Blog post

Mengenal Istilah Quiet Quitting di Dunia Kerja

07/12/2022Sandy Patricia

Hi Klobbers!

Salah satu topik di dunia kerja, yang sedang panas diperbincangkan oleh rekruter adalah quiet quitting atau berhenti diam-diam. Topik ini sempat viral dan mengambil perhatian warga TikTok, dengan video asli yang diunggah pada tanggal 25 Juli. 

Namun, jangan sampai salah dalam mengartikannya ya Klobbers. Video tersebut tidak sama dengan karyawan yang meninggalkan pekerjaannya selama pandemi berlangsung. Yuk, kita kupas lebih dalam lagi mengenai makna dari video tersebut. 

Partisipan dalam video tersebut, tidak semerta-merta meninggalkan pekerjaannya. Melainkan, Ia berhenti untuk menjadikan pekerjaan sebagai pusat kehidupannya – yang terus menerus dan tanpa batas. Video tersebut menjadi peringatan kepada orang-orang yang masih memusatkan dirinya kepada pekerjaan saja. Bahkan, sampai mengukur harga diri mereka melalui produktivitas kerja.  

Apa Itu Quiet Quitting?

Istilah quiet quitting memiliki arti yaitu, melakukan pekerjaan sesuai dengan persyaratan minimum. Contoh perilaku dari quiet quitting adalah, tidak menggunakan banyak waktu, tenaga, dan antusiasme jika tidak benar-benar diperlukan. 

Melalui definisi tersebut. Tentunya istilah quiet quitting menjadi ketakutan bagi beberapa atasan dan juga rekruter. Reaksi dari beberapa perusahaan pun berbeda-beda. Ada yang merasa terancam akan fenomena ini, namun juga ada yang memikirkan strategi baru.

Disamping itu, masih banyak dari kita yang ingin melihat lebih lanjut kepada perilaku yang ditampilkan terkait quiet quitting. Dengan perdebatan dan berita yang memerlukan tindakan lebih lanjut, kita juga bisa melihat celah positif dari perilaku quiet quitting. 

Bekerja Lebih Efektif

Jika kita tidak ingin bekerja lembur terlalu banyak, maka kita belajar untuk bekerja lebih efektif. Melalui quiet quitting, kita memusatkan diri untuk fokus bekerja pada jam kerja, dan menutup pekerjaan ketika sudah melewati jam kerja. Meskipun begitu, kita harus menyelesaikan pekerjaan kita, karena itu merupakan standar minimum yang dibentuk perusahaan. Masing-masing dari kita setidaknya menyelesaikan pekerjaan dengan baik. 

Kualitas Hidup Meningkat

Dengan membatasi jam kerja, kita dapat melakukan aktivitas lain yang sebelumnya belum sempat dilakukan. Waktu luang yang kita punya, bisa digunakan untuk berolahraga, bersosialisasi dengan teman, atau berkumpul dengan keluarga. Melalui hal ini, hidup kita tidak hanya tertutup oleh pekerjaan saja, namun kita memiliki waktu untuk menyayangi aspek kehidupan kita yang lain. 

Terhindar Dari Burnout

Burnout merupakan suatu kondisi dimana kita mengalami kelelahan secara emosional, fisik, dan mental. Kelelahan ini disebabkan oleh stres yang berlebihan atau berkepanjangan. Hal ini dapat terjadi, karena kita kewalahan dengan kegiatan atau pekerjaan yang sedang dijalani. Quiet quitting dapat membantu kamu untuk mengatasi burnout pada dunia kerja. Hal ini tentunya bisa dilakukan, dikarenakan kamu akan membatasi kehidupan pribadimu dengan dunia kerja. 

Quiet quitting merupakan fenomena baru yang belum dipahami secara mendalam. Sehingga, masih banyak orang yang salah mengartikan, dan kebingungan dengan istilah tersebut. Pada artikel kali ini, kita membahas istilah quiet quitting dan sisi positifnya, yang dapat membantu kamu jika merasa overwhelmed dengan pekerjaan kamu. Meskipun memiliki sisi positif, namun bagi perusahaan, ini merupakan tantangan baru dalam menghadapi karyawan di dunia kerja. 

Mungkin ini menjadi langkah awal bagi perusahaan, untuk menghargai masukan dari karyawan, dan meningkatkan kepuasan karyawan di suatu perusahaan. 

Baca juga: 3 Cara untuk Meningkatkan Kepuasan Karyawan

Good Luck, Klobbers!

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.