Tips Mencegah Burnout saat Menjadi Good Listener (2)
Hi Klobbers!
Pernahkah kamu merasa kelelahan karena terlalu banyak atau rutin mendengarkan curhat dari orang-orang di sekitar kamu? Kamu mulai merasa kesal atau tidak nyaman, namun sungkan untuk menolak orang lain yang sepertinya membutuhkan kamu hingga akhirnya kamu memendam hal tersebut dan memaksakan diri untuk terus mendengarkan mereka. Sebenarnya, jika ingin membantu orang lain merupakan hal yang baik, namun jangan sampai kamu mengabaikan kondisi diri sendiri, Klobbers.
Dalam artikel sebelumnya kita sudah membahas seputar menjadi good listener yang ternyata bisa memicu burnout atau menjadi bumerang bagi diri sendiri jika kamu tidak menyikapinya dengan tepat. Nah, sekarang kita akan membahas berbagai langkah yang bisa dilakukan agar dapat menghindari burnout namun tetap menjadi seorang pendengar yang baik. Yuk, simak informasi berikut!
Membuat Batasan (Set Boundaries)
Langkah pertama yang perlu dilakukan ialah membuat batasan yang jelas dengan tetap menghormati diri sendiri dan orang lain, Klobbers. Misalnya, jika kamu sedang lelah atau tidak ingin mendengarkan lain, maka kamu perlu memprioritaskan kondisi dan kebutuhan diri sendiri. Apabila kamu sebelumnya sulit menolak atau mengatakan “tidak” pada orang lain, maka inilah saat bagi kamu untuk belajar mengatakannya.
Komunikasikan dengan baik mengenai kondisi maupun ketersediaan kamu untuk mendengarkan orang lain. Meskipun pada awalnya sulit, namun kamu perlu coba melakukannya, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun kerja, Klobbers. Kamu juga dapat mengatakan bagaimana ekspektasi kamu jika mereka ingin kamu dengarkan. Misalnya, kamu tidak ingin atau tidak bersedia mendengarkan jika cerita tersebut merupakan cerita lama yang sudah sangat sering diceritakan.
Kemudian, mungkin juga ada beberapa topik atau subjek cerita yang membuat kamu merasa tidak nyaman untuk mendengarkannya. Nah, kamu dapat mengatakan harapan atau batasan saat mereka bercerita, Klobbers. Sebaliknya, kamu juga bisa menanyakan bagaimana harapan atau batasan mereka saat mendengarkan dan didengarkan. Tidak perlu merasa bersalah saat menyampaikannya, Klobbers. Hal yang penting ialah kamu dapat mengomunikasikannya dengan cara yang baik serta tetap menghargai diri kamu sendiri dan orang lain.
Merawat Diri (Self-Care)
Pernahkah kamu merasa lelah setelah mendengarkan cerita yang bersifat negatif dari orang lain? Sebenarnya, mendengarkan orang lain pun dapat membuat kamu merasa kelelahan, baik secara fisik maupun mental, Klobbers. Oleh karena itu, kamu juga perlu merawat dan menjaga kesehatan kamu.
Kamu bisa berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan mendapatkan istirahat yang cukup. Harap diingat bahwa sebelum membantu orang lain, kamu pun perlu memastikan bahwa kamu berada dalam kondisi yang sehat dan optimal. Jangan sampai kamu memaksakan diri untuk terus mendengarkan orang lain hingga lupa merawat diri sendiri yang nantinya bisa berdampak negatif pada diri dan produktivitas kamu.
Tingkatkan Kesadaran Diri (Awareness)
Salah satu hal yang mungkin sering terjadi ialah pemikiran bahwa harus mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi orang lain apabila mereka menceritakannya kepada kamu. Jika demikian, kamu mungkin akan memberikan solusi dan nantinya merasa kesal bahkan marah apabila mereka tidak melakukannya.
Padahal, perlu dipahami bahwa tidak semua orang membutuhkan solusi apabila mereka curhat kepada kamu, Klobbers. Mungkin saja mereka hanya ingin didengarkan untuk meluapkan kesedihan maupun emosi negatif lainnya. Oleh karena itu, kamu perlu meningkatkan kesadaran jika sudah masuk ke mode “menyelesaikan masalah “ dan kembali mengingat bahwa kamu pun tidak bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah mereka.
Saat mendengarkan orang lain, empati juga menjadi hal yang penting agar mereka merasa didengarkan dan dihargai saat bercerita. Bahkan, mungkin saja berempati dengan peristiwa yang dialami dapat lebih membantu mereka untuk merasa lebih baik. Selain itu, apabila kamu menyimpan rasa marah pada orang lain karena mereka tidak menuruti saran yang diberikan, maka cobalah untuk mengidentifikasi, menerima, dan memaafkan hal tersebut.
Tawarkan Sudut Pandang Kamu, Bukan Solusi
Sebenarnya, kebutuhan setiap orang saat bercerita bisa berbeda-beda, Klobbers. Mungkin mereka merasa sudah cukup terbantu apabila kamu mendengarkan dengan baik, mungkin mereka akan meminta saran, atau hanya sekadar menanyakan sudut pandang kamu mengenai peristiwa tersebut. Jika demikian, kamu bisa menawarkan sudut pandang kamu dari cerita yang mereka sampaikan. Namun, kamu dapat mengonfirmasi bahwa ini hanya pandangan kamu secara personal karena pada akhirnya mereka sendiri yang lebih memahami situasi yang terjadi dan apa yang terbaik untuk mereka. Harap diingat, kamu perlu melepaskan diri dari pemikiran bahwa kamu bertanggung jawab untuk memberikan solusi atau menyelesaikan masalah yang orang lain ceritakan, Klobbers.
–
Nah Klobbers, demikian beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mencegah burnout saat kamu berusaha menjadi seorang pendengar yang baik. Perlu diingat bahwa hal yang bisa dikontrol ialah bagaimana cara kamu meresponnya, jangan sampai malah menjadi bumerang yang membawa dampak negatif bagi diri kamu sendiri. Semoga informasi ini bermanfaat, ya. Good luck, Klobbers!