Blog post

Bagaimana Cara Menghadapi Percakapan Negatif?

07/06/2023Dwi

Halo Klobbers!

Dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia kerja, ada kalanya kamu akan berada dalam situasi percakapan yang bersifat “negatif” dengan orang lain. Mungkin mereka mengkritik sesuatu, mengeluh, atau menyalahkan situasi maupun orang lain. Bagi sebagian orang, mungkin saja hal itu bukanlah masalah sehingga tidak terlalu menghiraukannya atau bahkan malah ingin terlibat dalam percakapan tersebut.

Namun, bagi sebagian orang mungkin sebaliknya. Meskipun bukan menyangkut tentang dirinya, tapi mereka tidak terlalu menyukai percakapan yang bersifat negatif. Atau mungkin tidak ingin mendengarnya karena sedang kelelahan dan berharap untuk terlibat dalam percakapan lain yang lebih positif. Jika kamu yang berada dalam situasi ini, apa yang dapat dilakukan dalam menghadapinya? Yuk, simak beberapa tips berikut ini!

1. Berempati dan Mengubah Topik Pembicaraan

Mungkin kamu akan mengalami situasi dimana ada orang lain yang tiba-tiba menghampiri dan mengajak kamu mengobrol tentang berbagai hal. Kemudian, masuklah pada bagian dimana mereka mulai bercerita tentang hal-hal yang kurang menyenangkan untuk kamu. Mungkin mulai bergosip tentang orang lain, mengeluh, atau menceritakan kepedihan yang dialami.

Dalam situasi seperti ini, kamu bisa merespon dengan berempati terhadap apa yang dialami orang tersebut. Misalnya dengan mengatakan secara tulus “Yang kamu lalui gak mudah ya…”. Kemudian, kamu bisa mengubah topiknya dan menawarkan sesuatu yang lebih positif. Misalnya dengan mengatakan “Yuk, kita ngeteh atau ngopi dulu biar lebih relaks. Oh iya, kamu ada rencana apa di akhir pekan ini?”

2. Memberikan Pujian

Mungkin ada yang menceritakan kepada kamu mengenai situasi sulit yang dihadapi serta bagaimana cara yang dilakukan untuk dapat mengatasinya. Kamu tidak perlu memberikan pujian untuk perilaku negatif yang dilakukan. Namun, kamu bisa memberikan pujian untuk aspek positif dari cerita tersebut (jika ada).

Sebagai contoh, kamu terkesan dengan kesigapan orang tersebut dalam menyadari bahwa ada masalah yang perlu diselesaikan. Nah, kamu bisa memberikan pujian untuk hal tersebut sehingga percakapan yang terjadi mungkin dapat berkembang menjadi lebih positif. Dengan kata lain, cobalah untuk melihat dan memfokuskan percakapan pada aspek positif yang dapat diidentifikasi, Klobbers.

3. Mengklarifikasi Pernyataan Lawan Bicara

Terkadang, kamu bisa menangkap secara berbeda mengenai makna atau pesan yang disampaikan oleh lawan bicara sehingga menganggapnya menjadi hal yang negatif. Sementara itu, lawan bicara kamu pun mungkin tidak sadar jika kesan yang diberikannya seolah-olah negatif, padahal bukan itu yang ingin mereka sampaikan. Oleh karena itu, kamu bisa coba mengklarifikasi kembali apa maksud yang ingin disampaikan oleh lawan bicara kamu. Jika ternyata tidak tepat, kamu bisa memintanya untuk mengulangi kembali maksud yang ingin disampaikan olehnya.

4. Menawarkan Bantuan

Apakah kamu pernah menghadapi situasi dimana orang lain bercerita kepada kamu mengenai segala kesulitan yang dihadapi secara emosional? Mungkin mereka sangat marah, sedih, atau bahkan bingung harus melakukan apa. Dalam situasi seperti itu, mungkin kamu pun bingung harus melakukan apa atau merespon seperti apa.

Sebenarnya, bisa saja orang tersebut membutuhkan bantuan, namun sulit atau merasa sungkan mengatakannya. Oleh karena itu, jika kamu memang memiliki waktu, tenaga, atau sumber daya yang dirasakan cukup serta mampu untuk menjawab permasalahan yang disampaikan oleh orang tersebut, maka kamu bisa menawarkan bantuan kepadanya. Namun, harap diingat untuk memastikan bahwa kamu benar-benar ingin melakukannya karena berniat membantu, bukan karena terpaksa atau merasa sungkan kepadanya.

5. Menolak untuk Terlibat

Langkah terakhir yang bisa kamu lakukan jika memang sudah sangat lelah atau tidak memiliki energi untuk terlibat dalam percakapan negatif ialah menolak untuk terlibat. Kamu bisa membuat batasan (boundaries) dan menyampaikannya secara diplomatis dengan nada bicara yang tetap netral (tanpa disertai kemarahan atau emosi lainnya).

Misalnya, ada rekan kerja yang menghampiri kamu dan mulai curhat mengenai berbagai masalah hidupnya yang berat. Sebenarnya, kamu sudah sering mendengarkan keluhan tentang masalah yang sama dari orang tersebut sehingga tidak ingin terlibat lagi dalam percakapan tersebut. Nah, kamu bisa mengatakan “Saya turut prihatin dengan kondisi yang kamu sampaikan. Tapi maaf ya, ada yang perlu saya kerjakan saat ini.” Intinya, kamu bisa menolak untuk terlibat lebih jauh dengan menyampaikan empati terhadap apa yang disampaikan oleh mereka, kemudian mengatakan bahwa ada urusan lain yang perlu kamu kerjakan, Klobbers.

Nah Klobbers, demikian beberapa tips yang bisa kamu coba untuk mengatasi situasi percakapan negatif. Sebenarnya, situasi seperti ini bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Bisa juga dengan siapa saja, seperti teman, keluarga ataupun rekan kerja. Sebagai makhluk sosial, wajar saja jika seseorang ingin curhat mengenai situasi atau pengalaman yang dihadapinya kepada orang yang mereka percaya. Namun, ingatlah bahwa kamu pun memiliki hak untuk menolak terlibat dalam percakapan yang bersifat negatif jika memang tidak menginginkannya. Mungkin di waktu lain kamu bersedia mendengarkannya, namun tidak di waktu berikutnya.

Jika kamu tidak ingin terlibat lebih lanjut namun sungkan dan bingung bagaimana cara menghadapinya, maka kamu bisa coba menerapkan beberapa tips di atas. Harap diingat bahwa kamu tidak dapat mengontrol opini atau perilaku orang lain. Namun, yang bisa kamu kontrol ialah bagaimana cara meresponnya. Semoga informasi ini bermanfaat, ya. Good luck, Klobbers!

Sumber 

Berikan Komentar

Your email address will not be published.