Blog post

Mengenal Kartini: Perempuan Indonesia yang Inspiratif

29/04/2024Dwi

Hi Klobbers!

Seperti yang kita tahu, Raden Ajeng Kartini (R. A Kartini) merupakan salah satu pahlawan nasional yang memperjuangkan emansipasi wanita. Nah, setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini untuk mengenang dan menghormati dedikasinya dalam memperjuangkan hak wanita.

Mungkin banyak dari Klobbers yang sudah sering mendengar namanya sebagai salah satu sosok perempuan inspiratif Indonesia. Nah, selain mengetahui kisah perjuangannya mengenai emansipasi wanita, hal positif apa dari R.A Kartini yang juga layak diteladani? Yuk, cari tahu dalam ulasan berikut ini!

Keinginan Belajar yang Tinggi

Sebagai seorang anak yang berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, Kartini mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan di ELS (Europese Lagere School) yang setara dengan Sekolah Dasar (SD) dan belajar bahasa Belanda. Namun, di usia 12 tahun, Kartini berhenti sekolah dan dipingit karena ia dipersiapkan untuk menikah. Meskipun demikian, hal ini tidak menghalangi Kartini untuk mencari ilmu dan menambah wawasan.

Kartini yang diharuskan di rumah karena masa pingitan, belajar sendiri dan membaca berbagai buku, koran, dan majalah Eropa. Ia juga menulis surat kepada teman-temannya yang berasal dari Belanda, salah satunya ialah Rosa Abendanon, salah satu teman dekat yang banyak mendukungnya. Dari hal tersebut, Kartini mengetahui serta kagum atas kemajuan berpikir para perempuan Eropa dan memiliki keinginan untuk memajukan perempuan pribumi.

Jika dilihat, kondisi pada saat itu bukanlah pilihan Kartini. Namun, semangat yang dimilikinya untuk terus belajar dan mengembangkan diri patut diteladani. Ia tidak menyerah pada keadaan dan tetap berusaha menimba ilmu dari berbagai sumber yang bisa didapatkan.

Apakah masih relevan dengan situasi saat ini?

Mungkin tidak semua orang memiliki kesempatan mengenyam pendidikan setinggi-tingginya karena keterbatasan yang ada. Namun, beruntungnya kita hidup di era kemajuan informasi dan teknologi, mendapatkan ilmu bisa didukung dengan adanya internet. Kamu bisa belajar apa saja dan mencari informasi tentang apa pun dengan cepat dan mudah.

Kesempatan ini tentu perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bagi yang bisa menikmatinya. Sesuai dengan peribahasa umum yang sering kita dengar “Dimana ada kemauan disitu ada jalan”, menyiratkan arti bahwa jika kamu memang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu, akan ada cara untuk melakukannya.

Dari Kartini, kita belajar bahwa ilmu bukan hanya bisa didapat dari sekolah. Jika mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal, maka manfaatkanlah kesempatan tersebut secara optimal. Kemudian, apabila kamu ingin mencari ilmu dan wawasan yang bersumber dari internet, diperlukan kebijaksanaan dalam penggunaannya karena bisa membawa kamu pada hasil yang positif atau negatif.

Harap diingat bahwa belajar dan mengembangkan diri merupakan hal yang akan membawa manfaat untuk diri kamu sendiri, baik dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan. Oleh karena itu, silakan amati bagaimana peluang dan kesempatan yang kamu miliki untuk terus menambah wawasan dan mengembangkan diri, Klobbers.

Menghormati Orang Tua

Pemikiran Kartini yang ingin sekolah dan melanjutkan pendidikan, terhalang oleh tradisi dan adat istiadat saat itu. Ia diharuskan untuk berdiam di rumah dan menjalani pingitan, suatu hal yang bertentangan dengan keinginannya. Meskipun demikian, Kartini tetap menghormati keluarga dan tradisi. Ia tetap mengikuti aturan tersebut dan mengesampingkan egonya.

Jika diamati, peperangan antara ego dan tuntutan dari orang lain menjadi salah satu hal yang akan dialami manusia sepanjang hidupnya. Setiap individu mungkin memiliki harapan dan impiannya masing-masing yang terkadang bertentangan dengan aturan atau keinginan dari orang terdekat, misalnya orang tua.

Kemudian, bagaimana cara kamu dalam menyikapinya? Apakah kamu akan mementingkan ego atau memilih mengesampingkan ego?

Apapun harapan kamu, selama hal tersebut merupakan hal positif yang tidak merugikan orang lain, maka layak untuk diperjuangkan. Namun, ada banyak faktor lain yang mungkin perlu dipertimbangkan oleh seseorang sebelum akhirnya membuat keputusan. Pada akhirnya, apapun keputusan yang kamu pilih, kamulah yang akan menjalaninya. Oleh karena itu, silakan pikirkan baik-baik konsekuensi dari setiap pilihan agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Apabila kamu ingin mengikuti ego dan bertentangan dengan keinginan orang terdekat, silakan pertimbangkan bagaimana cara terbaik untuk melakukannya. Kamu tetap dapat menghormati orang tua dengan versi terbaik yang kamu bisa meskipun tidak selalu berada di jalan yang sama. Di sisi lain, jika memutuskan untuk berkorban karena menghormati keinginan orang tua, sebenarnya kamu pun tetap bisa berusaha mencari cara untuk mewujudkan harapan dan impian.

Seperti kisah R.A Kartini. Setelah menikah, ia tetap berjuang untuk mewujudkan impiannya memberikan pendidikan pada perempuan pribumi. Ia pun mendapat dukungan dari suaminya untuk mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang dan banyak memberi perhatian khusus pada masalah emansipasi wanita semasa hidupnya.

Meskipun telah tiada, namun sifat yang dimiliki Kartini masih tetap relevan untuk diteladani oleh perempuan Indonesia saat ini. Kamu pun juga bisa menjadi ‘Kartini modern’ sesuai dengan versi terbaik kamu lho. Semangat untuk terus menggapai cita-cita, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.