Self-Acceptance dalam Menjalani Hidup: Pentingkah?
Hi Klobbers!
Pernahkah kamu mendengar istilah self-acceptance atau penerimaan diri? Istilah ini mungkin sering kamu dengar dalam berbagai kesempatan dan lekat dengan kehidupan sehari-hari.
Meskipun mungkin sebagian orang hanya mendengarnya sepintas saja, namun makna dari istilah ini nyatanya cukup penting bagi diri seseorang. Sebagai manusia, tentu setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan diri. Namun sayangnya, sebagian orang mungkin cenderung untuk melihat sisi negatif dari sesuatu, termasuk dirinya sendiri.
Terkadang kamu akan melihat kelebihan diri orang lain dan membandingkannya dengan diri sendiri. Setelah itu, kamu akan merasa bahwa orang lain sangat beruntung dengan segala kekuatan maupun kelebihan yang dimiliki hingga akhirnya kamu merasa kurang beruntung dan berfokus pada hal tersebut. Pada akhirnya kamu pun tidak melakukan apa-apa untuk meningkatkan atau mengembangkan diri.
Lantas, apakah hal tersebut salah?
Seperti yang sudah dibahas dalam artikel sebelumnya, membandingkan diri dengan orang lain tidak selamanya menjadi hal negatif. Salah satu manfaatnya ialah dapat menjadi motivasi kamu untuk terus meningkatkan atau mengembangkan diri. Namun, jika terlalu sering atau berlebihan dalam membandingkan diri maka bisa berdampak negatif pada diri kamu. Mungkin saja nantinya kamu akan merasa kurang berharga sehingga menghalangi kamu dari menikmati hidup dengan sebaik-baiknya.
Meskipun ada kekurangan, namun ada kelebihan diri kamu yang bisa lebih digali lagi potensinya. Atau mungkin ada potensi tertentu yang belum sempat kamu sadari, padahal bisa menjadi salah satu kekuatan diri yang dapat kamu asah atau perdalam. Jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, bisa mendatangkan manfaat positif untuk diri kamu. Namun sebaliknya, menyiakan-nyiakan kesempatan tersebut karena terus berfokus pada hal negatif bisa merugikan diri kamu sendiri.
Kemudian, apa yang bisa dilakukan untuk menghindarinya? Salah satunya ialah menerapkan penerimaan diri atau self-acceptance. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan self-acceptance? Apa manfaat dan risiko apabila kamu tidak bisa menerima diri sendiri? Yuk, Simak informasi berikut ini!
Apa itu Self-Acceptance?
Self-acceptance dapat diartikan sebagai penerimaan diri sepenuhnya. Artinya, kamu bisa menerima siapa diri kamu tanpa ada syarat, kualifikasi, atau pengecualian apa pun.
Menerima kelebihan atau hal positif mungkin bisa dilakukan oleh setiap orang. Namun, bagaimana dengan kekurangan atau hal negatif? Mungkin kamu akan merasa sulit menerimanya. Bisa saja kamu menyangkal, mencari pembenaran atau rasionalisasi dari hal tersebut, dan lain sebagainya. Meskipun demikian, sebenarnya hal ini tidak hanya dirasakan oleh diri kamu sendiri, namun juga dirasakan oleh sebagian orang. Atau dengan kata lain, wajar saja jika kamu merasa sulit menerima kekurangan diri. Oleh karena itu, tidak perlu merasa malu atau merasa bersalah apabila belum bisa menerima diri kamu seutuhnya.
Akan tetapi, penerimaan diri menjadi penting apabila kamu ingin mendapatkan “ketenangan” dalam menjalani hidup. Sesuai dengan artinya, self-acceptance memerlukan penerimaan diri tanpa syarat tertentu. Menerima bahwa kamu pernah berada di titik terendah, memiliki kekurangan, pernah melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan, tanpa membiarkan hal tersebut mendefinisikan diri kamu.
Menerima diri bukan berarti kamu harus menyukai atau mengapresiasi setiap aspek dalam diri, Klobbers. Namun, ini menjadi langkah pertama dan penting untuk mampu menghilangkan, beradaptasi, atau meningkatkan hal-hal yang dinilai kurang atau bahkan tidak kamu sukai dari diri sendiri. Setelah itu, kamu pun bisa mulai mencintai dan meningkatkan kualitas diri.
Manfaat dari Self- Acceptance
Manfaat dari menerapkan self-acceptance ialah membantu kamu untuk lebih tenang atau tidak terlalu mengkhawatirkan bagaimana penilaian orang lain terhadap diri kamu. Dengan demikian, akan meminimalisir risiko kamu mengkritik diri dengan terlalu keras. Nah, kondisi tersebut bisa membuat kamu merasa lebih sejahtera sehingga membantu membangun hubungan yang lebih berkualitas dengan orang lain. Bukan hanya dengan orang lain, namun juga mendorong pertumbuhan dan perkembangan diri kamu.
Kemudian, bagaimana jika kamu tidak bisa menerima diri? Jika demikian, bisa berisiko pada kondisi kesehatan kamu secara keseluruhan, Klobbers. Beberapa risikonya antara lain ialah:
- Dapat memicu masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan (anxiety), atau post-traumatic stress disorder (PTSD).
- Kepercayaan diri yang rendah serta takut menghadapi kegagalan
- Cenderung menghindar dari orang atau situasi yang memicu timbulnya perasaan negatif
- Terjadinya masalah dalam relasi dengan orang lain karena kamu tidak bisa membuat batasan yang jelas
–
Nah Klobbers, demikian informasi seputar self-acceptance. Harap diingat bahwa setiap orang bisa saja berbeda-beda, mulai dari pola pikir hingga karakteristik yang dimiliki. Meskipun sulit, namun menerima diri sendiri dengan segala kelebihan maupun kekurangannya bisa membantu kamu untuk menjalani hidup dengan lebih tenang dan bermakna.
Silakan gali potensi yang kamu miliki dan tingkatkan kualitas diri sesuai dengan kapasitas kamu. Di sisi lain, mungkin ada berbagai kekurangan yang kamu rasakan dan ternyata hal tersebut tidak bisa diubah. Meskipun tidak bisa diubah, namun kamu bisa belajar untuk menerima kekurangan tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Klobbers. Stay safe and healthy!
Referensi: