Blog post

Quarter Life Crisis dan Tanda-Tandanya (Part 1)

30/01/2023Dwi

Hi Klobbers!

Apakah kamu familiar dengan petikan lirik berikut ini?

“Takut tambah dewasa

Takut aku kecewa

Takut tak seindah yang kukira”

Lirik di atas merupakan potongan dari lagu berjudul “Takut” yang dibawakan oleh penyanyi dengan nama populer Idgitaf pada tahun 2021. Melansir dari Volkpop.Co, lagu ini menceritakan tentang keresahan yang dialami oleh Idgitaf saat memasuki usia kepala dua. Ada berbagai kekhawatiran saat memasuki usia 20-an, seperti takut akan menghadapi rasa kecewa, bagaimana langkah selanjutnya setelah usia 25 tahun, hal apa yang ingin dikejar, dan lain sebagainya.

Apakah ada Klobbers yang relate dengan hal ini? Memasuki usia 20-an mungkin menjadi masa yang cukup menantang bagi sebagian orang. Perlahan-lahan, kamu akan dihadapkan pada berbagai realitas kehidupan yang mungkin tidak seindah atau semulus dibayangkan saat kamu masih kecil. Sesuai dengan lirik lagu tersebut, mungkin ada Klobbers yang juga merasa khawatir tentang berbagai langkah ke depannya atau bahkan mempertanyakan apa sebenarnya tujuan hidup kamu.

Nah, jika iya, ini merupakan salah satu tanda bahwa kamu mengalami quarter life crisis, Klobbers. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan quarter life crisis? Yuk, cari tahu informasi seputar quarter life crisis dan apa saja tanda-tandanya dalam ulasan berikut ini!

Apa itu Quarter Life Crisis?

Quarter life crisis dapat diartikan sebagai pengalaman umum individu saat melalui masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa yang bisa membuat kamu merasa tidak berdaya, ragu-ragu, maupun diliputi rasa kekhawatiran. Pada fase ini, individu mengalami periode ketidakpastian dan mencari jati diri saat mencapai usia pertengahan 20 hingga awal 30 tahun. Kamu akan mengalami masa dimana kamu dituntut untuk mandiri dan berada dalam kondisi yang stabil, baik secara mental, finansial, maupun karier.

Selain itu, bisa juga mencakup kekhawatiran terkait relasi dan kehidupan sosial. Akan banyak pilihan yang muncul dalam berbagai aspek kehidupan, sementara kamu masih mencari tahu apa sebenarnya yang kamu inginkan, tujuan hidup kamu, dan lain sebagainya. Nah, bagi sebagian orang, kondisi ini bisa membuat individu menjadi kebingungan atau bahkan kewalahan.

Melansir dari Satu Persen, quarter life crisis dinilai berdampak pada 86% kaum milenial yang sering merasa tidak nyaman dan kesepian dalam hidupnya. Jika mengalami quarter life crisis, maka bisa saja kamu mulai membandingkan diri dengan orang lain. Nantinya, perbandingan ini dapat memicu timbulnya rasa insecure atau bahkan penyesalan dalam diri kamu.

Meskipun demikian, sebenarnya fase ini menjadi hal yang wajar untuk kamu hadapi. Bahkan, ini menjadi fase penting bagi individu untuk mampu memahami diri sendiri secara lebih mendalam serta mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi di masa mendatang. Oleh karena itu, sebaiknya kamu tidak merasa takut secara berlebihan, Klobbers. Hal yang penting ialah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin agar kamu dapat menjalani fase ini dengan lebih baik.

Apa Tanda-Tanda Kamu Mengalami Quarter Life Crisis?

Beberapa tandanya ialah:

1. Merasa Gelisah dan Membutuhkan Perubahan

Pernahkah kamu merasa bahwa sepertinya hidup berjalan begitu saja dengan rutinitas yang sama setiap harinya? Atau dengan kata lain, hidup berjalan dengan mode “autopilot” yang membuat kamu merasa bosan atau sulit mendapatkan kebahagiaan. Jika demikian, hal ini bisa memicu kamu untuk menginginkan dorongan adrenalin sehingga merasa gelisah dan terdesak untuk melakukan suatu perubahan. Bisa dengan mengubah penampilan, lingkungan, rutinitas, atau hal lain yang kamu rasa membosankan.

2. Sulit Membuat Keputusan

Pada fase ini, umumnya kamu akan lebih sulit membuat keputusan dan tidak mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan. Hal ini dikarenakan kamu memikirkan berbagai kemungkinan yang tidak ada habisnya, menganalisis secara detail mengenai pro dan kontra dari pilihan yang ada, serta merasakan takut yang berlebihan jika membuat pilihan yang tidak tepat.

3. Tidak Mampu Berkomitmen

Saat quarter life crisis, kamu belum atau tidak mengetahui bagaimana jalan hidup ke depannya karena berbagai hal di masa mendatang masih terasa “abu-abu” atau sulit dipahami. Oleh karena itu, memikirkan suatu hal yang terikat dalam jangka panjang (berkomitmen) bisa membuat kamu merasa kewalahan, termasuk komitmen terhadap relasi dengan orang lain.

Kemungkinan, kamu akan terlalu fokus dengan diri sendiri serta berbagai hal yang memicu quarter life crisis hingga bisa berdampak pada hubungan interpersonal. Bisa saja kamu merasa tidak cocok dengan pasangan atau kelompok pertemanan tertentu sehingga memilih mengakhirinya dan mencari yang baru.

4. Sering Mencemaskan tentang Masa Depan

Apakah sering terlintas di pikiran kamu tentang berbagai hal yang akan terjadi di masa depan? Misalnya, kamu mengkhawatirkan kestabilan finansial, keberhasilan mencapai mimpi, kehidupan setelah pensiun, dan lain sebagainya. Pada fase ini, akan muncul berbagai kekhwatiran mengenai masa depan yang bisa saja terus-menerus menghantui kamu. Jika tidak ditangani dengan baik, kamu bisa menjadi overthinking dan lama-kelamaan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental kamu.

Nah Klobbers, itulah informasi seputar quarter life crisis serta beberapa tandanya. Dalam artikel berikutnya, kita akan membahas beberapa tanda lainnya dari fase quarter life crisis. Sampai jumpa, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.