
Apa yang Harus Dimasukan dalam Portofolio Kreatif?
Hi Klobbers!
Siapa saja disini bekerja di bidang kreatif atau mempunyai impian untuk bekerja di bidang kreatif? Hal pertama dan terpenting yang perlu kamu persiapkan pastinya adalah portofolio. Portofolio yang baik adalah kunci kamu untuk memasuki industri kreatif atau bahkan mendapatkan pekerjaan impianmu. Memberi kamu kesempatan untuk memamerkan keterampilan dan jangkauan kreatif kamu dan bahkan juga kepribadianmu. Tetapi menyusun portofolio mungkin susah dan membingungkan bagi para pemula. Jadi apa saja hal-hal yang perlu kamu sertakan di dalam portofolio kreatifmu?
1. Tentang Kamu
Sama seperti CV, penting untuk memasukkan ke dalam portofoliomu sedikit tentang dirimu sendiri. Cantumkan nama, domisili, latar belakang pendidikan, dan sertifikasi jika ada. Namun, kamu dapat menambahkan sedikit cerita tentang dirimu di pengantar ini dalam bentuk deskripsi singkat tentang bagaimana kamu memasuki bidang kreatif dan passion kamu terhadap senimu. Karena portfolio adalah ajang untuk memamerkan karya kreatifmu, kamu juga boleh menjadi kreatif dalam introduksimu, selama tidak lupa untuk menyertakan informasi dasar.
2. Spesifikasi Kemampuanmu
Penting untuk memperjelas apa yang sebenarnya kamu bisa lakukan karena banyak orang pada umunya menganggap pekerja di industri kreatif dapat melakukan semuanya dari menggambah hingga web design dan video editing. Pentig untuk diingat, seorang ilustrator tidak selalu juga seorang desainer grafis yang juga tidak selalu seorang fotografer, ini semua keterampilan berbeda.
Inilah kesempatan kamu untuk memperjelas apa yang kamu pengalaman dan keterampilan yang kamu punyai dan dapat melakukan. Kamu bisa memasukkan daftar proyek sebelumnya yang pernah kamu kerjakan dan bahkan proses kreatif kamu atau cara kamu bekerja. Jika kamu seorang freelancer, ambil kesempatan ini untuk juga menyertakan rate/tarif kamu.
3. Contoh pekerjaan kamu
Ini adalah bagian terpenting dari portofolio kamu dan akan mengambil porsi terbesar. Ambil ini sebagai kesempatan untuk memamerkan tubuh kerja kamu dan sertakan karya terbaikmu yang paling dibanggakan. Pastikan untuk menyesuaikan pilihan kamu dengan kebutuhan pekerjaan yang kamu lamar. Misalnya jika pekerjaan untuk ilustrator pastikan untuk menyertakan semua karya ilustrasi kamu dan mungkin semua gaya seni dan media yang kamu dapat gunakan. Kamu dapat memasukkan pekerjaan lain yang kamu banggakan, tetapi pastikan bagian yang berhubungan dengan lowongan pekerjaan yang paling disorot.
4. Format yang Mudah Dinavigasi
Perekrut melihat banyak portofolio di setiap harinya, jadi penting bagi kamu untuk memastikan bahwa portofoliomu diformat serapi mungkin. Kamu bisa memasukkan daftar isi, nomor halaman, dan memecah contoh pekerjaan kamu ke dalam kategori yang lebih kecil. Kategori ini dapat per jenis pekerjaan (mis. Media sosial, Logo, Ilustrasi, dll.) atau per proyek.
5. Informasi kontak kamu
Terakhir, pastikan bahwa perekrut dapat menghubungi kamu. Pastikan untuk memasukkan segmen dalam portofolio yang didedikasikan untuk menyediakan berbagai cara mereka dapat menghubungimu. Cantumkan nomor telepon, email, situs web jika ada, dan bahkan akun media sosial apapun yang terkait dengan pekerjaan kamu. Dengan cara ini, ketika portofolio kamu menarik perhatian mereka, rekruter memiliki beragam saluran yang dapat digunakan untuk menghubungi kamu.
–
Sama seperti CV, penting untuk mencocokkan isi dan format portofolio kamu dengan pekerjaan yang kamu lamar. Ini untuk meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan. Portofolio adalah dokumen profesional tetapi juga bisa terasa sangat personal bagi pembuatnya. Kamu diizinkan untuk menunjukkan kepribadian dalam portofolio kamu, tetapi pastikan untuk tetap rapi dan dapat dinavigasi untuk calon employer kamu. Semoga sukses Klobbers!