Gaslighting di Tempat Kerja dan Tips Menghadapinya(1)
Halo Klobbers!
Salah satu bentuk manipulasi yang perlu kamu waspadai ialah gaslighting. Gaslighting biasa terjadi pada hubungan yang tidak sehat, seperti hubungan pertemanan, romantis, atau keluarga. Selain itu, gaslighting juga dapat terjadi dalam hubungan profesional atau di tempat kerja, lho. Jika menjadi korban gaslighting maka akan berdampak negatif pada individu karena bisa memengaruhi produktivitas atau kinerjanya. Oleh karena itu, yuk cari tahu apa saja bentuk gaslighting di tempat kerja dan bagaimana tips menghadapinya!
Apa itu Gaslighting di Tempat Kerja?
Gaslighting merujuk pada tindakan manipulasi psikologis yang dilakukan oleh individu atau kelompok tertentu (gaslighters) untuk membuat targetnya meragukan keakuratan ingatan atau validitas penilaian mereka. Atau dapat dikatakan bahwa gaslighting merupakan bentuk abuse of power atau bullying terhadap seseorang.
Dalam dunia profesional, gaslighting sendiri bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, saat atasan mendiskreditkan hasil pekerjaan anggota timnya secara terus-menerus dengan berbagai cara. Atau dengan menyalahkan seseorang meskipun mereka tidak melakukan kesalahan tersebut.
Meskipun demikian, gaslighting di tempat kerja terkadang agak sulit untuk dikenali. Hal ini bisa dikarenakan karyawan cenderung lebih sulit membahas bagaimana permasalahan yang terjadi. Mungkin karena merasa sungkan untuk membicarakannya dengan atasan maupun rekan kerja yang mendiskreditkan atau melakukan tindakan bullying pada mereka. Atau mungkin juga mereka sendiri merasa kurang kredibel atau kurang mumpuni dalam menyelesaikan tugasnya.
Di sisi lain, bisa juga ada kemungkinan seseorang berani untuk mengungkapkan rasa tidak nyamannya terhadap para pelaku gaslighting. Namun, pelaku gaslighting cenderung akan menyangkal hal tersebut. Atau bahkan bukan hanya menyangkal fakta mengenai perilaku mereka, namun juga menyudutkan korban dengan mempertanyakan realitas atau penilaian mereka tehadap situasi yang dialami. Jika demikian, bisa berdampak pada menurunnya kepercayaan diri individu. Selain itu, dampak lainnya ialah bisa memengaruhi masalah kesehatan seseorang karena lama-kelamaan merasa stres atau cemas terkait masalah pekerjaan. Pola makan ataupun pola tidur bisa saja terganggu. Apabila tidak segera ditangani dengan tepat, bisa memengaruhi kesehatan maupun kesejahteraan individu.
Bentuk-Bentuk Gaslighting di Tempat Kerja
Sebagai persiapan, langkah pertama ialah mengetahui apa saja bentuk gaslighting di tempat kerja. Dengan demikian, kamu bisa mempersiapkan dan membangun kepercayaan diri agar nantinya bisa memberikan pembelaan pada diri sendiri jika sewaktu-waktu mengalami kondisi tersebut. Nah, berikut ini beberapa bentuk gaslighting di tempat kerja dan tips menghadapinya.
1. Kelalaian dalam menyampaikan informasi
Lupa merupakan hal yang sangat wajar dialami oleh setiap orang dan dalam berbagai situasi, termasuk saat bekerja. Namun, jika sudah terjadi secara berulangkali melewatkan informasi penting atau memang sering menghilangkannya dalam percakapan terkait pekerjaan, maka sudah bisa diwaspadai. Mungkin saja hal ini salah satu tanda tindakan gaslighting.
Informasi penting seperti deadline tugas, jadwal meeting, atau informasi penting lainnya merupakan hal yang krusial disampaikan. Jika terlewat, maka bisa menyebabkan kamu gagal memenuhi ekspektasi penyelesaian tugas kerja dan akhirnya menyalahkan diri sendiri. Apakah kamu pernah mengalami situasi ini?
Jika iya, kamu bisa lebih memperhatikan lagi detail informasi mengenai tugas yang diberikan. Kamu bisa menyiapkan catatan untuk mencatat berbagai informasi penting tersebut, baik dari rekan kerja maupun atasan. Selain itu, kamu juga mulai bisa mencari dan mengandalkan sumber informasi lain yang bisa dipercaya.
2. Narasi kinerja yang negatif
Salah satu tindakan gaslighting bisa dilakukan dengan memberikan narasi yang negatif mengenai kinerja seseorang. Padahal dalam kenyataannya, karyawan tersebut memiliki penilaian kinerja yang baik dan skill yang mumpuni. Kemudian, mengapa bisa timbul narasi negatif mengenai kinerjanya?
Biasanya, narasi ini bersifat bias atau hanya berdasarkan opini seseorang. Namun, bisa juga memengaruhi karyawan lain yang mendengarnya. Nah, jika merasa mengalami situasi seperti ini, maka korban gaslighting bisa memberikan fakta mengenai kinerjanya berdasarkan data yang konkrit. Dengan demikian, akan menjadi bukti valid yang dapat dilihat atau diketahui oleh orang lain.
3. Tidak divalidasi
Emosi menjadi hal yang wajar dimiliki dan dirasakan oleh manusia. Sayangnya, emosi yang dirasakan bisa saja tidak divalidasi oleh orang lain sehingga kamu mulai mempertanyakan emosi tersebut. Bahkan bisa jadi kamu mulai tidak mempercayai diri sendiri atau malah mendiskreditkan emosi yang dirasakan.
Misalnya, kamu merasa tidak nyaman dengan sikap rekan kerja yang memang sudah melanggar etika atau norma. Kemudian, kamu menceritakan hal tersebut pada orang lain. Namun, orang yang kamu ceritakan menantang perspektif tersebut atau malah menyalahkan kamu sehingga kamu merasa tidak nyaman untuk membahasnya. Mereka menganggap bahwa kamu terlalu berlebihan merasakan emosi tersebut atau menyalahkan diri kamu karena merasa seperti itu.
Nah, jika terjadi situasi seperti ini, kamu mulai bisa mencari orang lain yang dapat dipercaya untuk mendengarkan cerita kamu secara bijaksana dan tidak menghakimi. Terkadang orang lain melakukan tindakan seperti ini tanpa adanya niat tertentu yang bersifat negatif. Namun, kamu adalah orang yang merasakan emosi tersebut, bukan mereka. Oleh karena itu, silakan ekspresikan emosi tersebut secara sehat. Jika ingin berbagi cerita, silakan lebih selektif lagi dalam memilih kepada siapa kamu akan bercerita, Klobbers.
–
Nah Klobbers, demikian informasi seputar gaslighting di tempat kerja dan beberapa bentuknya. Selain yang sudah dibahas di atas, kita akan membahas beberapa bentuk gaslighting di tempat kerja lainnya dalam artikel part 2. Sampai jumpa dalam artikel berikutnya, Klobbers!