
Kenali Tanda-Tanda Atasan Kamu yang Pasif-Agresif
Bos aku kok ngomongnya gitu ya? Apa aku salah ya? Tapi dia gak bilang salah, cuma nada bicaranya kok gitu ya, jangan-jangan emang aku salah?
Hi, Klobbers!
Pernah gak sih ngerasa bingung sama respon atasan kamu saat di kantor? Terkadang respon yang diberikan mungkin terdengar sarkastik dan membuat kamu jadi overthinking atau overreacting.
Kegelisahan yang kamu rasakan, bisa aja karena kamu memiliki atasan yang perilakunya pasif-agresif. Perilaku pasif-agresif itu kayak gimana sih?
Menurut Psychology Today, atasan yang pasif-agresif merefleksikan pemikiran negatif dan amarahnya dengan perilaku yang tidak terlalu menonjol – untuk melindungi diri mereka atau justru malah merugikan orang lain.
Singkatnya, pemikiran dan perilakunya tidak langsung dikomunikasikan. Mereka terkadang menyuruh kita untuk menyimpulkan sendiri kalimat yang dibicarakan, dengan nada yang sarkastik, mengejek, dan sikap yang kurang menghormati.
Untuk tahu lebih lanjut, yuk kita lihat 5 contoh perilaku atasan kamu yang dapat dikategorikan sebagai perilaku pasif-agresif.
Keluhan atau Pujian Terselubung
Pujian yang diberikan oleh atasan kamu biasanya tidak langsung pada intinya, namun tersirat, terselubung, atau memiliki makna yang berbalik dengan apa yang mereka rasakan. Mereka akan mengucapkan “oh, saya senang malah kalau kamu kehilangan data tersebut, malah mau saya kasih bonus tambahan.”
Ucapan tersebut – apalagi ketika di depan tim kerja atau di depan orang kantor lainnya, membuat kita merasa dipermalukan dan direndahkan.
Sarkasme
Kata-kata yang mengandung sarkasme memang mengasyikan jika sambil bercanda dengan teman-teman, namun jika kita memakai sarkasme untuk menjalankan suatu tim, rasanya kurang pas dan kurang baik. Sarkasme dapat menyebabkan komunikasi antar tim tidak jelas
Kalau kita dibuat bingung terus-menerus, tentunya kita akan merasa kurang percaya diri saat bekerja dan bisa mempengaruhi performa kinerja kita juga. Contoh kalimatnya adalah “yah… kalau dia yang handle siapin mental deh.”
Sikap Acuh Tak Acuh
Ketika bos terkesan pasif dan tidak peduli dengan apa yang menjadi concern pekerjaan kamu, mungkin inilah saatnya kamu kembali menilai perilaku atasanmu. Beberapa kalimat pasif-agresif tipe acuh tak acuh adalah:
- Saya gak punya waktu untuk ini.
- Tolong dibaca ulang email yang saya berikan.
- Kamu seharusnya sudah tahu apa yang harus dilakukan.
Silent Treatment
Pernah mendengar kalimat “the silent treatment solves no problems-it only makes more” ? nah jika atasan kamu bersikap dingin atau cuekin kamu, jangan ikut cuek juga ya Klobbers, karena itu hanya akan membuat masalah bertambah dan gak kelar-kelar deh.
Mungkin ini adalah hal yang baik jika memang tidak ada komentar yang dikeluarkan oleh atasan kamu. Jika pekerjaan berjalan semestinya, dan tidak ada masalah, kamu bisa memanfaatkan kedamaian dan keheningan ini.
Alasan
Ternyata perilaku ini sering terjadi di antara atasan yang powerless diantara atasan yang lain. Tipe seperti ini merupakan tipe yang tidak ingin disalahkan atau takut disalahkan, sehingga akan menyalahkan orang lain – atau bahasa lainnya adalah “mengkambing hitamkan orang lain” Mereka akan mencari alasan agar tidak disalahi dan tidak harus bertanggung jawab atas kesalahan mereka.
Nah Klobbers, kalau atasan kamu memiliki salah satu dari tipe-tipe di atas, kita punya tips untuk membantu kamu menangani situasi tersebut.
1. Jika pernyataan yang diucapkan atasan kamu kurang jelas, kamu boleh melakukan klarifikasi terlebih dahulu.
2. Ketika mendapatkan atasan yang pasif, kamu bisa mencoba bertanya ketika meeting, agar tim yang lain juga mendengar dan bisa berdiskusi bersama-sama.
3. Cari ruang untuk mengkomunikasikan pekerjaan dengan atasan kamu.
4. Ketika masih menerima perilaku yang kurang baik, kamu bisa mengutarakan kejadian tersebut pada rekruter di kantor kamu atau coba mengajukan resign dari tempat kerja kamu.