
Ingin Menjadi Healthy Leaders? Ini Tipsnya!
Hi Klobbers!
Sebelumnya kita sudah membahas seputar healthy leadership di dunia kerja. Nah, apakah ada Klobbers yang tertarik atau ingin menjadi healthy leaders? Jika iya, yuk simak beberapa tipsnya dalam ulasan berikut ini!
Menjaga Kesehatan
Menjadi seorang pemimpin membutuhkan komitmen yang tinggi. Mungkin kamu akan dihadapkan pada situasi yang tidak terduga dalam waktu tertentu sehingga perlu bersiap menghadapinya kapan saja. Oleh karena itu, kamu perlu menjaga kesehatan dengan sebaik mungkin agar siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang ada.
Perlu diingat bahwa bukan hanya kesehatan fisik yang perlu dijaga, namun juga kesehatan mental kamu, Klobbers. Jika memiliki kondisi kesehatan yang prima, kamu bisa melakukan berbagai tugas dan memberikan kinerja yang optimal. Nah, cara menjaga kesehatan pun bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Bisa dengan menerapkan pola makan yang sehat, berolahraga secara rutin, mendapatkan istirahat yang cukup, dan lain sebagainya.
Belajar Mengelola Emosi
Seorang pemimpin sering dihadapkan pada situasi untuk mengambil berbagai keputusan terkait pekerjaan. Nah, terkadang bisa saja seseorang mengambil keputusan karena dipengaruhi oleh emosi yang dirasakan. Jika sedang merasakan emosi yang intens (misal: marah), mungkin kamu akan merasa kewalahan dan tidak bisa melakukan sesuatu secara optimal. Bahkan mungkin saja kamu akan mengekspresikan emosi tersebut secara berlebihan dan mengambil keputusan dalam kondisi yang tidak baik.
Pada akhirnya, mungkin kamu akan menyesali perilaku tersebut atau menyesali keputusan yang diambil. Sementara itu, seorang pemimpin sering menjadi “cermin” dari suatu organisasi sehingga perlu memperhatikan setiap perilaku dan keputusan yang akan diambil. Bahkan, pengelolaan emosi yang baik pun memungkinkan kamu untuk mengubah tantangan yang dihadapi menjadi suatu peluang. Jika bisa mengendalikan emosi dan berpikir jernih, kamu bisa melihat suatu masalah atau tantangan dari berbagai perspektif dan menganalisis setiap kemungkinan yang ada. Oleh karena itu, berusaha mengenali dan belajar mengelola emosi menjadi penting agar kamu bisa lebih mengendalikan perilaku dan membuat keputusan terbaik dalam berbagai kondisi.
Mencari Dukungan dari Rekan Lainnya
Sebagai pemimpin, kamu tidak bekerja sendirian. Harap diingat bahwa kerja sama atau kolaborasi menjadi salah satu kunci penting untuk mencapai kesuksesan bagi sebuah organisasi. Untuk bisa berkolaborasi, kamu perlu memahami bagaimana karakteristik anggota tim dan mempercayai mereka sehingga bisa mendelegasikan tugas secara efektif.
Membagikan tugas sesuai dengan porsinya masing-masing dapat mencegah salah satu anggota tim merasa kewalahan karena beban kerja yang tidak proporsional. Selain itu, anggota tim juga akan merasa lebih bertanggung jawab dan memberikan kinerja optimal dalam menyelesaikan tugasnya.
Mendorong Budaya Open Dialogue
Seorang pemimpin tidak hanya bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas eksternal (misal: bertemu dengan klien dan menjadi perwakilan organisasi), namun juga perlu memperhatikan bagaimana kondisi internal di tempat kerja. Bukan hanya sekadar memperhatikan kondisi dan kinerja karyawan, namun juga memiliki pengaruh untuk menentukan bagaimana suasana lingkungan kerja yang tercipta
Para karyawan mungkin memiliki berbagai ide yang bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam bekerja. Atau mungkin juga ada berbagai permasalahan yang dirasakan dan perlu segera diatasi untuk meningkatkan produktivitas.
Apabila seorang pemimpin mampu mendorong terciptanya situasi yang memungkinkan para karyawan untuk berdiskusi secara terbuka dengan atasan secara nyaman, bisa membuat keterbukaan (openness) menjadi salah satu budaya kerja yang diterapkan. Nah, aspirasi dan ide yang disampaikan oleh para anggota tim pun mungkin saja akan menjadi kesempatan untuk mengembangkan bisnis atau mendorong organisasi dalam mencapai goals yang diharapkan.
Tidak hanya itu, seorang healthy leader juga mampu menerima feedback dari rekan kerja dan anggota timnya. Mungkin tidak mudah bagi sebagian orang untuk menerima kritik atau feedback. Namun, ini menjadi penting agar kamu dapat mengetahui bagian mana yang perlu ditingkatkan atau bagaimana menyesuaikan gaya kepemimpinan yang diadopsi agar bisa menjadi lebih baik sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Menjadikan Diri sebagai Contoh
Pemimpin dapat menjadi contoh bagi para anggota timnya. Artinya, bagaimana cara kamu bersikap sehari-hari bisa memengaruhi budaya kerja yang akan tercipta. Misalnya, apabila kamu sering berinteraksi atau berdiskusi dengan para anggota tim, bisa menciptakan lingkungan kerja yang mendorong komunikasi dan kolaborasi.
Begitu juga apabila kamu ingin menciptakan lingkungan kerja yang mendorong work-life balance dan memperhatikan kesehatan mental. Kamu bisa menjadi contoh bagi orang lain dengan cara menerapkan self-care di tempat kerja, menerapkan pola hidup sehat, berolahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, dan lain sebagainya. Hal ini bukan hanya baik untuk diri kamu sendiri, namun bisa mendorong anggota tim kamu untuk melakukan hal yang sama. Hasilnya, anggota tim kamu mungkin akan memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik sehingga bisa lebih optimal dalam bekerja.
–
Demikian beberapa tips untuk mempersiapkan diri menjadi seorang healthy leader yang bisa kamu coba. Apakah mungkin ada Klobbers yang sudah mencoba beberapa tips di atas atau mungkin ada cara lain yang ingin kamu terapkan?
Setiap orang mungkin saja memiliki cara yang berbeda untuk melatih diri menjadi pemimpin yang hebat. Namun, harap diingat bahwa penting sekali untuk memperhatikan kesehatan dan kondisi diri kamu sendiri terlebih dahulu, Klobbers. Jika sudah mampu untuk memahami dan merawat diri sendiri, kamu akan lebih mudah untuk memperhatikan dan mengelola anggota tim lain sebagai pemimpin. Semoga informasi ini bermanfaat. Stay safe and healthy, Klobbers!