Intip Perbedaan Psikolog, Psikiater, dan Konselor
Hi Klobbers!
Saat ini kesehatan mental menjadi salah satu hal yang cukup sering dibicarakan. Kemudian, masyarakat pun nampaknya sudah lebih sadar mengenai pentingnya kesehatan mental, terutama di generasi muda. Dalam bidang kesehatan mental pun ada berbagai profesi yang berkaitan, seperti psikolog, psikiater, dan konselor.
Sayangnya, belum semua orang memahami apa perbedaan dari ketiga profesi tersebut hingga mungkin nantinya merasa bingung harus meminta bantuan profesional yang mana terkait masalah yang dihadapi. Agar kamu tidak merasa bingung, yuk simak perbedaannya dalam artikel ini!
Pendidikan
Seorang psikolog harus menempuh pendidikan program sarjana psikologi dan melanjutkan pendidikan magister psikologi profesi untuk mendapatkan gelar magister psikologi dan psikolog. Sebenarnya ada berbagai konsentrasi dalam bidang psikologi, seperti psikologi perkembangan, psikologi industri dan organisasi, dan lain-lain. Nah, terkait pelayanan kesehatan mental biasanya ditujukan pada psikologi klinis, yaitu bidang ilmu psikologi yang bertujuan untuk memahami, mencegah, dan mengurangi ketidakmampuan, gangguan, dan ketidaknyamanan yang menimbulkan masalah psikologis pada pribadi individu.
Sementara itu, psikiater merupakan profesi dengan latar belakang pendidikan kedokteran. Apabila ingin menjadi psikiater, harus menempuh pendidikan kedokteran umum terlebih dahulu kemudian mengambil spesialis kedokteran jiwa, dan nantinya bergelar Sp.Kj.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014, konselor adalah pendidik profesional yang berkualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling dan telah lulus pendidikan profesi guru Bimbingan dan Konseling/konselor. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa konselor tidak harus berasal dari pendidikan psikologi.
Peranan
Psikolog fokus terhadap masalah kepribadian dan mental individu. Kemudian, berwenang untuk memberikan asesmen klinis untuk menilai karakteristik kepribadian dan memberikan diagnosis dengan mengamati kepribadian, pola perilaku serta kebiasaan, cara bicara, serta cerita yang disampaikan oleh individu. Praktiknya pun biasa dilakukan di klinik swasta ataupun rumah sakit. Perawatan yang bisa dilakukan yaitu konsultasi serta terapi psikologis (psikoterapi).
Sama seperti psikolog, psikiater juga fokus terhadap masalah kepribadian dan mental individu serta berwenang untuk memberikan diagnosis medis berdasarkan evaluasi pasien secara holistik dari segi mental, spiritual dan fisik. Misalnya melihat pengaruh kerja otak dan gangguan sistem saraf terhadap kondisi yang dialami pasien. Jika diperlukan, psikiater juga bisa melakukan berbagai pemeriksaan medis sebagai penunjang, seperti tes urin, pemeriksaan MRI, dan lain-lain.
Selain itu, perbedaan jelas antara psikiater dengan psikolog dan konselor ialah psikiater memiliki wewenang untuk memberikan resep obat-obatan karena memiliki latar belakang kedokteran. Tempat praktik psikiater biasanya di klinik serta rumah sakit besar atau mungkin juga membuka praktik mandiri.
Sementara itu, seorang konselor biasanya menangani kesehatan mental individu atau keluarga namun tidak berwenang untuk memberikan diagnosis medis apa pun. Konselor biasanya lebih berusaha untuk membangun hubungan dengan klien dan bertujuan untuk mengembangkan perilaku positif mereka. Mungkin kamu sering menemui konselor dalam setting pendidikan, namun tidak hanya terbatas pada bidang tersebut. Sekarang sudah cukup banyak juga konselor dalam bidang hubungan romantis atau percintaan, pernikahan, hingga karier.
Pada umumnya, konselor berfokus pada pengelolaan pemicu stres dalam kehidupan sehari-hari, menangani masalah hubungan, masalah akademis, dan krisis yang dialami individu. Mereka juga bisa membantu individu untuk mengatasi masalah terkait penyalagunaan obat atau zat terlarang, masalah keluarga dan perkawinan hingga manajemen stres.
Lebih lanjut, konseling biasanya dilakukan dalam jangka waktu pendek untuk mengatasi permasalahan atau situasi tertentu yang sedang dihadapi individu melalui terapi bicara. Praktik konselor sering ditemui di sekolah atau setting karier untuk menunjang perkembangan karier individu.
Kondisi yang Ditangani
Psikolog, psikiater, dan konselor sama-sama berfokus pada kepribadian dan kesehatan mental individu. Namun, mereka memiliki peranan atau wewenang yang berbeda-beda sesuai dengan penjelasan di atas.
Jika masalah yang kamu hadapi berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, misalnya masalah keluarga, pasangan, atau karier, kamu bisa meminta bantuan pada konselor atau psikolog. Namun jika kamu merasa gangguan kesehatan mental yang lebih rumit, silakan menemui psikolog atau psikiater.
–
Demikian beberapa perbedaan antara psikolog, psikiater, dan konselor. Semoga informasi ini bermanfaat. Stay safe and healthy, Klobbers!
Referensi: