Blog post

Tips untuk Membangun Trust dalam Dunia Kerja (Part 2)

26/05/2023Dwi

Hi Klobbers!

Kepercayaan (trust) memegang peranan penting dalam hubungan, termasuk dalam dunia kerja. Saat kamu bisa mempercayai rekan kerja lain maupun atasan, maka akan membantu kamu untuk bisa berkomunikasi dengan efektif dan menyelesaikan berbagai tugas yang ada. Kamu bisa lebih bersemangat untuk mengerjakan berbagai tanggung jawab yang dimiliki dan merasa lebih puas dengan pekerjaan yang dijalani.

Kemudian, bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk membangun trust di tempat kerja? Dalam artikel sebelumnya kita sudah membahas mengapa trust menjadi hal yang penting di tempat kerja serta dua tips untuk membangun trust di tempat kerja. Nah, sekarang kita akan lanjut membahas tips lainnya dalam ulasan berikut ini!

3. Menunjukkan Kepedulian dengan Rekan Kerja

Selain dari urusan pekerjaan, kamu bisa juga berdiskusi atau berbagi informasi mengenai kehidupan sehari-hari dengan rekan kerja. Misalnya seperti minat atau hobi, aktivitas selain kerja, atau mungkin hal lainnya yang bisa membantu kamu untuk lebih memahami diri mereka. Jika bisa lebih memahami satu sama lain, maka nantinya bisa membentuk hubungan yang lebih baik dan lebih memudahkan proses kerja sama di antara kalian saat bekerja. Bagaimana caranya? Bisa dengan menanyakan kabar mereka, hangout bersama dan berdiskusi mengenai aktivitas saat akhir pekan, atau merayakan ulang tahun mereka.

Kemudian, kamu juga bisa menunjukkan kepedulian pada rekan kerja lain dengan mengenali emosi yang sedang dirasakan oleh mereka. Misalnya, menanyakan kepada rekan kerja yang sepertinya sedang lesu dan tidak bersemangat dengan mengatakan, “Kamu kelihatannya lagi sedih ya… Ada apa?”

Saat seseorang mampu mengenali emosi yang sedang dirasakan oleh orang lain dengan tepat, maka orang yang bersangkutan akan lebih merasa divalidasi dan dimanusiakan. Hal ini dapat membantu kamu untuk memperkuat hubungan sosial di tempat kerja. Lebih lanjut, mengenali emosi negatif yang dirasakan seseorang ternyata lebih dapat membangun trust dibandingkan dengan mengenali emosi positif yang dirasakan, Klobbers.

Namun, jika ingin menerapkan langkah ini, kamu juga perlu mempertimbangkan lagi, apakah kamu memiliki energi dan waktu yang cukup untuk bisa terlibat dengan permasalahan atau situasi yang dihadapi orang lain. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan mungkin saja saat mendengarkan permasalahan atau situasi yang mereka hadapi akan membuat kamu merasa lelah secara emosional.

Selain itu, harap diingat juga bahwa jangan sampai kamu terkesan hanya sekadar “penasaran” terhadap diri dan situasi yang mereka hadapi. Kemudian, jangan sampai kamu menanyakan hal yang terlalu pribadi sehingga membuat mereka merasa tidak nyaman karena kamu terkesan ingin mencari tahu privacy mereka. Apabila demikian, mungkin malah akan membuat mereka merasa kesal atau tidak nyaman dengan kamu.

4. Jujur dan Berani Mengakui Kesalahan

Kejujuran menjadi hal penting dalam membangun trust serta mendukung penerapan komunikasi terbuka (open communication) dalam suatu organisasi. Meskipun mungkin tidak mudah untuk mengakuinya, namun kamu perlu untuk menyampaikan situasi atau keadaan yang sebenarnya. Misalnya, saat kamu diberikan suatu tugas namun ternyata kamu kurang memahaminya. Di saat demikian, diperlukan kejujuran dari kamu mengenai pemahaman dan kapabilitas yang dimiliki. Jangan sampai kamu menutupinya sehingga memberikan hasil kerja yang tidak sesuai dengan harapan. Hal ini justru dapat menimbulkan rasa tidak percaya terhadap diri kamu hingga mungkin saja menimbulkan konflik dengan pihak lain.

Kemudian, kejujuran juga menjadi penting di berbagai situasi lainnya. Misalnya saat kamu menceritakan pengalaman dan skill yang dimiliki hingga saat melakukan kesalahan dalam bekerja. Jika mengalami hal tersebut, sebaiknya kamu mengakui kesalahan yang dilakukan dan jangan sampai mencari-cari alasan untuk mengelak atau membenarkan kesalahan yang terjadi. Namun bukan hanya sekadar berani mengakui kesalahan ya, Klobbers. Kamu juga harus mengambil langkah untuk dapat memperbaiki kesalahan yang dilakukan serta menunjukkan komitmen agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa mendatang.

5. Berpartisipasi dalam Acara Kantor

Terkadang, ada berbagai kegiatan kantor yang diselenggarakan untuk membangun kekompakan antara karyawan. Nah, berpartisipasi dalam acara yang diselenggarakan oleh kantor bisa membantu kamu untuk membangun ikatan atau bonding yang lebih kuat dengan rekan kerja lainnya. Kamu memiliki kesempatan untuk mengenal dan berinteraksi dengan rekan kerja lain bahkan mungkin dengan rekan kerja yang sama sekali belum pernah berinteraksi dengan kamu sebelumnya.

Kamu bisa coba menerapkan active listening saat mereka berbicara, menawarkan bantuan atau pendapat saat diperlukan, menerima feedback, dan brainstorming berbagai ide. Selain itu, harap diingat juga bahwa saat memutuskan untuk berpartisipasi, penting bagi kamu untuk mampu menunjukkan trust pada anggota tim lainnya. Jadi, bukan hanya ingin mendapatkan kepercayaan untuk diri kamu sendiri, namun kamu juga mampu mempercayai tim kamu, Klobbers.

Nah Klobbers, demikian beberapa tips yang bisa kamu coba untuk membantu membangun trust dalam dunia kerja. Jika berhasil membangun trust dalam dunia kerja, maka akan semakin mendukung kesuksesan kamu dalam berkarier. Sebaliknya, jika ada masalah terkait kepercayaan (trust issue) yang terjadi, maka dapat memengaruhi tercapainya goal, baik itu berkaitan dengan goal kamu sendiri sebagai karyawan, goal dari sebuah tim atau bahkan organisasi.

Selain itu, harap diingat juga bahwa memerlukan waktu untuk bisa membangun trust sehingga jangan sampai kamu memaksakan diri untuk bisa mendapatkannya sesegera mungkin. Hal yang penting ialah kamu dapat menunjukkan ketulusan dalam setiap tindakan yang dilakukan. Dengan demikian, secara bertahap akan terbangun rasa percaya antara kamu dengan rekan kerja lain maupun atasan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya. Selamat mencoba tips di atas, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

 

 

Berikan Komentar

Your email address will not be published.