
Menjadi Event Manager: Butuh Skill Apa Saja?
Hi Klobbers!
Seperti yang kita ketahui, di balik event besar yang sukses ada dukungan dari berbagai pihak, salah satunya ialah event manager. Dengan berbagai detail yang harus diatur dan memastikan event berjalan dengan lancar, menjadi event manager tentu tidak mudah dan membutuhkan berbagai skill dalam menjalankan tugasnya. Sebelumnya kita sudah membahas beberapa skill yang diperlukan untuk jadi event manager. Nah, sekarang kita akan lanjut membahas beberapa skill lainnya.
Mengidentifikasi dan Menyelesaikan Masalah (Problem Solving)
Meskipun sudah direncanakan dengan matang, kita tidak pernah tahu apa saja yang mungkin terjadi hingga menghalangi rencana awal atau pelaksanaan event. Masalah atau kendala sangat wajar terjadi dalam suatu acara, baik dalam skala kecil maupun besar. Oleh karena itu, sebagai event manager, kamu harus bisa mengidentifikasi sesuatu yang berpotensi menjadi masalah dan mencari solusi terbaik atas permasalahan yang terjadi.
Memang, tidak semua masalah bisa kamu cegah. Namun, jika ada yang mampu diidentifikasi sebelum masalah tersebut berkembang menjadi lebih besar, maka akan lebih mudah untuk segera menyelesaikannya. Begitu juga jika ada kendala yang mungkin terjadi di saat berlangsungnya event. Seorang event manager harus mampu untuk tetap tenang agar bisa berpikir jernih sebelum mengambil tindakan untuk menyelesaikannya.
Manajemen Waktu (Time Management)
Seperti pekerjaan lainnya, manajemen waktu menjadi skill penting yang harus dimiliki, termasuk jika kamu ingin menjadi event manager. Manajemen waktu yang baik memungkinkan setiap pekerjaan bisa diselesaikan secara tepat waktu dengan hasil optimal serta mencegah terjadinya burnout pada kamu dan anggota tim.
Mendengar Secara Aktif (Active Listening)
Mungkin kamu akan menghadapi lebih dari satu orang pemilik event dan harus mendengarkan segala harapan mereka mengenai event tersebut. Dari berbagai orang yang akan dihadapi, kamu akan mendengarkan berbagai pendapat atau harapan. Beberapa di antaranya mungkin belum memiliki pengalaman dalam industri event sehingga meminta sesuatu yang terdengar kurang realistis. Oleh karena itu, kamu harus bisa memahami apa sebenarnya yang menjadi keinginan mereka sehingga tidak salah saat melaksanakannya.
Hal ini bisa dilakukan apabila kamu menerapkan active listening, di mana kamu dapat memahami pesan dari lawan bicara secara utuh. Setelah memahami keinginan klien, kamu bisa menjaga agar ekspektasi yang diberikan oleh klien tetap realistis. Jika terdengar kurang realistis dan perlu disesuaikan, mungkin kamu bisa memberikan saran atau ide lain sehingga kamu dan klien sama-sama memahami dan menyepakati bagaimana ekspektasi dari event yang akan berlangsung.
Begitu juga saat berkomunikasi dengan pihak lain dalam event. Merapkan active listening membantu kamu untuk memahami pesan yang disampaikan oleh mereka sehingga bisa memberikan respons secara tepat.
Kemampuan Komunikasi
Seperti yang dijelaskan dalam artikel sebelumnya, leadership skill menjadi keahlian utama seorang event manager karena harus mampu memimpin setiap tim. Untuk bisa melaksanakan hal tersebut, kemampuan komunikasi yang baik pun menjadi krusial untuk dimiliki.
Kemampuan komunikasi menjadi sangat penting, mengingat event manager perlu berinteraksi dan bekerja sama dengan banyak pihak. Baik dari pihak klien, vendor, ataupun pihak lain yang terlibat dalam pelaksanaan event. Jika mampu berkomunikasi dengan baik, kamu bisa memberikan informasi atau instruksi secara jelas sehingga setiap pihak bisa memahami peran dan tanggung jawab yang dimiliki serta bagaimana ekspektasi yang diberikan pada mereka.
–
Nah Klobbers, demikian beberapa skill lain yang diperlukan jika kamu ingin menjadi seorang event manager. Tidak ada sesuatu yang instan, diperlukan usaha dan waktu untuk berhasil mencapai sesuatu. Begitu juga menjadi event manager, kamu perlu belajar, mencari pengalaman, serta mengasah skill agar nantinya bisa menjadi event manager yang mumpuni. Good luck, Klobbers!