Yuk, Ketahui Perbedaan Arsitek dan Desainer Interior!
Hi Klobbers!
Profesi arsitek sangat sering dikaitkan dengan pekerjaan membangun atau merenovasi suatu bangunan. Namun, ada juga profesi lain yang sering dikaitkan dengan hal ini, yaitu desainer interior. Kedua profesi ini sering dikaitkan erat karena bekerja pada bidang yang sama sehingga beberapa orang mungkin bingung apa perbedaannya dan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan jasanya. Meskipun demikian, nyatanya kedua profesi ini memiliki fokus dan tanggung jawab yang berbeda dalam proyek pembangunan suatu bangunan, Klobbers. Kemudian, apa saja perbedaannya?
Tugas dan Lingkup Proyek
Arsitek bertugas membangun semua jenis bangunan, baik bangunan yang dirancang untuk umum maupun bersifat pribadi. Mereka bertanggung jawab untuk terlibat dalam proyek pembangunan secara keseluruhan, dari perencanaan awal hingga konstruksi selesai. Kemudian, fokus utama seorang arsitek ialah pada bagian luar bangunan. Bukan hanya dari segi keindahan atau fungsi bangunan, namun juga harus mempertimbangkan aspek keamanan atau stabilitas bangunan.
Lebih lanjut, arsitek bertanggung jawab untuk mengukur, merencanakan, dan membangun bangunan sesuai dengan kebutuhan klien, iklim, bahan, dan kemungkinan medan bangunan tersebut. Tanggung jawab mereka termasuk dalam merancang serta mengembangkan struktur bangunan dan sistem mekanis, listrik, dan sumber daya air.
Sementara itu, desainer interior merupakan orang yang ahli dalam bidang ruang. Mereka mampu merancang dan memperindah ruangan sesuai dengan yang diinginkan klien. Secara sederhana, desainer interior berfokus pada interior bangunan, termasuk perencanaan tata letak ruangan, pemilihan warna, material, dan furnitur.
Fungsi
Biasanya, arsitek bertanggung jawab untuk memperhatikan aspek teknis dari pembangunan meliputi struktur, pencahayaan, ventilasi, sumber daya air hingga aspek keamanan sebuah bangunan. Sementara itu, desainer interior lebih berfokus pada menciptakan ruangan yang fungsional dan nyaman dengan mempertimbangkan estetika sesuai permintaan kliennya.
Lisensi
Untuk menjadi arsitek, kamu memerlukan lisensi dengan melibatkan persyaratan pendidikan dan pengalaman tertentu. Sementara itu, desainer interior bisa memilih untuk berwiraswasta karena tidak memerlukan lisensi untuk melakukan praktik profesional. Meskipun demikian, ketentuan di setiap negara bisa saja berbeda. Ada beberapa negara yang mungkin mengharuskan desainer interior untuk mendapatkan sertifikasi tertentu agar bisa menjalankan praktik profesionalnya.
–
Demikian beberapa perbedaan antara arsitek dengan desainer interior. Jika kamu merasa bingung kapan waktu atau saat yang tepat menggunakan jasa keduanya, bisa mempertimbangkannya berdasarkan informasi di atas. Sebagai tambahan pertimbangan, apabila kamu ingin membangun sebuah gedung mulai dari awal (tanah kosong) atau berencana untuk merombak atau membangun ulang struktur bangunan, kamu bisa menggunakan jasa arsitek. Namun jika hanya ingin merenovasi untuk mempercantik penampilan tanpa mengubah struktur bangunan, silakan menggunakan jasa desainer interior.
Bagaimana, apakah kamu sudah mendapatkan gambaran antara perbedaan kedua profesi tersebut? Atau justru tertarik dan ingin menjadi arsitek atau desainer interior? Semoga informasi ini bermanfaat. Stay safe and healthy, Klobbers!