Blog post

Pentingnya Anger Management dalam Kehidupan

30/10/2022Dwi

Halo Klobbers!

Amarah merupakan salah satu emosi yang umum dirasakan oleh individu, bahkan termasuk dalam emosi yang sehat. Rasa marah menjadi penanda bahwa kamu sedang  merasakan situasi yang mengecewakan, tidak adil, terluka, terganggu, ataupun mengancam. Akan tetapi, jika kamu gagal atau tidak bisa mengelola emosi ini, maka dapat membawa pada berbagai permasalahan.

Sebagai contoh, kamu merasa marah pada rekan kerja karena menumpahkan kopi di meja kerja kamu. Kemudian, kamu berteriak ataupun berkata kasar padanya. Bahkan, kemungkinan lain yang lebih buruk ialah bisa saja kamu sampai menghancurkan barang-barang di sekitar untuk mengekspresikan kemarahan. Akibatnya, kamu menimbulkan kegaduhan yang mengganggu kenyamanan dan kegiatan bekerja orang lain. Lebih jauh, bisa saja kamu menimbulkan kerugian materiel atau bahkan menyakiti orang lain.

Bukan hanya dalam dunia kerja, amarah yang tidak terkendali juga bisa menimbulkan masalah dalam hubungan pribadi maupun kehidupan sehari-hari. Pada akhirnya, mungkin saja kamu akan menyesali hal yang telah dikatakan atau lakukan. Meskipun demikian, bukan berarti kamu tidak boleh mengekspresikan rasa marah sama sekali, Klobbers. Hal yang penting ialah bagaimana kamu belajar mengenali, mengatasi, dan mengekspresikan kemarahan dengan cara yang sehat dan produktif. Oleh karena itu, perlu sekali kemampuan manajemen kemarahan (anger management) dalam kehidupan. Ingin tahu lebih lanjut mengenai anger management beserta strateginya? Yuk, simak informasi berikut ini!

Bagaimana Cara Mengekspresikan Amarah?

Sebelum membahas mengenai anger management, kita akan membahas terlebih dahulu bagaimana cara individu dalam mengekspresikan amarah. Nah, manusia menggunakan berbagai cara, baik secara sadar maupun tidak sadar, untuk menghadapi perasaan marah. Ada tiga pendekatan utama, yaitu mengekspresikan (expressing), menekan (suppressing), dan menenangkan (calming).

Mengekspresikan kemarahan bisa dilakukan dengan cara yang agresif maupun asertif. Secara insting, cara alami mengekspresikan kemarahan ialah merespon secara agresif. Akan tetapi, harap diingat bahwa kita tidak bisa selalu menyerang setiap orang atau objek yang mengganggu kita. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti hukum, norma sosial, serta pikiran yang rasional. Merespon dengan agresif, berisiko juga melukai diri sendiri dan orang lain. Pada akhirnya, mungkin menimbulkan masalah baru atau membuat kita merasa menyesal.

Sebaliknya, mengekspresikan marah dengan cara yang asertif merupakan cara paling sehat. Jika ingin seperti ini, perlu belajar mengenali apa yang menjadi kebutuhan kamu dan bagaimana bisa memenuhinya, tanpa perlu menyakiti orang lain. Menggunakan cara ini berarti kamu  menghormati diri sendiri dan orang lain, bukan memaksa atau menuntut keinginan kamu agar terpenuhi.

Cara yang kedua ialah dengan menekan amarah, kemudian dikonversi atau dialihkan. Hal ini terjadi saat kamu menahan amarah, berhenti memikirkannya, dan fokus pada hal yang positif. Akan tetapi, menggunakan cara ini juga tidak sehat, Klobbers. Jika kamu tidak mengekspresikan emosi marah, emosi tersebut dapat berbalik pada diri kamu sendiri. Jika demikian, bisa berisiko juga pada kesehatan kamu, seperti menyebabkan tekanan darah tinggi atau depresi. Selain itu, berisiko juga membawa kamu pada perilaku pasif-agresif.

Cara yang ketiga, kamu bisa mencoba menenangkan diri. Artinya, tidak hanya mengontrol perilaku yang dimunculkan, namun kamu juga mengontrol respon internal. Kamu melakukan langkah-langkah untuk dapat menenangkan diri, menurunkan detak jantung yang menjadi lebih cepat saat marah, dan membiarkan emosi marah yang dirasakan menjadi reda.

Apa itu Anger Management?

