Blog post

Pentingnya Emotional Intelligence di Dunia Kerja

23/06/2022Dwi

Halo Klobbers!

Pernahkah kamu mendengar istilah kecerdasan emosional atau emotional intelligence?

Dikutip dari Verywell Mind, emotional intelligence atau kadang disebut sebagai emotional quotient (EQ) merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, mengelola, dan bernalar dengan emosi. Konsep ini menjadi populer saat Daniel Goleman mempublikasikan buku “Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ” pada tahun 1995. Di dalam buku itu, Goleman berpendapat bahwa emotional intelligence menjadi hal penting untuk memprediksi kesuksesan dalam hidup.

Apabila memiliki emotional intelligence yang baik, maka kita akan mampu mengontrol emosi saat marah, peka terhadap perasaan orang lain, dan lain-lain. Kemampuan ini menjadi penting dalam komunikasi interpersonal, bukan hanya dalam kehidupan sehari-hari, namun juga dalam dunia bisnis atau kerja.

Pengaruh Emotional Intelligence di Dunia Kerja

Dilansir dari Michael Page, setiap harinya individu akan membuat sebuah keputusan, yang juga dipengaruhi oleh emosi. Terkadang, kita membuat suatu pilihan berdasarkan firasat atau emosi yang sedang dirasakan. Apabila kita bisa memahami asal dan sumber emosi tersebut, terutama ketika bekerja dalam tim, maka kita bisa lebih selaras dengan anggota tim lainnya. Emotional intelligence menjadi penting di tempat kerja karena berfungsi untuk memahami, mengekspresikan, dan mengelola hubungan yang baik dengan orang lain, serta mampu menyelesaikan masalah di bawah tekanan.

Bahkan, menurut sebuah survei yang dilakukan dari beberapa pemberi kerja, didapatkan hasil menarik terkait pentingnya emotional intelligence dalam dunia kerja. 59% pemberi kerja tidak akan memilih kandidat yang memiliki IQ tinggi tapi emotional intelligence-nya rendah. Kemudian, sekitar 75% responden akan lebih memilih pegawai dengan emotional intelligence yang tinggi untuk mendapatkan promosi. Hal ini menunjukkan bahwa mereka lebih mementingkan emotional intelligence dibandingkan dengan IQ.

Agar emotional intelligence menjadi efektif, harus dimulai dari diri kamu sendiri. Kamu tidak bisa meningkatkan well-being orang lain tanpa terlebih dahulu memahami bagaimana kondisi emosional diri kamu. Hal yang membuat para pemimpin menjadi berbeda, biasanya dari emotional intelligence mereka. Skill inilah yang nantinya dapat membantu mengembangkan tempat kerja yang lebih efektif. Lalu, apa saja komponen dan bagaimana cara meningkatkan emotional intelligence? Berikut penjelasannya.

Lima Komponen Emotional Intelligence

1. Self-awareness

Mampu menyadari perasaan atau keadaan yang sedang terjadi serta bagaimana pengaruhnya terhadap orang lain. Sebagai contoh, kamu mengetahui bahwa jika sedang dikejar oleh banyak deadline, akan membuat keadaan kamu tidak baik dan nantinya akan berpengaruh kepada orang lain. Setelah menyadari hal tersebut, kamu akan mengatur waktu sebaik mungkin agar bisa menyelesaikan berbagai pekerjaan dengan baik dan tidak sampai merasa kewalahan.

2. Self-regulation

Kamu tidak membiarkan emosi memengaruhi diri kamu, justru kamu mampu untuk mengontrol diri saat suasana hati atau mood sedang terganggu.

3. Motivasi

Kamu merasa bersemangat untuk pekerjaan yang dilakukan. Memiliki optimisme dan terdorong untuk melakukan improvement merupakan ciri utama orang yang memiliki emotional intelligence.

4. Empati

Kamu dapat memahami emosi orang lain dan menjadikannya pertimbangan, terutama saat proses membuat keputusan.

5. Social skills

Memiliki emotional intelligence yang baik dapat membuat kamu menjadi sosok yang berpengaruh dan mampu membangun serta menjaga hubungan sosial yang baik dengan orang lain.

Bagaimana Cara Meningkatkan Emotional Intelligence?

1. Mengidentifikasi perasaan kamu

Saat merasakan suatu emosi, berhenti sejenak dan perhatikan emosi tersebut. Sebutkan perasaan yang kamu alami dengan tepat dan putuskan bagaimana kamu mau melanjutkannya. Harap diingat, emosi tidak terbatas hanya marah dan bahagia ya Klobbers. Ada berbagai emosi, seperti terkejut, sedih, dan sebagainya.

2. Melakukan analisa terhadap keputusan yang dibuat

Emosi berperan dalam menentukan pilihan atau keputusan yang kita buat. Setelah membuat suatu keputusan, berhentilah sejenak untuk memikirkan kembali bagaimana perasaan kamu memengaruhi dirimu.

3. Meminta feedback

Kamu bisa menanyakan kepada orang-orang di sekitar, bagaimana mereka mepersepsikan level emotional intelligence diri kamu. Jika berada di tempat kerja, diskusikanlah topik ini di sebuah ruangan tersendiri agar kamu dan yang lain bisa lebih leluasa dan terjaga privasinya.

4. Melakukan riset

Ada berbagai studi dan informasi menarik mengenai emotional intelligence di tempat kerja dan dalam kehidupan sehari-hari. Kamu bisa melakukan riset mengenai informasi tersebut dan carilah cara baru untuk lebih mengenali perasaan kamu.

Itulah seputar informasi mengenai emotional intelligence dan peranannya dalam dunia kerja. Bagaimana Klobbers, apakah kamu tertarik meningkatkan kemampuan ini?

Berikan Komentar

Your email address will not be published.