Pekerja: Gen-X dan Milenial dalam Satu Kantor
Hi Klobbers!
Pernah kebayang gak sih makna dari kantor itu bermacam-macam? Kantor gak cuma jadi tempat kita untuk bekerja dan mencari keuntungan loh. Salah satu fungsi kantor yaitu, merupakan tempat untuk menampung generasi yang berbeda untuk bekerja sama dan berinteraksi.
Saat ini, secara demografis, banyak Generasi X dan Milenial yang bekerja di area kantor. Dengan adanya dua generasi ini, tentunya banyak perbedaan dan bentrok yang terjadi – dikarenakan adanya generasi gap antara Gen-X dan Milenial.
Saat melihat lebih jauh perbedaan yang ada antara kedua generasi tersebut, tentunya kita bisa lebih mengenal dan mengurangi masalah-masalah yang terjadi di tempat kerja.
Secara umum, Gen-X beranjak dari era pertumbuhan ekonomi, sementara Generasi Milenial tumbuh di era digitalisasi, dimana teknologi dan terampil dalam komunikasi sangat dibutuhkan.
Yuk kita lihat lebih detil perbedaan karakteristik yang dimiliki Gen-X dan Milenial.
Gaya Bekerja
Perbedaan Gen-X dan Milenial yang paling sering kita lihat terdapat pada gaya bekerja. Mirip dengan pernyataan di atas, Generasi X terbiasa berbicara dengan orang secara langsung dan profesional. Mereka sangat menghargai kegiatan tatap muka dan bertemu orang secara langsung, terkait dengan pekerjaannya. Sehingga, tenaga yang dikerahkan lebih banyak dan sangat mementingkan komitmen kerja.
Sementara pada Milenial, mereka lebih mengutamakan kegiatan yang efektif dan efisien. Kayaknya sering ya, generasi Milenial dan juga Generasi Z, mendengar kata “manja” dari generasi yang berbeda jauh dengannya – karena seringkali tidak ingin terlalu mengeluarkan tenaga untuk mengurus hal yang dapat diselesaikan dengan cepat. Sehingga mereka berfikir secara efisien agar tidak memakan banyak waktu dan bisa mengerjakan pekerjaan yang lainnya.
Hirarki Bekerja
Bagi Gen-X, atasan merupakan orang yang harus dihormati, dikarenakan mereka yang memberikan pekerjaan dan berhak memberikan aturan kepada karyawan yang berada di bawahnya. Gen-X berfikir hirarki bekerja dengan atasan secara vertikal, sehingga lebih segan ketika berinteraksi dengan atasan yang mereka miliki.
Pada generasi Milenial, hirarki yang dianut berbentuk horizontal. Milenial dapat menganggap atasan sebagai teman juga, dan cenderung menganggap atasan sebagai mentor. Jika ada meeting atau kegiatan berdiskusi lainnya, generasi Milenial sangat mengharapkan feedback dari atasan.
Semangat Bekerja
Dikarenakan Generasi X hidup dalam era pertumbuhan ekonomi, tentunya banyak rintangan dan tantangannya sendiri. Hal tersebut juga menjadikan Gen-X menjadi lebih kuat dan dapat hidup secara individu. Sifat ini sering kita temukan di tempat kerja, bahwa walaupun mereka memiliki tim, namun pekerjaan yang dilakukan, sering diselesaikan secara individu.
Sementara untuk kaum Milenial, mereka lebih sering bekerja secara teamwork, dan memanfaatkan teknologi yang ada – sebagai contoh: berbicara dengan tim di handphone. Meskipun suka bekerja dengan tim, namun jumlah tim yang dimiliki tidak terlalu berpengaruh, asalkan pendapat dan suara mereka dapat didengar oleh satu sama lain.
—
Begitulah perbedaan yang menonjol antara Generasi X dan Milenial. Namun, perlu diingat bahwa tentunya tidak semua Gen-X dan Milenial bersikap sesuai definisi yang diucapkan oleh orang-orang. Yang penting untuk dilakukan adalah menciptakan lingkungan yang baik agar dapat saling bekerja dengan baik juga.
Good Luck dalam menjalani keseharian kerja kamu ya, Klobbers!