Blog post

Mengenal Fenomena Crab Mentality pada Manusia

04/03/2023Dwi

Hi Klobbers!

Pernahkah kamu mendengar istilah crab mentality? Disebut juga sebagai “the crab bucket syndrome” karena menggambarkan sifat kepiting saat berada di dalam sebuah ember. Jika sendirian, maka kepiting tersebut akan mampu untuk naik dan melarikan diri dari ember. Namun, situasinya akan berbeda jika ada kepiting lain di sana. Kepiting lain akan berusaha untuk mencapit dan menarik kembali seekor kepiting yang berusaha untuk naik dan keluar dari ember tersebut.

Nah, crab mentality ini dapat digambarkan sebagai fenomena dimana orang akan bereaksi secara negatif pada orang lain yang mendahului mereka. Reaksi negatif ini dapat mencakup pemikiran, pernyataan, atau tindakan mereka pada orang lain, Klobbers. Pada manusia, hal ini dinilai sebagai sikap egois atau iri hati terhadap pencapaian orang lain sehingga mereka akan berusaha menarik orang tersebut agar jatuh dan tidak meraih kesuksesan.

Sebenarnya, hal ini bisa terjadi di lingkungan apapun. Misalnya dalam lingkungan keluarga, pertemanan, kerja, dan lingkungan sosial lainnya. Sebagai contoh (dalam situasi lingkungan kerja), adanya rekan kerja yang menyebarkan rumor saat temannya mendapatkan promosi di kantor. Hal ini dilakukan mereka untuk membuat rekan kerja yang mendapatkan promosi merasa tidak nyaman atau bahagia atas pencapaiannya meskipun orang yang menyebarkan rumor tersebut tidak mendapatkan manfaat langsung dari tindakannya tersebut.

Selain bidang pekerjaan, fenomena crab mentality ini juga dapat mencakup berbagai bidang lainnya, seperti dalam hal keuangan, kesehatan, dan lain sebagainya. Pada intinya, saat kamu berusaha untuk menunjukkan progres yang lebih baik, maka orang dengan crab mentality akan berusaha untuk menyabotase progres tersebut. Bisa dengan mengejek atau memberikan komentar negatif terhadap hal yang kamu lakukan atau capai sehingga kamu tidak percaya diri dan melanjutkan progres tersebut.

Mengapa Orang Memiliki Crab Mentality?

Sebenarnya rasa persaingan atau kompetisi dapat menjadi hal yang sehat, namun akan berbeda jika sudah berlebihan. Kemudian, rasa percaya diri yang rendah, iri hati, dan putus asa juga dapat menumbuhkan sikap crab mentality. Ditambah lagi dengan pola pikir orang dengan crab mentality yang pada umumnya tidak sehat, yaitu “Jika aku tidak bisa mendapatkan yang aku mau, orang lain juga tidak boleh mendapatkannya.”

Berbagai alasan tersebut dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan yang mencegah orang lain dari kemajuan atau menahannya dari kesuksesan. Mereka melakukan hal tersebut agar dapat merasa lebih baik mengenai diri mereka. Atau bisa juga karena memandang progres orang lain dapat mengurangi pencapaian atau nilai diri mereka, atau justru karena mereka melihat orang lain menunjukkan mentalitas yang sama. Pada intinya, kemungkinan besar crab mentality didorong oleh masalah yang dimiliki oleh individu tersebut, bukan pada pencapaian yang dilakukan oleh orang lain.

Apa Dampak Negatif Crab Mentality?

  • Jika kamu menjadi sasaran dari orang lain yang memiliki crab mentality, maka dapat memengaruhi kinerja dan produktivitas. Di sisi lain, bisa juga membuat kamu merasa terisolasi akibat perilaku orang tersebut yang berusaha menjatuhkan kamu dengan berbagai cara, termasuk menyebarkan gosip tentang dirimu.
  • Individu dengan crab mentality bisa memengaruhi orang lain untuk memiliki emosi negatif juga, seperti rasa tamak, iri, dan lain sebagainya. Jika demikian, bisa membuat lingkungan kerja menjadi toxic atau lingkungan di sekitar kamu menjadi tidak nyaman karena perilaku negatif dari orang-orang dengan crab mentality.
  • Dalam situasi kerja sama tim, crab mentality dapat menghambat kemampuan individu untuk bekerja sama di dalam sebuah tim. Bahkan bisa memengaruhi kemampuan kelompok lain juga dalam berkolaborasi untuk mencapai sebuah goal
  • Individu dengan crab mentality mungkin saja lebih banyak menghabiskan energi dan waktunya untuk melakukan berbagai hal yang tidak memberikan manfaat apapun bagi mereka, namun merugikan bagi orang lain.
  • Crab mentality bisa membuat seseorang melakukan perilaku negatif, seperti bergosip tentang orang lain untuk menjatuhkannya. Nah, konsekuensi dari perilaku tersebut ialah bisa saja membuat dirinya menjadi tidak disukai dan dijauhi oleh orang lain.

Bagaimana Ciri-Ciri Individu dengan Crab Mentality?

  • Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ciri utamanya ialah sering berusaha untuk menyabotase progres orang lain, meskipun mereka tidak mendapatkan manfaat langsung dari melakukan hal tersebut.
  • Cenderung bereaksi negatif terhadap pencapaian orang lain.
  • Cenderung melihat orang lain sebagai kompetitor dirinya, meskipun pada kenyataannya tidak demikian atau orang tersebut tidak memiliki pemikiran yang sama dengannya.
  • Kurangnya rasa kasih sayang terhadap orang lain.
  • Merasa bahagia atau puas jika melihat orang lain mengalami kesulitan.
  • Cenderung mengeluh dan mengkritik segala sesuatunya, meskipun tidak melakukan usaha apapun untuk menyelesaikan atau memperbaiki hal tersebut.
  • Merasa kesulitan atau kurangnya kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain.
  • Merasa insecure atau tidak nyaman dengan kemampuan, pencapaian, atau status yang dimiliki orang lain. Meskipun demikian, bisa saja orang tersebut menampilkan perilaku yang sebaliknya. Mereka akan berusaha untuk membesar-besarkan kemampuan, pencapaian, dan status yang dimilikinya agar merasa lebih baik dari orang lain.

Nah Klobbers, demikian informasi seputar crab mentality serta dampak negatifnya. Fenomena ini tidak hanya dapat terjadi pada orang lain, namun bisa jadi kamu juga memilikinya tanpa disadari. Dampak negatifnya tidak hanya dapat dirasakan oleh orang yang menjadi sasaran untuk dijatuhkan, namun juga bagi individu dengan crab mentality. Oleh karena itu, sebaiknya kamu menyadari jika ada tanda-tanda yang mengarah pada crab mentality, baik itu pada diri kamu atau orang di sekitar kamu. Jika kamu ingin menghindari crab mentality atau ingin tahu bagaimana cara menyikapi crab mentality pada orang lain, nantikan di artikel berikutnya, ya. Sampai jumpa, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.