Blog post

Apa itu Productive Procrastination?

14/09/2022Dwi

Halo Klobbers!

Prokrastinasi atau menunda pekerjaan merupakan hal yang cukup sering terjadi saat seseorang sedang bekerja. Pada umumnya, bentuk-bentuk prokrastinasi yang sering kamu temui mungkin seperti bersantai-santai, melihat-lihat konten media sosial saat sedang mengerjakan sesuatu, atau melakukan hal lainnya yang tidak terkait dengan tugas atau pekerjaan hingga pada akhirnya menghabiskan waktu dengan tidak produktif. Akan tetapi, ternyata ada juga lho salah satu bentuk prokrastinasi yang mungkin jarang disadari sebagai perilaku prokrastinasi karena individu melakukan tugas atau pekerjaan lain yang bermanfaat, atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa individu tersebut produktif. Nah, hal ini dinamakan sebagai productive procrastination.

Apa itu Productive Procrastination?

Productive procrastination dapat diartikan sebagai melakukan aktivitas yang bermanfaat dengan tujuan menunda mengerjakan tugas atau aktivitas lain yang lebih penting. Salah satu contohnya ialah dalam situasi bekerja, kamu memiliki tugas utama untuk membuat sebuah laporan dalam bentuk presentasi. Akan tetapi, kamu memilih untuk terlebih dahulu mengerjakan berbagai tugas lain yang bersifat sekunder, misalnya mengerjakan tugas administratif, seperti membalas e-mail, merapikan database atau dokumen-dokumen pekerjaan, dan lain sebagainya.

Sebagai catatan, tugas atau aktivitas lain yang dilakukan harus bermanfaat dan memang menjadi salah satu tugas yang harus dikerjakan, agar tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai productive procrastination. Dari contoh di atas, individu mengerjakan berbagai tugas sekunder lain yang memang perlu diselesaikan juga sehingga dapat dikatakan sebagai productive procrastination. Namun, jika individu memilih untuk membuat kue, membersihkan rumah, merangkai bunga, atau tugas lain yang tidak diperlukan, maka hal tersebut akan dianggap sebagai prokrastinasi biasa atau unproductive procrastination.

PRO & KONTRA

Pro

Kebalikan dari productive procrastination ialah unproductive procrastination, yaitu menghabiskan waktu tanpa ada hasil yang bermanfaat. Nah, jika individu memilih productive procrastination, artinya lebih banyak tugas yang dapat diselesaikan, dibandingkan dengan tidak menghasilkan apa-apa atau tidak produktif sama sekali.

Kontra

1. Menunda-nunda mengerjakan tugas utama (terpenting) terlalu lama.

Productive procrastination terjadi karena individu mencoba untuk menunda-nunda mengerjakan tugas utama mereka. Jika terus-menerus seperti ini, bisa saja tugas utama tersebut malah akan semakin lama dikerjakan hingga melewati deadline yang telah ditentukan. Jika demikian, hal ini sebenarnya justru bisa menghambat kamu mencapai goal dari pekerjaan yang dilakukan, karena menunda hal utama yang perlu diselesaikan.

2. Membuat individu cenderung tidak mencoba mengatasi perilaku prokrastinasi mereka.

Membuat diri sibuk dengan mengerjakan berbagai tugas lain mungkin bisa membuat individu merasa lebih baik dan tidak terlalu merasa bersalah karena menunda pekerjaan utama mereka. Akan tetapi, hal ini juga dapat membuat individu merasa nyaman atau mendapatkan alasan untuk menunda-nunda lebih dari yang seharusnya sehingga tidak mencari cara mengatasi perilaku prokrastinasi yang terjadi. Dalam jangka waktu yang lama, dikhawatirkan hal ini dapat menganggu level produktivitas individu, karena hal yang ditunda untuk dikerjakan ialah tugas utama yang lebih krusial.

3. Menyebabkan masalah yang umumnya muncul karena perilaku prokrastinasi secara umum.

Perilaku prokrastinasi, terlepas dari produktif atau tidak, bisa membuat individu merasa stres karena menunda-nunda mengerjakan tugas yang penting. Selain itu, jika tugas tersebut bersifat tugas yang dikerjakan secara bersama-sama dengan rekan kerja lain, maka perilaku prokrastinasi bisa menjadi penyebab konflik dengan rekan kerja.

Nah Klobbers, itulah informasi seputar productive procrastination serta apa saja pros dan cons-nya. Ada berbagai pandangan atau pendapat mengenai productive procrastination, apakah bisa menjadi hal yang bermanfaat atau sebaiknya dihindari sama sekali. Jika kamu memilih untuk melakukan productive procrastination dan yakin bisa memanfaatkannya dengan baik, ada beberapa hal yang sebaiknya kamu perhatikan. Beberapa diantaranya ialah: membuat to-do lists apa saja hal yang perlu kamu kerjakan dalam sehari dan mengatur berbagai tugas tersebut agar bisa mencapai goal pekerjaan kamu, break down atau membuat perincian dari sebuah tugas besar menjadi tugas-tugas kecil yang lebih mudah dikerjakan, dan pastikan bahwa kamu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang penting tepat waktu.

Selain itu, perlu juga memahami apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan diri kamu. Terkadang, bisa saja kamu sebenarnya dalam kondisi lelah atau mood yang kurang baik. Namun, di sisi lain kamu tetap ingin produktif sehingga memilih untuk mengerjakan berbagai tugas sekunder sebagai alasan menunda mengerjakan tugas utama. Jika kondisinya seperti ini, sebaiknya kamu mempertimbangkan untuk beristirahat sejenak atau memiliki waktu untuk diri sendiri. Lakukan hal lain yang bisa membuat kamu lebih relaks atau merasa lebih baik. Ingatlah bahwa kamu juga perlu menjaga kesehatan fisik dan mental agar dapat mendukung kamu bekerja secara efektif dan efisien untuk memaksimalkan produktivitas.

Meskipun demikian, harap diingat bahwa terlalu banyak menunda-nunda pekerjaaan tidaklah baik. Walaupun kamu melakukan productive procrastination, tugas utama yang perlu kamu kerjakan akan tetap ada dan tidak dapat selesai dengan sendirinya. Dalam kebanyakan situasi, akan lebih baik jika kamu bisa mengurangi prokrastinasi sehingga bisa lebih produktif saat bekerja. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Klobbers!

Referensi:

Sumber 

Sumber

Berikan Komentar

Your email address will not be published.