Anger management merupakan cara untuk mengurangi efek kemarahan yang kamu rasakan.Pada realitasnya, kamu tidak bisa menghindari atau menyingkirkan berbagai orang maupun hal yang berpotensi membuat kamu menjadi marah. Walaupun demikian, kamu bisa belajar untuk mengendalikan reaksi kamu.

Emosi marah bisa membantu atau malah menyakiti kamu, tergantung bagaimana kamu bereaksi terhadap hal tersebut. Rasa marah dalam kadar tertentu diperlukan untuk melindungi diri dan bertahan hidup. Sebaliknya, kemarahan yang tidak terkendali akan membawa kamu pada masalah baru ataupun rasa penyesalan. Oleh karena itu, kemampuan anger management menjadi penting untuk menghindari hal tersebut.

Strategi Anger Management

Ada berbagai cara yang dapat kamu coba untuk mengontrol atau meredakan amarah. Beberapa di antaranya sebagai berikut:

1. Relaksasi

Salah satu cara sederhana untuk relaksasi ialah dengan menarik napas dalam-dalam, dari diafragma. Kemudian, secara perlahan ulangi kata kata atau frasa yang bisa menenangkan diri, seperti “relaks”, “tenang ya”, dan lain sebagainya. Ulangi kata-kata tersebut pada diri sendiri sambil menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.

Selain itu, kamu juga bisa menghitung secara perlahan dari satu sampai sepuluh. Lakukan hitungan tersebut di dalam hati dan fokus pada penghitungan agar kamu bisa merasa lebih tenang dan dapat berpikir secara rasional. Jika masih belum merasa tenang saat mencapai hitungan sepuluh, maka kamu bisa mulai menghitung lagi dari awal.

2. Berolahraga 

Melakukan aktivitas fisik secara teratur tidak hanya bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik, namun bisa juga membantu meningkatkan mood serta melepaskan ketegangan dan amarah yang dirasakan.

3. Mengambil Waktu Istirahat (Jeda)

Berikan jeda singkat saat kamu berada dalam situasi yang cenderung membuat stres. Memiliki waktu tenang bisa membantu kamu untuk merasa lebih siap menghadapi berbagai permasalahan yang ada.

4. Tidak Menyimpan Dendam

Mungkin sulit untuk dilakukan, namun memaafkan merupakan cara yang ampuh. Dengan memaafkan, emosi marah atau perasaan negatif lainnya bisa berkurang. Sebaliknya, jika kamu membiarkan amarah dan perasaan negatif lainnya mengalahkan perasaan positif dalam diri kamu, bisa saja kamu akan terus merasa hidup dalam kesedihan atau kesengsaraan.

5. Berbicara kepada Orang Lain

Jika kamu merasa bahwa ada seseorang yang dapat dipercaya untuk membicarakan masalah atau mengungkapkan perasaan sehingga bisa merasa lebih lega dan tenang, maka hal ini dapat dilakukan.

6. Meningkatkan Komunikasi

Orang yang sedang marah cenderung langsung mengambil kesimpulan yang terkadang juga tidak akurat. Misalnya, saat kamu mendapatkan feedback dari orang lain dan sulit untuk menerimanya, menjadi hal yang wajar jika kamu cenderung marah dan defensif. Akan tetapi, jangan sampai kamu terburu-buru untuk bereaksi. Jika situasi seperti itu terjadi, sebaiknya tenangkan diri sejenak dan dengarkan secara aktif (active listening) pesan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Setelah itu, kamu bisa mengambil waktu untuk memikirkan baik-baik bagaimana cara meresponnya.

Nah Klobbers, demikian informasi seputar anger management, mulai dari mengenal emosi marah, bagaimana cara mengekspresikannya, hingga strategi anger management. Harap diingat bahwa mengekspresikan kemarahan dengan cara yang agresif ataupun menekannya (suppressing) bukanlah cara yang sehat. Cara ini bisa merugikan, baik bagi diri kamu sendiri maupun orang lain. Jika kamu sudah mencoba berbagai cara namun menyadari bahwa amarah yang dirasakan tidak dapat dikontrol sehingga berdampak negatif pada kehidupan kamu dan hubungan dengan orang lain, jangan ragu untuk mencari pertolongan pada tenaga profesional, ya. Semoga informasi ini bermanfaat, Klobbers. Good luck!

Referensi:

Sumber

Sumber

Sumber     

Sumber

Sumber

 

Berikan Komentar

Your email address will not be published.