Cara Tampilkan Soft-Skill dalam Wawancara (pt. 2)
Soft-skill adalah keterampilan yang harus dikuasai pencari kerja untuk berhasil dalam karier apa pun. Di semua industri dan posisi (baik itu tingkat rendah atau senior), keterampilan inilah yang dapat membantu kamu naik pangkat dan mencapai tujuan karier kamu. Keterampilan-keterampilan ini juga dikenal sebagai keterampilan inti (core skills) atau keterampilan umum (common skills) karena tidak spesifik untuk satu profesi dan bahkan berlaku untuk kehidupanmu di luar kerja.
Sebelumnya kita sudah membahas 3 soft-skill yang bisa berguna untuk karir kamu. Diantaranya adalah Keterampilan Komunikasi, Keterampilan Kolaborasi, dan Keterampilan Berpikir Kreatif. Kali ini kita akan membahas 3 soft-skill lainnya yang sering dicari rekruter dalam kandidat yang diterima serta cara terbaik untuk menunjukkan bahwa kamu telah menguasainya.
1. Kemampuan Analisis
Walaupun kamu tidak bekerja dalam penelitian atau analisis data, keterampilan analitis masih diharapkan dari kamu oleh para atasan. Ini mengacu pada kemampuan kamu untuk memahami, menyortir, dan menginterpretasikan data serta menyusun solusi yang paling cocok. Keterampilan ini penting untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah di tempat kerja, sesuatu yang harus dapat dilakukan oleh semua peran di semua industri. Memiliki keterampilan analitis dengan tingkat tinggi menunjukkan tingkat kesadaran dan pemahaman yang lebih luas tentang tugas dan tanggung jawabmu.
Cara menunjukkan kepada rekruter keterampilan analitis kamu:
- Ceritakan momen di mana kamu mengambil keputusan/menyediakan solusi yang tepat dari serangkaian data atau informasi yang telah kamu terima.
- Jelaskan seluruh langkah yang kamu lewati untuk mendapatkan solusi tersebut dan mengapa itu solusi terbaik.
- Sorot semua dampak positif yang datang dari keputusanmu.
2. Keterampilan Interpersonal (People Skills)
Berguna untuk pembentukan hubungan jangka panjang, keterampilan interpersonal penting tidak hanya untuk pekerjaan tetapi juga dalam kehidupan sosialmu. Ini sangat berguna untuk peran yang menghadap klien atau customer seperti penjualan dan layanan pelanggan. Namun, setiap posisi dan peran memerlukan berapa derajat keterampilan interpersonal karena tidak mungkin kamu bekerja sepenuhnya sendirian. Bersosialisasi dapat membantu kamu dalam banyak hal di tempat kerja. Orang akan lebih cenderung untuk bekerja sama, kamu dapat menerima lebih banyak peluang, dan kamu dapat membentuk network yang bermanfaat sepanjang kariermu.
Cara menunjukkan kepada rekruter keterampilan interpersonal kamu:
- Beri tahu mereka tentang momen membangun hubungan yang sukses yang kamu alami baik dalam tim atau dengan klien dan apa yang telah kamu capai darinya.
- Masukkan referensi berkualitas baik bersama dengan CV kamu.
- Jangan lupa jaga sikap dan ramah selama wawancara.
3. Growth Mindset
Growth-mindset mengacu pada cara berpikir yang memungkinkan pertumbuhan dan peningkatan keterampilan yang konstan. Seseorang dengan growth mindset percaya bahwa mereka dapat berubah menjadi lebih baik dan bersedia bekerja keras untuk mencapai perubahan positif. Kebalikan dari ini adalah fixed-mindset dimana seseorang tidak terbuka untuk berubah dan lebih suka tetap melakukan apa yang mereka ketahui dengan cara yang mereka sudah terbiasa. Kamu selalu dapat belajar untuk mengembangkan pola pikir menjadi growth-mindset dengan menjadi lebih terbuka akan masukan dari orang lain dan memiliki tujuan yang lebih tinggi.
Cara menunjukkan growth-mindset kamu kepada rekruter:
- Tunjukkan kepada rekruter bagaimana kamu membaik dalam aspek apapun sepanjang kariermu.
- Beri tahu mereka tentang tujuan kamu dan bagaimana kamu ingin mencapainya dalam sekian waktu.
- Nyatakan hal-hal yang ingin kamu pelajari dari perusahaan mereka.
Dengan tambahan tiga keterampilan yang telah kita bahas di artikel sebelumnya, sekarang kita sudah membicarakan 6 soft-skill berbeda yang dapat membantu kemajuan kariermu. Meskipun semuanya penting untuk dimiliki sampai tingkat tertentu, beberapa pekerjaan jelas mementingkan beberapa soft-skill dibanding yang lain. Nantikan artikel berikutnya untuk melihat lebih banyak soft-skill yang dapat kamu latih.