Berbagai Gaya Kepemimpinan yang Perlu Kamu Ketahui!
Hi Klobbers!
Pernahkah kamu memikirkan kira-kira ada berapa gaya kepemimpinan yang akan ditemui? Atau mungkin, apakah kamu ingin menjadi pemimpin di suatu organisasi? Kemudian, pernahkah kamu melakukan refleksi diri dan menemukan kira-kira gaya kepemimpinan seperti apa yang kamu miliki?
Tidak ada gaya kepemimpinan yang begitu sempurna tanpa kekurangan. Semuanya tentu ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing, Klobbers. Oleh karena itu, yuk ketahui beberapa gaya kepemimpinan yang sering ditemui di suatu organisasi. Dalam artikel sebelumnya sudah membahas empat gaya kepemimpinan. Sekarang kita akan membahas berbagai gaya kepemimpinan lainnya.
Kepemimpinan Transformasional (Transformational Leadership)
Gaya kepemimpinan ini berusaha untuk mengubah bisnis atau kelompok yang dipimpin dengan mendukung karyawan untuk berinovasi. Jika pemimpin mengadopsi gaya kepemimpinan ini, mereka akan berusaha untuk menginspirasi karyawannya agar mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki lebih dari yang bisa dibayangkan. Tujuannya ialah melakukan perbaikan dan menemukan cara yang lebih efektif dalam mengerjakan sesuatu.
Para anggota tim dapat memiliki banyak otonomi dalam bekerja serta kesempatan untuk berinovasi dan menghasilkan ide-ide yang baru. Beberapa karakteristik utama yang mungkin ditemui ialah:
- Fokus pada masa depan dengan berpikir selangkah lebih maju dan memikirkan apa yang harus dilakukan agar dapat memenuhi goal.
- Fokus pada perubahan, artinya mereka merasa nyaman dengan perubahan dan memahami bahwa hal tersebut penting untuk kesuksesan organisasi.
- Fokus pada individu, artinya mereka akan memberikan perhatian pada potensi yang dimiliki setiap anggota timnya serta berusaha untuk mengembangkan potensi tersebut agar bisa maksimal.
Kelebihannya: pemimpin mampu membangun tingkat kepercayaan tinggi dengan karyawan dan menyatukan mereka dalam goal bersama.
Kekurangannya: jika dalam lingkungan suatu organisasi memiliki value yang sudah berjalan dan dihargai dengan baik, maka keinginan tersebut bisa mengacaukan sistem yang ada.
Kepemimpinan Transaksional (Transactional Leadership)
Tipe ini mungkin menjadi dasar dari gaya kepemimpinan yang berlandaskan pada reward dan punishment. Mereka memberikan instruksi pada anggota timnya kemudian menggunakan reward dan punishment untuk mengapresiasi atau memberikan sanksi negatif sebagai balasannya. Fokusnya ialah mengikuti rutinitas dan prosedur yang ditetapkan secara efisien dibandingkan dengan membuat perubahan pada organisasi.
Pemimpin yang mengadopsi gaya kepemimpinan ini menetapkan peran dan tanggung jawab untuk setiap karyawannya. Dengan demikian, kelebihan gaya kepemimpinan transaksional ialah bisa meminimalisir kebingungan akan tugas dari masing-masing anggota tim. Kemudian, kekurangannya ialah kreativitas dan inovasi yang dimiliki karyawan mungkin akan menjadi sangat terbatas .
Kepemimpinan yang Melayani (Servant Leadership)
Pemimpin yang mengadopsi gaya kepemimpinan ini lebih mementingkan kebutuhan orang lain dibandingkan dengan dirinya sendiri. Mungkin agak mirip dengan gaya kepemimpinan afiliasi, namun servant leaders tidak hanya berfokus pada aspek emosional saja. Akan tetapi, mereka juga berusaha untuk menolong anggota timnya dalam berbagai cara yang bisa dilakukan.
Kelebihannya: meningkatkan level kepercayaan antara atasan dan karyawan sehingga bisa mendorong kinerja karyawan yang lebih baik dan budaya perusahaan yang lebih positif.
Kekurangannya: jika terus-menerus mengutamakan kepentingan orang lain, bisa membuat kamu (sebagai atasan) merasa kelelahan atau burnout.
Kepemimpinan Birokratis (Bureaucratic Leadership)
Sesuai dengan namanya, gaya kepemimpinan ini mengharapkan anggota timnya untuk mengikuti aturan dan prosedur secara persis seperti dengan yang tertulis. Gaya kepemimpinan birokratis fokus pada tugas dalam sistem hierarki. Mereka memiliki daftar tanggung jawab, serta aturan dan sistem yang jelas tentang bagaimana membuat keputusan serta cara mengelola anggota tim dan ekspektasi terhadap mereka.
Kelebihannya: gaya kepemimpinan memungkinkan stabilitas yang tinggi. Karena menekankan pada prosedur, berbagai hal yang berjalan bisa tetap konstan meskipun ada pergantian personel.
Kekurangannya: karena semuanya berdasarkan aturan dan prosedur yang sudah ada, gaya kepemimpinan ini tidak membuka kesempatan bagi karyawan untuk memberikan ide atau inovasi.
–
Nah Klobbers, demikian informasi seputar berbagai gaya kepemimpinan. Mungkin kamu pernah menemui pemimpin dengan salah satu atau beberapa gaya kepemimpinan yang telah disebutkan. Mungkin kamu juga berkeinginan atau suatu saat mendapatkan role sebagai pemimpin dan mengadopsi salah satu dari berbagai gaya kepemimpinan yang telah dibahas.
Secara natural, gaya kepemimpinan kamu bisa dipengaruhi oleh kepribadian dan pengalaman yang dimiliki. Kamu pun perlu memahami bagaimana tipe kepemimpinan kamu sehingga dapat mengevaluasi bagaimana pengaruhnya terhadap anggota tim kamu. Kemudian, bagian mana yang sudah efektif dan bagian mana yang masih perlu ditingkatkan.
Akhir kata, bagaimanapun gaya kepemimpinan yang diadopsi, penting bagi kamu untuk bisa berkomunikasi secara terbuka (open communication). Kemudian, persiapkan juga diri kamu untuk menerima feedback agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan maupun situasi yang dialami oleh tim sehingga kolaborasi yang terjadi bisa berjalan dengan lebih efektif. Bagaimana, apakah kamu sudah menemukan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan diri kamu? Good luck, Klobbers!