Blog post

Tanda-Tanda Kamu Mengalami Work-Life Imbalance (1)

10/05/2023Dwi

Hi Klobbers!

Menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan (work-life balance) menjadi kondisi ideal yang diharapkan oleh banyak orang. Jika dapat mencapainya, kamu bisa merasa lebih puas dengan pekerjaan yang dijalani, lebih termotivasi, mengurangi stres, dan lebih banyak waktu untuk melakukan berbagai aktivitas yang dapat meningkatkan kebahagiaan. Sayangnya, untuk mencapai work-life balance bisa saja tidak semudah yang kamu bayangkan.

Faktor yang berkontribusi pun bisa dari eksternal maupun internal organisasi, seperti disiplin diri serta budaya atau lingkungan kerja yang tidak sehat. Untuk mencapai atau mempertahankan work-life balance pun bisa terasa sangat menantang bagi para pekerja.

Hal ini dikarenakan ada berbagai hal yang mungkin saja terjadi, baik urusan personal hingga terkait organisasi atau role yang dijalani. Misalnya saat kamu memutuskan untuk membangun rumah tangga saat berkarier hingga terjadinya perubahan role dan tanggung jawab yang dimiliki dalam organisasi. Saat ada perubahan yang terjadi, tentu kamu juga perlu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Lebih lanjut, selama proses beradaptasi akan ada berbagai tantangan yang dihadapi sehingga dapat memengaruhi kemampuan kamu untuk mencapai work-life balance. Jika tidak berhasil menyeimbangkannya, hal yang terjadi mungkin saja sebaliknya, yaitu work-life imbalance.

Kemudian, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan ketidakseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan (work-life imbalance)? Selain itu, apa saja tanda-tandanya? Yuk, simak informasinya dalam ulasan berikut ini!

Apa itu Work-Life Imbalance?

Work-life imbalance merujuk pada ketidakmampuan individu untuk menyeimbangkan aktivitas atau tanggung jawab mereka dalam kehidupan pribadi dan pekerjaan. Biasanya, hal ini terjadi karena individu tidak mampu memberikan batasan yang jelas antara tanggung jawab dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi. Jika demikian, tingkat stres yang dirasakan akan naik sehingga memengaruhi produktivitas hingga kesehatan individu.

Selain berdampak negatif pada individu, kondisi work-life imbalance yang dialami pegawai dalam jangka panjang juga bisa berdampak pada organisasi. Beberapa di antaranya yaitu:

  • Tingkat absensi dan turnover yang lebih lebih tinggi
  • Menurunkan produktivitas
  • Menurunnya kepuasan kerja
  • Menaikkan biaya perawatan kesehatan
  • Tingkat komitmen dan loyalitas pegawai yang lebih rendah

Tanda-Tanda Work-Life Imbalance

Ada berbagai tanda yang dapat diamati jika individu tidak mampu menyeimbangkan antara kehidupan kerja dan pribadinya. Beberapa di antaranya yaitu:

1. Burnout

Jika kamu bekerja secara terus-menerus tanpa mampu mengelola stres yang dirasakan atau mendapatkan istirahat yang cukup dan efektif, maka bisa berisiko terjadinya burnout. Burnout merupakan kondisi saat individu merasa kelelahan, jenuh, dan tidak memiliki energi lagi dalam menjalani pekerjaan dan tanggung jawab yang dimiliki.

Salah satu dampaknya yaitu memengaruhi fokus dan motivasi kerja hinga berpengaruh buruk terhadap well-being atau kesejahteraan individu. Oleh karena itu, penting sekali untuk mecegah burnout dengan cara belajar mengelola stres dengan efektif, beristirahat saat kamu merasa lelah, menetapkan batasan waktu untuk bekerja, serta mencari dukungan yang diperlukan.

2. Meningkatnya Level Stres

Saat tidak berhasil menyeimbangkan waktu antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, level stres kamu bisa meningkat. Lama kelamaan, kondisi tersebut bisa berdampak negatif pada kesehatan kamu, baik secara fisik maupun mental. Salah satu contohnya ialah, kamu bisa mengalami kesulitan dalam belajar mengelola emosi. Jika dibiarkan, hal ini bisa menjadi pemicu terjadinya konflik dalam relasi yang kamu bangun dengan orang lain, seperti pertemanan, keluarga, rekan kerja, dan lainnya.

3. Menurunnya Kinerja

Terjadinya work-life imbalance bisa membuat kamu merasakan lelah yang berkepanjangan dan juga burnout. Berada pada situasi kerja yang membuat kamu begitu stres dan tidak bisa mengelola stres yang dirasakan dengan baik dapat menurunkan semangat serta fokus dalam bekerja. Akibatnya, kinerja kamu juga bisa menurun.

Mungkin kamu akan melewatkan berbagai deadline pekerjaan atau sering melakukan berbagai kesalahan sehingga kualitas kerja yang dihasilkan menjadi tidak optimal. Selain itu, mungkin saja kamu juga akan merasa kelalahan secara fisik yang berpengaruh pada kesehatan kamu sehingga meningkatkan kemungkinan absen bekerja. Jika demikian, tingkat kehadiran dan kinerja yang menurun juga akan berpengaruh pada reputasi profesional kamu.

-­­

Nah Klobbers, demikian informasi seputar work-life imbalance, mulai dari pengertian hingga beberapa tandanya. Selain itu, masih ada beberapa tanda lainnya dari work-life imbalance yang akan kita bahas dalam artikel part 2. Sampai jumpa dalam artikel selanjutnya, Klobbers. Stay safe and healthy!

Referensi:

Sumber

Sumber

 

Berikan Komentar

Your email address will not be published.