Blog post

Penipuan Vendor: Apa Saja Bentuknya? (2)

07/02/2024Dwi

Halo Klobbers!

Penipuan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk saat kamu memilih vendor. Sebelumnya kita sudah membahas beberapa bentuk penipuan vendor. Nah, berikut ini beberapa bentuk penipuan vendor lainnya yang perlu kamu waspadai.

3. Overbilling

Penipuan ini terjadi saat vendor menaikkan tagihan pada invoice dengan menambahkan jumlah barang yang sebenarnya tidak ada atau menaikkan harga barang yang dikirimkan. Umumnya hal ini terjadi pada kelompok vendor yang memasok barang dalam jumlah besar. Semakin besar jumlah barang yang disediakan, maka akan semakin mudah untuk melakukan overbilling. Salah satu faktornya ialah karena lebih sulit untuk mengecek jumlah aktual barang yang dikirimkan apabila dilakukan dalam jumlah besar.

4. Bid rigging

Modus penipuan ini dilakukan dengan melibatkan karyawan internal. Vendor akan menawarkan kompensasi tertentu agar karyawan yang memiliki wewenang dapat mengamankan kontrak dan pembayaran yang menguntungkan vendor tersebut.

5. Price fixing

Penipuan vendor juga bisa terjadi secara kolektif, Klobbers. Dalam modus penipuan ini, dua kompetitor (atau lebih) berkolusi untuk memanipulasi harga penawaran mereka dalam sebuah kontrak. Tujuannya, tentu saja demi mendapatkan keuntungan lebih tinggi. Akibatnya, perusahaan tidak memiliki pilihan selain menjalin kerja sama dengan biaya yang lebih tinggi (di atas harga pasar) dengan salah satu vendor.

6. Sertifikasi palsu

Beberapa vendor mungkin akan diberikan prasyarat untuk memiliki sertifikasi tertentu (misal: sertifikat ISO) agar bisa mendapatkan kontrak. Sayangnya, baik vendor palsu maupun sah mungkin saja memalsukan sertifikasi mereka demi mendapatkan kontrak kerja sama. Kemudian, bentuk penipuan lainnya ialah vendor fiktif membuat sertifikat palsu untuk membuat vendornya tampak sah dan meyakinkan klien, padahal sebenarnya sertifikat tersebut fiktif.

7. Check-tampering

Modus penipuan ini ialah karyawan atau mungkin pihak eksternal melakukan penggelapan atau pemalsuan cek pembayaran agar dana tersebut masuk ke akun rekening pribadi mereka, alih-alih rekening pembayaran resmi dari vendor yang bersangkutan.

8. Vendor email compromise (VEC)

Penipuan ini terjadi ketika seseorang mengambil alih atau mungkin membajak akun email dari vendor resmi kemudian berpura-pura menjadi mereka. Setelah itu, mereka akan memberitahukan pada perusahaan yang bekerja sama bahwa terjadi perubahan nomor rekening pembayaran dan meminta perusahaan untuk membayarkan tagihan pada rekening baru, dimana nomor rekening tersebut merupakan milik sang penipu.

Demikian informasi seputar penipuan vendor dan beberapa bentuknya. Dapat dilihat bahwa penipuan vendor bisa dilakukan oleh siapa saja, baik oleh vendor, karyawan internal, atau bahkan kolaborasi antara karyawan dan oknum vendor. Dengan demikian, diperlukan kesadaran dan kewaspadaan agar jangan sampai terjebak dalam penipuan. Apakah ada Klobbers yang pernah mengalami pengalaman serupa?

Harap diingat, berhati-hatilah saat memilih partner kamu dalam berbisnis karena bisa memengaruhi kamu dalam mencapai goals atau kesuksesan sesuai dengan yang diharapkan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya. Good luck, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.