Blog post

Manfaat dan Tips Menjadi Lifelong Learner (2)

27/01/2024Dwi

Halo Klobbers!

Sebelumnya kita sudah membahas seputar manfaat menjadi lifelong learner dalam berbagai aspek kehidupan, baik sosial maupun profesional. Bagaimana, apakah Klobbers tertarik untuk menjadi lifelong learner? Jika iya, yuk simak beberapa tips berikut ini!

Tips Menjadi Lifelong Learner

1. Miliki komitmen dan growth mindset

Pola pikir untuk terus bertumbuh/berkembang atau disebut juga sebagai growth mindset menjadi dasar dari lifelong learning. Jika memiliki growth mindset, maka kamu tidak akan takut untuk menghadapi tantangan atau mempelajari hal baru. Seperti yang kita ketahui, proses belajar mungkin tidak akan mudah bagi setiap orang. Kamu perlu ke luar dari zona nyaman dan dihadapkan pada tantangan baru yang memerlukan kemauan dan usaha untuk mampu menghadapinya. Namun jika memiliki growth mindset, maka kamu tidak akan takut untuk menghadapi dan menjalani prosesnya. Kamu akan terbuka pada berbagai kesempatan yang ada dan terus berusaha untuk memperkaya diri dengan pengetahuan dan skill. 

Kemudian, seperti mempelajari skill lainnya, diperlukan juga komitmen, disiplin, dan fokus jika ingin menjadi lifelong learner. Kamu perlu meluangkan waktu untuk membaca, belajar, dan berlatih agar bisa memperkaya wawasan dan memperdalam skill. Jika memiliki komitmen, maka rintangan yang dihadapi nanti selama proses belajar bukan menjadi alasan bagi kamu untuk berhenti mengembangkan diri.

2. Temukan motivasi kamu

Motivasi menjadi hal penting agar kamu bisa bergerak untuk melakukan sesuatu dan mencapai suatu tujuan, termasuk tujuan menjadi lifelong learner. Oleh karena itu, cobalah pahami diri dan temukan apa yang menjadi motivasi kamu. Misalnya, kamu ingin menjalani pekerjaan sesuai dengan passion agar bisa menjalani pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan kepuasan dalam bekerja.

Nah, kamu bisa mencari tahu lebih lanjut tentang passion yang kamu miliki dan bagaimana potensi menjadikan passion tersebut sebagai pekerjaan. Bukan hanya manfaat atau prospek kariernya, namun juga tantangan apa yang mungkin dihadapi atau hal apa yang diperlukan untuk dapat mewujudkannya. Kemudian, apa saja manfaat yang bisa kamu berikan jika menjalani pekerjaan tersebut serta berbagai hal lain yang berkaitan dengan goals kamu.

Dengan mengetahui manfaat, tantangan, dan risikonya, maka kamu bisa mempertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan. Setelah itu, kamu bisa membuat rencana untuk mewujudkannya, termasuk berbagai hal baru atau skill yang perlu dipelajari dan dikuasai.

3. Miliki rasa tanggung jawab atas masa depan kamu

Harap diingat bahwa setiap keputusan yang diambil akan menjadi tanggung jawab kamu, termasuk bagaimana kamu merancang dan berusaha untuk mewujudkan masa depan yang diimpikan. Misalnya, kamu merasa tidak puas dengan pekerjaan yang dijalani saat ini dan ingin melakukan switch career, sebenarnya sah saja untuk dilakukan. Namun kamu perlu memahami bahwa memerlukan usaha, waktu, dan tanggung jawab untuk mewujudkannya. Kamu sendiri yang akan bertanggung jawab untuk merancang goals dan merencanakan prosesnya, memantau progresnya, dan mencari tahu kesempatan belajar apa yang bisa membantu kamu mencapai tujuan tersebut.

4. Membuat goals

Setelah mengetahui tujuan yang ingin dicapai, selanjutnya kamu bisa merancang goals dengan lebih spesifik agar bisa mengetahui langkah-langkah apa saja yang diperlukan untuk dapat mewujudkan goals tersebut. Misalnya dengan membaca minimal 2 buku dalam sebulan, mengikuti kursus tertentu setiap bulannya, dan lain sebagainya. Setelah itu, silakan evaluasi bagaimana progres yang telah dicapai dari waktu ke waktu.

5. Menerapkan manajemen waktu yang baik

Manajemen waktu yang efektif juga diperlukan saat melaksanakan rancangan goals yang telah dibuat. Mengapa demikian? Selain belajar, tentunya ada berbagai urusan lain yang perlu kamu lakukan, misalnya bekerja, membagi waktu dengan keluarga, teman, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, tanpa adanya manajemen waktu yang baik, maka rancangan goals yang telah dibuat mungkin akan berjalan dengan kurang efektif.

Sebagai langkah untuk mengantisipasinya, kamu bisa membuat jadwal yang lebih detail. Bukan hanya jadwal aktivitas bulanan, namun juga jadwal harian untuk mendukung progres sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian, harap diingat juga kamu perlu membagi waktu bukan hanya untuk belajar atau produktif, namun juga untuk beristirahat dan merawat diri (self-care). Perhatikan waktu tidur dan istirahat kamu serta berbagai aktivitas untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Jika kondisi tubuh kamu optimal, maka proses belajar juga akan menjadi semakin efektif.

Demikian beberapa tips untuk menanamkan lifelong learning yang bisa kamu coba terapkan. Sekali lagi, harap diingat juga bahwa diperlukan niat, komitmen, dan disiplin dalam menjalankannya agar bisa menanamkan semangat lifelong learning dalam diri kamu. Semoga informasi ini bermanfaat, ya. Good luck, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.