Blog post

Break yang Efektif: Sudahkah Kamu Menerapkannya?

13/12/2022Dwi

Halo Klobbers!

Apakah kamu pernah merasa tidak produktif meskipun sudah bekerja selama berjam-jam? Atau, sudah beristirahat namun tetap tidak merasa segar kembali? Sebenarnya, hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Nah, salah satunya yaitu mungkin istirahat yang kamu lakukan tidak dimanfaatkan dengan efektif.

Saat menghadapi berbagai deadline, wajar saja jika kamu merasa cemas atau mungkin semakin terpacu untuk menyelesaikannya secepat mungkin. Meskipun demikian, harap diingat bahwa istirahat juga menjadi hal yang penting. Mengambil jeda untuk beristirahat (break) sama pentingnya dengan bekerja, jika kamu ingin dapat memaksimalkan produktivitas. Namun, break seperti apakah yang bisa mendukung produktivitas?

Jawabannya ialah break yang efektif. Break yang efektif dapat mengurangi tingkat stres sehingga membantu kamu untuk lebih relaks dan bisa kembali fokus saat bekerja. Bukan hanya saat bekerja, hal ini juga berlaku saat kamu sedang belajar, lho. Kemudian, seperti apa break yang efektif? Yuk, cari tahu perbedaan break yang efektif dan kurang efektif dalam ulasan berikut ini!

Perbedaan Break yang Efektif dan Kurang Efektif

Break yang Efektif

Break yang efektif akan membantu kamu menjauh dari pikiran terkait pekerjaan serta memberikan pengalaman yang membuat kamu merasa lebih segar. Pada umumnya, diperlukan motivasi intrinsik agar hal ini dapat terlaksana. Coba tanyakan pada diri kamu, apakah ada hal yang kamu inginkan saat break?

Jika merasa bingung, kamu bisa pertimbangkan manfaat dari aktivitas yang ingin dilakukan saat break. Apakah kegiatan tersebut membantu kamu merasa lebih relaks atau mendapat pengalaman baru yang bermanfaat untuk pengembangan diri kamu?

Sebagai referensi, berikut ini merupakan beberapa contoh break yang bisa membantu kamu untuk lebih relaks:

  • Aktivitas break yang melibatkan pergerakan: membantu meningkatkan kewaspadaan, perhatian, dan motivasi kamu. Bahkan sesederhana kamu berpindah lokasi, dari dalam ruangan ke luar ruangan, bisa membantu kamu merasa lebih tenang dan menghilangkan kebosanan. Begitu juga dengan menyelesaikan tugas sederhana, dapat membantu kamu untuk lebih produktif dan meningkatkan motivasi. Contoh aktivitas: Liburan dengan destinasi wisata alam, melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, melakukan tugas sederhana.
  • Aktivitas break untuk menyegarkan tubuh dan pikiran: membantu mengurangi stres sehingga dapat lebih produktif saat bekerja. Contoh aktivitas: meditasi, minum kopi atau teh, mengonsumsi camilan sehat, mendengarkan musik.
  • Aktivitas break dengan bersosialisasi: membuat kamu merasa lebih terkoneksi secara sosial yang mendukung terciptanya keadaan emosi yang positif. Contoh aktivitas: Menikmati waktu yang berkualitas dengan orang-orang terdekat, seperti keluarga dan sahabat.

Break yang Kurang Efektif

Jika melakukan aktivitas tertentu yang membuat kamu merasa semakin terkuras energinya, maka dapat dikatakan sebagai break yang kurang efektif. Hal ini dikarenakan bisa saja kamu mengalami emosi negatif atau bahkan overthinking saat melakukan aktivitas tersebut. Contoh aktivitas break yang kurang efektif namun sering dilakukan oleh sebagian orang ialah: scrolling dan posting di media sosial serta membaca dan membalas email.

Menggunakan media sosial memang memiliki banyak manfaat, namun jika terlalu sering juga akan berdampak negatif pada kamu. Salah satunya ialah membandingkan kesuksesan atau kebahagiaan orang lain dengan diri kamu dari postingan yang mereka tampilkan di media sosial. Akibatnya, kamu bisa menjadi overthinking. Jika hal ini terjadi, alih-alih merasa lebih segar, kamu mungkin akan merasa lebih tidak nyaman atau lelah secara emosional.

Kemudian, apabila kamu bekerja dengan menggunakan komputer dalam waktu yang lama, maka berisiko untuk mengalami masalah ketegangan mata atau eye strain. Begitu juga dengan perangkat digital lainnya, termasuk handphone. Kamu perlu berisitirahat sejenak untuk mengistirahatkan mata dan pikiran. Dengan demikian, melakukan aktivitas terkait urusan pekerjaan atau terlalu banyak berselancar di media sosial saat break dapat mengurangi efektivitas istirahat kamu.

Tips agar Break Kamu Lebih Efektif

1. Rencanakan break kamu

Memutuskan untuk break dan travelling secara mendadak mungkin terdengar lebih seru. Akan tetapi, kamu juga bisa lho menjadwalkan kapan akan break serta kegiatan apa yang ingin dilakukan. Hal ini bisa dilakukan baik untuk break dengan durasi yang singkat maupun agak lama.

Cobalah membuat daftar apa saja hal yang ingin kamu lakukan dalam beberapa waktu mendatang. Kemudian, kamu bisa menyesuaikannya dengan timing dan durasi break yang dimiliki. Jika memiliki rencana secara umum, akan lebih memudahkan kamu untuk menjalaninya.

2. Break meskipun kamu merasa tidak memerlukannya

Saat kamu sedang semangat bekerja karena mengejar target atau deadline, mungkin kamu akan merasa sangat sayang menghabiskan waktu yang ada untuk beristirahat. Namun, ingatlah bahwa istirahat sejenak akan membantu kamu untuk lebih merasa segar sehingga bisa bekerja dengan lebih optimal. Oleh karena itu, tetapkan batasan waktu kerja dan istirahatlah meskipun kamu merasa tidak membutuhkannya.

3. Disconnect dari perangkat digital

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, beberapa orang mungkin menghabiskan waktu break dengan tetap duduk di kursi kerja dan membalas email atau mungkin makan siang sambil scrolling media sosial secara terus-menerus. Nah, hal ini merupakan contoh dari break yang kurang efektif.

Idealnya, tujuan break ialah untuk benar-benar melepaskan kamu dari pikiran terkait pekerjaan. Jika saat break melakukan kegiatan yang tidak membuat kamu senang atau relaks, bisa saja kamu malah merasa lebih stres dari sebelumnya. Oleh karena itu, lakukan kegiatan yang benar-benar bisa kamu nikmati, Klobbers. Ada baiknya jika kamu disconnect sebentar dari perangkat digital yang kamu gunakan terus-menerus sepanjang hari.

Nah Klobbers, itulah informasi seputar break yang efektif, beserta tips untuk menerapkannya. Harap diingat bahwa kamu memerlukan break setelah beberapa lama belajar atau bekerja. Memaksakan diri untuk terus bekerja akan berdampak negatif, baik pada kesehatan fisik maupun mental kamu.

Jika kamu merasa lelah, beristirahatlah sejenak. Nikmatilah waktu break kamu sehingga nantinya bisa kembali melakukan aktivitas lainnya dengan merasa lebih segar dan produktif. Stay safe and healthy, Klobbers!

Referensi:

Sumber

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.