Yuk, Kenali Ekspektasi yang Tidak Realistis! (2)
Halo Klobbers!
Pernahkah kamu memikirkan kembali berbagai ekspektasi yang dimiliki? Kemudian, bagaimana dengan realitasnya, apakah semuanya dapat tercapai?
Saat ekspektasi tidak berjalan sesuai keinginan, kekecewaan sangat wajar dirasakan oleh individu. Memang, ekspektasi bisa mendorong kamu dalam berpikir dan bertindak untuk mewujudkannya. Namun, ekspektasi yang tidak realistis bisa membawa dampak negatif pada kamu.
Dalam artikel sebelumnya kita sudah membahas seputar ekspektasi yang tidak realistis serta contohnya. Sekarang kita akan lanjut membahas beberapa contoh lainnya.
Semua orang harus menyetujui pendapat kamu
Saat terlibat dalam sebuah diskusi atau menjelaskan sesuatu pada orang lain karena fakta atau pengetahuan yang kamu miliki mengenai hal tersebut mungkin akan membuat kamu didengarkan oleh audiens. Namun, belum tentu bisa membuat orang lain setuju dengan pendapat kamu.
Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki pengalaman dan mungkin juga nilai yang berbeda. Nah, hal ini bisa memengaruhi apa yang mereka percayai atau mereka anggap benar. Oleh karena itu, kamu tidak bisa berasumsi atau bahkan memaksa orang lain untuk memiliki pendapat yang sama dengan kamu. Jika tidak sesuai harapan, mungkin kamu akan merasa kecewa atau bahkan memicu terjadinya konflik dengan orang lain.
Orang lain dapat memahami apa yang kamu inginkan tanpa perlu menyampaikannya secara jelas
Apakah kamu pernah mengalami kekecewaan karena merasa orang lain tidak berperilaku sesuai dengan yang diharapkan? Mungkin dalam konteks pertemanan, hubungan romantis, atau di dunia kerja. Jika ada, coba cek kembali apa kira-kira yang menyebabkan hal tersebut. Apakah mungkin karena kamu berpikir mereka “seharusnya” dapat memahami kamu dengan baik tanpa perlu menyampaikan ekspektasi secara gamblang?
Sebagai contoh, saat bekerja mungkin kamu meminta bantuan anggota tim lain untuk mengerjakan suatu bagian, sementara kamu akan mengerjakan bagian lainnya. Kemudian, kamu hanya memberikan informasi singkat mengenai tugas tersebut sehingga melewatkan detail-detail penting yang seharusnya turut dijelaskan.
Mungkin kamu merasa tidak perlu menjelaskan secara detail karena merasa seharusnya mereka pun sudah memahami apa yang perlu dilakukan atau menganggap detail tersebut tidak terlalu penting. Namun, ternyata hasil yang dikerjakan oleh rekan kamu tidak memenuhi ekspektasi atau bahkan terlalu jauh berbeda dari ekspektasi kamu. Akhirnya, mungkin kamu akan bertengkar dengan rekan kerja atau memilih diam dan mengerjakan tugas tersebut dari awal agar sesuai dengan standar yang diharapkan. Lama-kelamaan, hal ini bisa membuat kamu merasa kelelahan, baik secara emosional maupun fisik.
Perlu diingat bahwa orang lain tidak bisa membaca pikiran kamu. Sementara itu, komunikasi yang efektif dan terbuka menjadi kunci penting dalam kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, jika kamu tidak menyampaikannya secara jelas, persepsi yang dimiliki setiap orang bisa berbeda dan akhirnya mengecewakan kamu.
Kesempatan atau peluang akan datang sendiri pada kamu
Terkadang, kesempatan baik atau peluang bisa datang kepada kamu sebagai hal yang tidak pernah terduga meskipun kamu sedang tidak berusaha mengejarnya. Akan tetapi, hindari berekspektasi bahwa hal seperti itu akan terus terjadi.
Misalnya, kamu ingin mencapai jabatan tertentu di organisasi. Meskipun tahu bahwa mungkin bagi kamu untuk meraihnya, namun hindari ekspektasi untuk mendapatkannya tanpa perlu mengusahakan apa pun. Ingatlah bahwa kamu tetap perlu memberikan usaha optimal agar bisa mewujudkannya. Artinya, kamu perlu bekerja optimal, mencapai target, serta memberikan kinerja terbaik untuk bisa mendapatkan hal yang diinginkan. Buatlah rancangan goal yang ingin dicapai dan lakukan evaluasi secara berkala untuk melihat bagaimana progresnya.
Kamu bisa mengubah orang lain
Apakah kamu pernah berusaha mengubah orang lain agar sesuai dengan ekspektasi kamu? Bisa dalam hubungan keluarga, pertemanan, dan lain sebagainya.
Mungkin niat kamu baik karena ingin melihat mereka mengembangkan dirinya atau menjadi “versi” yang lebih baik daripada yang sekarang. Apa pun alasannya, perlu diingat bahwa kamu tidak bisa mengontrol atau bahkan mengubah orang lain, terlebih lagi jika orang yang bersangkutan memang tidak mau berubah. Sementara itu, hal yang bisa kamu kontrol dan kamu ubah ialah diri kamu sendiri.
Menaruh ekspektasi bahwa mampu mengubah seseorang mungkin akan membawa kamu pada kekecewaan. Namun, kamu bisa mengontrol bagaimana akan bertindak atau merespons sesuatu, baik terhadap orang yang kamu hadapi maupun situasi yang dialami.
–
Demikian informasi seputar ekspektasi yang tidak realistis serta beberapa contohnya. Pada akhirnya, masing-masing orang bertanggung jawab untuk mengenali dan mengelola ekspektasi yang dimiliki. Hal ini menjadi penting agar bisa mendukung tercapainya goals yang benar-benar penting untuk kamu dan menjalani hidup dengan lebih bermakna. Semoga informasi ini bermanfaat. Good luck, Klobbers!