Tanda-Tanda dan Tips untuk Mencegah Burnout
Hi Klobbers!
Burnout dapat diartikan sebagai respon psikologis terhadap stresor interpersonal yang berkepanjangan. Burnout bukan hanya sekadar merasa stres atau lelah, Klobbers. Kondisi ini bisa ditandai ketika individu merasa kelelahan (baik secara fisik, mental, dan emosional) dan tidak memiliki energi lagi dalam menghadapi tanggung jawabnya. Penelitian telah menghubungkan burnout dengan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental, seperti hipertensi, gangguan tidur, depresi dan kecemasan, hingga meningkatnya penggunaan alkohol dan obat-obatan.
Kamu mungkin tidak selalu bisa cepat menyadari apabila sedang mengalami burnout. Jika dibiarkan, burnout yang dialami bisa semakin parah apabila tidak ditangani dengan tepat. Akibatnya tidak hanya berdampak negatif terhadap kesehatan, namun juga bisa merusak kualitas hubungan dengan orang lain serta menurunkan prospek karier dalam jangka panjang. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui berbagai tanda-tandanya dan cara mengatasinya. Selain itu, kamu juga bisa melakukan berbagai langkah untuk mencegah terjadinya burnout.
Dalam artikel sebelumnya kita sudah membahas beberapa tanda serta strategi untuk mengatasi burnout. Nah, sekarang kita akan lanjut membahas beberapa tanda burnout lainnya serta tips untuk mencegahnya.
Tanda-Tanda Burnout
Beberapa tanda dan gejala umum dari burnout dapat meliputi:
- Kelelahan sepanjang waktu
- Kurangnya motivasi atau minat terhadap hal yang biasanya kamu sukai
- Merasa tidak membuat progres apapun
- Meningkatnya absen atau keterlambatan
- Sulit berkonsentrasi atau membuat keputusan
- Mengalami perubahan dalam nafsu makan atau pola tidur
- Mengisolasi diri dari orang lain
- Mengalami gangguan kesehatan fisik (misalnya: sakit kepala, sakit leher, sakit punggung, dan mual)
- Merasa tidak peduli, bosan, dan gelisah
Bagaimana Cara Mencegah Burnout?
Memprioritaskan self-care
Langkah pertama yang bisa dilakukan ialah menjaga kesehatan kamu, baik secara fisik dan mental. Hal ini bisa diwujudkan dengan berbagai cara, misalnya dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan mendapatkan istirahat yang cukup. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan energi kamu. Kamu juga bisa membatasi berbagai kegiatan atau ruang yang memungkinkan kamu terpapar dengan orang, tugas, maupun situasi yang tidak penting atau membuat suasana hati menjadi negatif.
Membuat dan Memelihara Batasan (Boundaries)
Saat bekerja, membantu rekan yang sedang memerlukan bantuan merupakan hal baik. Namun, bagaimana jika kamu sudah merasa kelelahan atau menyadari bahwa tidak sanggup mengerjakannya? Memaksakan diri sehingga mengorbankan waktu istirahat dan pribadi merupakan perilaku yang tidak sehat dalam bekerja sehingga bisa menyebabkan terjadinya work-life imbalance. Oleh karena itu, penting sekali agar kamu bisa membuat batasan (boundaries) dalam bekerja.
Membuat boundaries artinya kamu bisa mengatakan “tidak” untuk berbagai pekerjaan yang bukan prioritas utama serta mampu mengomunikasikan kebutuhan kamu secara jelas. Hal ini menjadi krusial agar kamu dapat mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan (work-life balance). Dengan demikian, jangan ragu untuk membuat dan menjaga boundaries dalam bekerja ya, Klobbers!
Mengelola Stres
Stres merupakan hal yang normal dialami oleh individu dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun dapat meminimalisir berbagai faktor penyebab stres (stresor), namun kamu tidak bisa menghindar sama sekali dari mengalami stres. Dengan demikian, hal yang penting ialah bagaimana cara agar kamu dapat mengelola stres secara efektif.
Beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu latihan pernapasan, meditasi, dan yoga. Kemudian, contoh strategi mengelola stres dalam jangka panjang ialah melakukan journaling dan mengonsumsi makanan yang sehat.
Menyayangi Diri Kamu
Siapa sebenarnya yang paling bertanggung jawab untuk merawat diri sendiri? Jawabannya ialah diri kita sendiri. Kamu tidak bisa mengandalkan orang lain untuk sepenuhnya merawat atau menjaga kondisi hati dan pikiran kamu. Oleh karena itu, kamu perlu menyadari bagaimana kondisi yang sedang dirasakan, baik secara fisik, mental, dan emosional.
Saat merasa lelah, berikan waktu agar kamu bisa beristirahat sejenak dan memulihkan diri. Jika merasa kewalahan, coba berikan ruang dan waktu agar bisa memikirkan hal yang dapat dilakukan untuk membantu diri kamu sendiri. Bisa dilakukan dengan mencari teman berdiskusi atau mungkin mencari bantuan profesional jika diperlukan. Pada intinya, cobalah untuk menyayangi diri kamu sendiri dengan meningkatkan kesadaran diri (self-awareness), Klobbers.
–
Nah Klobbers, demikian informasi seputar tanda-tanda dan tips mencegah terjadinya burnout. Seperti ungkapan yang sering kita dengar “Lebih baik mencegah daripada mengobati”, hal ini juga berlaku terhadap burnout, Klobbers. Kamu tidak bisa menghindar dari mengalami stres, namun kondisi burnout bisa dicegah.
Selain itu, jika kamu menyadari sedang mengalami berbagai tanda burnout dan tidak bisa mengatasinya sendiri, silakan mencari pertolongan profesional ya, Klobbers. Semoga informasi ini bermanfaat. Stay safe and healthy!