, serta lulus dalam ujian sertifikasi. Nah, jika kamu ingin bekerja di fasilitas kesehatan, kamu perlu memiliki sertifikasi sebagai registered dietitian (RD).

Apa saja peran ahli gizi?

  • Memberikan edukasi seputar gizi dan pola makan
  • Dapat berperan dalam ketahanan pangan, yaitu memastikan pasokan makanan sehat yang didistribusikan dapat merata pada seluruh masyarakat

Apa saja peran RD?                 

Selain memberikan konseling dan informasi terkait gizi dan pola makan, peran lain dari RD yaitu:

  • Membantu memeriksa kondisi pasien, mulai dari riwayat medis, pola makan, pola olahraga, hingga konsumsi obat-obatan individu
  • Membantu merencanakan, memberikan konsultasi, melakukan monitoring, dan melakukan evaluasi pola makan pada level individual maupun isu kesehatan masyarakat yang lebih luas

Memang, setiap orang boleh saja berkonsultasi pada ahli gizi atau RD untuk membantu perencanaan pola makan yang lebih baik demi menjaga dan meningkatkan kondisi kesehatan. Meskipun demikian, ada beberapa kelompok orang yang disarankan berkonsultasi ke RD untuk membantu meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. 

Antara lain yaitu:

  • Memiliki penyakit kronis. Misalnya: TBC, diabetes, penyakit jantung, hipertensi, gangguan ginjal kronis, dan lain sebagainya. RD akan bekerja sama dengan tim dokter yang menangani kondisi medis pasien untuk membuat rencana makan yang baik namun tidak mengganggu jalannya pengobatan yang dilakukan.
  • Memiliki alergi atau intoleransi makanan tertentu. Terkadang, seseorang bisa saja merasa memiliki alergi terhadap suatu makanan karena merasakan gejala tertentu setelah mengonsumsinya. Nah, RD dapat membantu menentukan apakah gejala yang kamu rasakan memang disebabkan oleh alergi makanan atau mungkin hal lain yang justru tidak berkaitan dengan pola makan. Mereka bisa merujuk kamu kepada dokter spesialis tertentu yang berkaitan dan membantu kamu mendapatkan menu makan sesuai dengan kondisi yang dialami.
  • Lanjut usia atau perawat lanjut usia. Saat seseorang lanjut usia, sangat wajar jika fungsi tubuh menurun yang nantinya bisa berdampak juga pada penurunan nafsu makan. Terlebih lagi jika rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu, mungkin saja ada beberapa makanan yang tidak cocok dikonsumsi karena dapat menurunkan fungsi obat yang diminum. Oleh karena itu, konsultasi ke RD bisa menjadi cara agar memahami pola makan yang tepat pada orang lanjut usia.

Demikian informasi seputar ahli gizi dan peranannya. Selanjutnya kita akan membahas mengenai perbedaannya dengan profesi dokter gizi dalam artikel Klob part 2. Sampai jumpa dalam artikel berikutnya, Klobbers. Stay safe and healthy!

Referensi:

Sumber

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.