Blog post

Fenomena Generasi Stroberi: Apa Itu? (2)

12/03/2024Dwi

Hi Klobbers!

Istilah generasi stroberi identik dengan generasi muda yang dinilai mudah rapuh saat menghadapi tekanan atau tantangan hidup. Namun, fenomena generasi stroberi tentu bukan terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor yang bisa membuat generasi stroberi cenderung memiliki ketahanan mental yang dinilai tidak cukup kuat, antara lain:

1. Perubahan sosial dan lingkungan

Perubahan merupakan hal yang pasti, baik secara sosial maupun lingkungan. Namun, perubahan sosial dan lingkungan yang begitu pesat dan kompleks juga bisa menjadi tantangan bagi individu untuk mampu beradaptasi. Nah, jika tidak mampu beradaptasi dan mengelola stres yang dirasakan secara efektif, tuntutan dan tekanan yang cukup tinggi dari segala aspek kehidupan bisa memengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang. 

2. Pola asuh orang tua

Sangat wajar jika orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya dalam segala hal. Pada keluarga yang sejahtera, orang tua mungkin akan memenuhi segala permintaan dari anaknya. Hal ini dilakukan mungkin sebagai wujud dari kasih sayang, mungkin juga sebagai kompensasi dari lebih banyaknya waktu yang dihabiskan oleh orang tua untuk bekerja daripada menghabiskan waktu bersama dengan anak, atau mungkin juga dikarenakan alasan lainnya.

Bagaimanapun juga, segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, termasuk hal ini. Jika individu terbiasa untuk mendapatkan segala sesuatu secara mudah atau instan, bisa membuatnya merasa nyaman dan berpikir bahwa ia bisa mendapatkan segalanya dengan mudah. Padahal, realitasnya tidak semua yang diinginkan bisa terwujud sesuai dengan harapan sehingga bisa membuat seseorang merasa kewalahan saat mengalami kegagalan atau tantangan. Jika demikian, mungkin saja respons yang akan diberikan saat menghadapi masalah ialah lari dari masalah tersebut alih-alih berusaha untuk menghadapi dan menyelesaikannya secara efektif.

3. Pengaruh media sosial

Akses yang begitu bebas terhadap berbagai informasi ibarat pedang bermata dua. Jika dimanfaatkan secara bijak, bisa membawa manfaat positif. Namun sebaliknya, jika tidak berhati-hati, bisa membawa dampak negatif atau kerugian pada individu.

Generasi stroberi dikenal cerdas dan dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Mereka menggunakan internet untuk berbagai tujuan, mulai dari belajar atau mendapatkan informasi, berkomunikasi, hingga sebagai media hiburan. Namun, menggunakan media sosial secara berlebihan atau tidak mampu menyaring informasi yang dierima bisa berdampak negatif. Mungkin mereka terpapar pada standar yang tidak realistis, terus membandingkan kondisi dirinya dengan orang lain (secara negatif), hingga berisiko mengalami cyberbullying.

Selain itu, bisa juga mendorong seseorang untuk melakukan self-diagnosis atas kondisi yang dialaminya. Mungkin mereka merasakan gangguan pada kesehatan fisik maupun mental, kemudian mencari informasi di internet terkait gejala-gejala yang dialami. Setelah mencocokkan gejala yang dirasakan dengan informasi yang beredar di internet atau media sosial, mereka terlalu cepat memberikan diagnosis pada dirinya sendiri tanpa melibatkan pihak ahli. Nah, hal ini bisa berdampak negatif pada individu, salah satunya ialah memicu kekhawatiran yang tidak perlu atau berlebihan.

Demikian informasi seputar generasi stroberi, mulai dari pengertian hingga beberapa faktor penyebabnya. Meskipun fenomena generasi stroberi ini sudah cukup familiar di masyarakat, namun bukan berarti tidak perlu meningkatkan kemampuan untuk bangkit setelah terkena masalah atau ketahanan mental pada generasi stroberi. 

Kesadaran terhadap kesehatan mental pun nampaknya lebih familiar bagi generasi muda saat ini. Mereka lebih aware terhadap kondisi mereka dan cukup aktif mencari informasi terkait dari berbagai sumber yang ada. Namun, sebaiknya tidak gegabah hingga mengambil kesimpulan tanpa bantuan ahli karena bisa berisiko merugikan diri sendiri. Apakah kamu merasa menjadi bagian dari generasi stroberi atau merasa memiliki ketahanan mental yang belum cukup kuat? Jika iya, jangan khawatir karena hal ini juga bisa dilatih atau ditingkatkan, lho. Semoga informasi ini bermanfaat. Good luck, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

 

 

 

Berikan Komentar

Your email address will not be published.