Blog post

Tanda dan Dampak Toxic Positivity di Tempat Kerja!(2)

31/07/2023Dwi

Hi Klobbers!

Toxic positivity dapat dialami oleh siapa saja dan di lingkungan mana saja, termasuk dalam dunia kerja. Mungkin saja individu merasa tidak sadar jika terjebak dalam toxic positivity atau bahkan menularkannya kepada orang lain. Hal ini bisa terjadi karena berpikiran positif atau mencoba melihat sisi positif dari suatu peristiwa yang terjadi merupakan hal yang baik, namun terkadang bisa berlebihan sampai kamu menghindari merasakan emosi negatif.

Begitu juga dalam dunia kerja, bisa saja kamu mengalami toxic positivity dikarenakan berbagai faktor. Misalnya, kamu sudah terjebak toxic positivity dalam kehidupan sehari-hari sehingga membawanya dalam kehidupan kerja atau bahkan terpengaruh dari lingkungan kerja (dari budaya kerja maupun rekan kerja). Meskipun mungkin bagi sebagian orang dianggap tidak terlalu berdampak serius atau bahkan dianggap sebagai hal yang positif untuk meningkatkan produktivitas, namun ada berbagai dampak negatif yang perlu diketahui. Apa saja dampaknya? Yuk simak beberapa dampaknya berikut ini!

1. Gagal melaksanakan tanggung jawab

Jika karyawan mengalami toxic positivity, mungkin mereka memiliki keyakinan bahwa apapun yang terjadi diakibatkan oleh faktor eksternal yang tidak dapat dikontrol. Hal ini dikarenakan mereka berusaha menghindari pikiran maupun emosi negatif, misalnya cemas akan mengalami kegagalan. Jika terus demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada berbagai tanggung jawab yang gagal dipenuhi. Mengapa demikian?

Memang benar bahwa terkadang ada berbagai hal yang tidak dapat kita prediksi maupun kontrol. Namun pada kenyataannya kamu bisa meminimalisir berbagai risiko yang berpotensi menyebabkan kegagalan dalam pekerjaan. Jika diabaikan, maka potensi kegagalan tersebut dapat terjadi sehingga berdampak pada hasil pekerjaan yang diharapkan. Oleh karena itu, selain optimis bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, namun kamu juga perlu realistis (realistic optimism).

2. Kamu mengabaikan masalah, bukan berusaha menyelesaikannya

Saat menghadapi suatu masalah, individu dengan toxic positivity akan menghindari situasi sulit dengan berusaha mendistorsi kenyataan agar meminimalisir perasaan tidak nyaman yang dirasakan. Bisa dikatakan bahwa kamu terlalu berpikir positif sehingga menganggap bahwa tidak ada masalah yang terjadi (padahal kenyataannya tidak demikian).

Meskipun dalam beberapa situasi mungkin dampaknya tidak terlalu besar, namun menghindari masalah tidak akan menyelesaikan masalah itu sendiri. Mungkin saja berbagai masalah yang berusaha kamu abaikan dapat menumpuk sehingga nantinya bisa meledak dan berdampak lebih besar. Akibatnya, bisa berdampak pada hasil pekerjaan yang dilakukan maupun berdampak negatif pada diri kamu sendiri.

3. Merasa malu atau terisolasi

Seperti yang kita ketahui, manusia dianugerahi kemampuan untuk merasakan emosi, baik emosi positif maupun emosi negatif. Emosi tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang memengaruhi individu dalam membuat keputusan. Oleh karena itu, berbagai emosi yang dirasakan perlu dikenali dan dipahami kemudian diekspresikan dengan cara yang sehat. Nah, kemampuan untuk mengenali, memahami, mengelola, dan bernalar dengan emosi disebut sebagai kecerdasan emosional (emotional intelligence).

Kemampuan ini juga diperlukan dalam dunia kerja untuk memelihara hubungan interpersonal serta membuat keputusan dengan lebih baik. Kemudian, bagaimana jika saat bekerja kamu dipengaruhi atau malah terjebak dalam toxic positivity? Bukan hanya membuat kamu menghindar dari masalah serta mencari penyelesaiannya, namun bisa juga membuat kamu merasa bahwa ada sesuatu yang salah dengan diri kamu.

Saat kamu tidak diperbolehkan untuk mengekspresikan kritik maupun emosi negatif yang dirasakan, mungkin kamu akan merasa buruk dengan perasaan tersebut. Atau mungkin malah merasa malu atau bersalah karena tidak bisa menghilangkan perasaan negatif dengan cara berpikir yang positif. Lama-kelamaan, hal ini bisa membuat kamu terjebak dalam siklus stres yang berkepanjangan, Klobbers.

4. Menghambat kepercayaan, kreativitas, dan produktivitas

Bagaimana cara untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas kerja? Salah satunya ialah dengan perasaan aman secara psikologis bagi para anggota tim. Sementara itu, toxic positivity membuat lingkungan kerja terasa tidak aman (secara psikologis) karena karyawan akan merasa malu jika dianggap sebagai pembawa “negative vibes”. Akibatnya, rasa kepercayaan di antara anggota tim mungkin juga akan menjadi rendah karena tidak diperbolehkan mengekspresikan keluhan atau emosi negatif. Nantinya, hal ini dapat memicu pengambilan keputusan yang buruk karena berbagai masalah yang muncul tidak segera ditangani dan diselesaikan dengan tepat. Selain itu, kondisi seperti ini juga bisa menghambat kreativitas maupun produktivitas kerja. 

5. Berdampak negatif terhadap kesehatan

Apabila terus berusaha menyembunyikan emosi yang dirasakan atau gagal untuk mengekspresikannya, maka bisa berisiko terhadap kesehatan, baik fisik maupun mental. Akibat dari toxic positivity, mungkin kamu akan merasa stres atau bahkan burnout. Kemudian, kamu akan mencari berbagai cara untuk dapat merasa lebih baik.

Cara individu mengelola stres merupakan hal yang penting diperhatikan. Jika bisa mengelola stres dengan cara yang sehat maka akan baik hasilnya, namun bisa juga yang terjadi justru sebaliknya. Salah satu risikonya ialah penyalahgunaan obat-obatan agar bisa merasa lebih “relaks” atau “lari” dari realitas. Jika demikian, hal ini bisa berdampak negatif pada kesehatan kamu bahkan menimbulkan masalah dari aspek lainnya juga, seperti hubungan dengan orang lain, keuangan, dan lain sebagainya.

Nah Klobbers, demikian informasi seputar tanda dan dampak toxic positivity di tempat kerja. Selain bersama keluarga dan teman, tempat kerja merupakan salah satu lingkungan di mana kamu akan menghabiskan waktu yang cukup banyak. Dengan demikian, kamu juga perlu lebih aware bagaimana sebenarnya lingkungan kerja kamu.

Apakah lingkungan kerja kamu sehat atau mungkin mendorong kamu untuk selalu positif hingga terjebak dalam toxic positivity di tempat kerja? Apabila merasa bahwa tempat kerja kamu sepertinya memiliki tanda-tanda toxic positivity atau mungkin ingin mengetahui cara mengatasinya, jangan lupa untuk membaca artikel yang berjudul “Tips untuk Mengatasi Toxic Positivity di Tempat Kerja”. Semoga informasi ini bermanfaat. Stay safe and healthy, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.